Apakah Yesus Eksklusif?
Ditulis oleh admin pada Kam, 03/31/2011 - 15:29
Nats : Kata Yesus ..., "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6)
Nats : Kata Yesus ..., "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6)
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2010 - Lahung Mering
Sewaktu saya masih kecil, tidak pernah terbayang dalam pikiran saya bagaimana seseorang itu sanggup mengorbankan nyawanya supaya orang lain mendapat hidup. Arti sebuah pengorbanan nyawa itu menjadi semakin jelas bagi saya apabila melahirkan anak pertama kami. Seorang ibu bertarung dengan maut sewaktu proses kelahiran anaknya. Sekiranya berlaku komplikasi semasa proses kelahiran, nyawa ibu dan anaknya dalam bahaya, dan boleh membawa maut. Kadang-kadang para doktor terpaksa membuat pilihan sama ada untuk menyelamatkan nyawa ibu atau bayinya.
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Gita
Roma 14:9
"Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup."
Hari ini tanggal 21 Februari 2011. Tujuh belas tahun yang lalu, papa mertua saya meninggal dunia. Saya tidak berkesempatan untuk mengenal beliau secara pribadi, hanya melalui cerita-cerita dari suami saya. Papa mertua adalah sosok yang sangat penting bagi suami saya.
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Linda
Filipi 2:8
"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."
Sebentar lagi umat Kristiani akan merayakan dua peristiwa penting, kematian Yesus Kristus yang diperingati sebagai Jumat Agung dan kebangkitan-Nya yang diterima sebagai hari raya Paskah.
Oleh: Estining
Firman Tuhan yang memberikan kita pemahaman mengenai kehidupan dan pelayanan Yesus adalah Matius 9:35-36 yang mengatakan :
35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
36 Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka,karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Mimin
Filipi 2:8
"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."
Setiap menerima gelas anggur dalam perjamuan kudus, pasti tebersit dipikiran saya, apakah anggurnya asli atau aspal alias hanya beraroma anggur saja. Dari baunya, saya sudah tahu jika anggurnya asli atau tidak. Saya senang kalau pakai anggur yang asli karena badanpun terasa hangat setelah meminumnya.
Yesus Kristus sudah mau mati bagiku, untuk itu aku sangat menyadari bahwa Dia sangat mengasihiku dan mengasihi kita semua. Untuk itu saya ingin selalu merasakan Kasih Tuhan dalam setiap hidupku. Melalui tema renungan ini saya ingin menuliskan hal yang sangat memberkati saya.
Bacaan: Keluaran 12:1-20
Nats: "Anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus." (1 Korintus 5:7)
Paskah pertama yang dirayakan bangsa Israel penuh dengan ketegangan dan misteri bagi anak-anak bangsa Yahudi. Mereka melihat ayah mereka memanggang domba. Mereka memperhatikan bagaimana para ayah membubuhkan darah domba pada kedua tiang pintu dan ambang atas pintu rumah mereka.
Betapa indah dan luar biasanya cinta-Mu, Yesus!
Saat aku memikirkan bahwa Engkau bersedia melewati penderitaan itu bagiku!
Pastinya, sungguh akan menjadi suatu hari yang penuh dengan sukacita ketika Engkau bangkit dan menyadari bahwa semua sudah berakhir -- Engkau telah meraih kemenangan! Engkau telah menyelesaikan misi-Mu. Engkau membuat jalan bagi dunia untuk diselamatkan. Engkau telah melewati kengerian neraka dan kematian bagi kami, dan itu telah berakhir.
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2010 - Johny Sinaga
"Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya (Lukas 23:46).
Mengapa Yesus dibunuh? Jawaban atas pertanyaan itu cukup jelas. Kejahatan-Nya diumumkan pada sebuah papan kecil di kayu salib, "Raja orang Yahudi" (Markus 15:26). Pontius Pilatus satu-satunya orang yang berkuasa untuk menghukum Yesus hanya memberi perhatian pada identitas politik Yesus saja. Pertanyaan yang diajukan oleh Pontius Pilatus dalam keempat Injil adalah, "Apakah Engkau raja orang Yahudi? Pontius Pilatus menegakkan kekuasaan religius dan duniawi kaisar yang didewakan, sehingga ditingkat dasar ini bahwa agamalah yang membunuh Dia. Pada saat itu Yesus menjawab Pontius Pilatus, "Engkau sendirilah yang mengatakannya" (Mat 27:11, Mark 15:2, Luk 23:3). Itulah gelar Yesus yang dengannya Ia telah memprakarsai pemerintahan surgawi.
Nats : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16)
Nats: Kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Lukas 23:43)
Bacaan: Yohanes 19:16-18
Kita melihat dua respons yang bertentangan terhadap Yesus, dari dua penjahat yang disalib di sisi-Nya: yang satu menghujat, yang lain percaya (Lukas 23:39-42). Kita bersukacita karena seorang penjahat itu bertobat dan Kristus berkata kepadanya, “Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (ayat 43). Sampai saat ini pun Yesus menyelamatkan mereka yang benar-benar bertobat, bahkan “di saat-saat terakhir”.
Nats : Karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa (Wahyu 5:9)
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Lidia
Roma 14:9
"Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup."
Kebangkitan Kristus merupakan peristiwa yang sangat misterius. Suatu peristiwa yang tidak terbayangkan, yang diluar batas-batas pemikiran kita manusia. Kebangkitan Yesus ditandai dengan:
1. Kubur kosong.
Dialog pada hari Jumat pagi itu terasa pahit.
Dari orang-orang yang melihat, "Jika Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!"
Dari para pemimpin Yahudi, "Ia menyelamatkan orang lain, tetapi Ia tidak dapat menyelamatkan diri-Nya sendiri."
Dari para prajurit, "Jika Engkau adalah Raja orang Yahudi, selamatkan diri-Mu."
Banyak hal yang telah dikatakan tentang nilai dari ketekunan. Kita semua mengetahui fabel tua yang baik tentang kura-kura dan kelinci. Dan, pengkhotbah besar Charles Spurgeon pernah berkata, "siput tidak pernah akan berhasil sampai pada bahtera, kecuali melalui ketekunan panjang!" Winston Churchill memimpin seluruh bangsa melalui Perang Dunia II dengan tekadnya yang kuat untuk berjuang sampai akhir dan tidak pernah menyerah .
Kitab Yakobus menempatkannya seperti ini:
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Onez Timisela
Filipi 2:8
"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."
Salib di kala fajar. Jika Anda adalah Petrus, mungkin saja Anda akan menyangkali Yesus juga. Petrus benar-benar tidak bisa memahami apa yang sedang terjadi.
Jika Yesus adalah Anak Allah, begitulah Petrus pasti telah bertanya-tanya, mengapa Dia tidak menghentikan kejahatan dan ejekan yang disaksikan oleh Petrus di pelataran Mahkamah Agama? Bagaimana mungkin Seorang yang ilahi melakukan itu?
Bacaan: Lukas 9:22-36
Ada tulisan yang menyatakan bahwa penderitaan dan kematian Yesus Kristus disebabkan oleh gerakan-Nya untuk menjadi Mesias gagal. Karena itu, orang-orang yang berpandangan bahwa kematian Yesus di kayu salib sebagai seorang penjahat merupakan suatu konsekuensi politis yang wajar dan pantas. Menurut pemahaman ini, kematian Yesus di kayu salib dianggap tidak mampu membawa pengaruh apa pun terhadap karya keselamatan Allah.
Nats: Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya (Matius 27:42)
Bacaan : Yesaya 53
Nats : Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ (Lukas 23:33)
Sering kita membaca di surat kabar kisah tentang pengorbanan besar yang dilakukan oleh seseorang yang didasari oleh hubungan keluarga atau oleh kebutuhan ekonomi -- misalnya mendonorkan salah satu organ tubuh mereka. Kita sering tersentuh oleh kisah pengorbanan itu. Demikian pula kisah kehidupan tokoh-tokoh yang berpengaruh di dunia. Mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang menjadikan diri mereka termasyhur dan memberi inspirasi. Namun demikian, tidak pernah ada tokoh yang mati demi orang lain yang jahat.
Tuhan, aku tidak akan membuat tanggungan salibku menjadi semacam pemujaan berhala. Salib bertujuan melepaskan aku dari sikap mementingkan dan memikirkan diri sendiri, agar berguna bagi orang lain. Akan tetapi, bila aku terus-menerus memusatkan pikiranku pada salibku, maka aku tidak berguna bagi diriku atau pun orang lain. Oswald Chambers, seorang tokoh Kristen, pernah berkata, "Pengorbanan diri bisa menjadi suatu penyakit." Aku tidak boleh menjadikan salibku sebagai suatu objek pemujaan; aku harus menjadikannya suatu alat penyaliban bagi diriku. Salibku bersaing dengan tuntutan Kristus kepadaku. Salib itu menjadi salib pribadiku bila aku diperhadapkan dengan suatu pilihan, yaitu ketika Kristus berkata, "Tinggalkan segala sesuatu yang bisa menyaingi-Ku, lalu ikutlah Aku."
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Patikkos
Roma 14:9; "Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup."
"Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?" (Roma 8:34)
Apa yang akan saya lakukan dalam sesi terakhir ini adalah menyoroti Kristus dalam penderitaan-Nya. Dan, dalam prosesnya saya akan mengajukan penjelasan berdasarkan Alkitab yang utama tentang keberadaan dari penderitaan. Dan, saya akan melakukannya sedemikian rupa sehingga Anda dan saya akan terbebas dari dampak yang melumpuhkan dari keputusasaan dan mengasihani diri dan ketakutan dan kesombongan sehingga kita akan membuat diri kita sendiri -- mampu atau tidak mampu -- untuk menyebarkan sebuah semangat akan supremasi Allah dalam segala sesuatu (termasuk penderitaan) demi sukacita semua orang melalui Yesus Kristus.
Seorang misionaris mahsyur, Hudson Taylor, menulis "Di jaman Kekristenan yang serba santai ini, bukankah perlu kita mengingatkan diri kita bahwa sesungguhnya ada harga yang harus dibayar untuk menjadi manusia yang dapat dipakai oleh Allah? (Hudson Taylor's Spiritual Secret)
Mengapa orang beribadah? Ada bermacam-macam motivasi. Ada orang yang mendekatkan diri pada Tuhan supaya mendapatkan keuntungan:bebas dari penyakit, bisnisnya lancar, kariernya menanjak, omsetnya meningkat. Ada juga orang yang beribadah karena ketakutan: takut neraka, takut azab, takut dikutuk, takut kena celaka, takut bangkrut dll.
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Heri
Filipi 2:8
"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."
Nats : [Yesus] sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib (1 Petrus 2:24)
Nats : Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? (Mazmur 22:2)
Bacaan : Lukas 22:39-46
Di dalam inilah kasih itu: bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allahlah yang mengasihi kita dan mengirimkan Anak-Nya sebagai kurban pendamaian bagi dosa-dosa kita." (ay. 10)."
Ketika suatu kemalangan atau bencana terjadi, kita sering kali bertanya, "Mengapa saya harus mengalami ini? Mengapa ini harus terjadi kepada kami? Mengapa ada penyakit? Mengapa cacat? Mengapa orang itu mati? Atau, kita akan protes, menolak, bahkan berusaha menyangkalnya dengan berteriak, "Tidak, tidak ...!!!" Namun, sebagai pengikut Kristus, sudah benarkah reaksi kita ini? Sudahkah karya kebangkitan-Nya berdampak dalam kehidupan kita?
Bayang-bayang Golgota semakin nyata. Awan pekat semakin dekat. Dan aroma kematian pun kian akrab.
Pada tahun 202, kaisar Septimius Severus khawatir terhadap pertumbuhan gereja. Karena itu, ia melarang agama Kristen. Namun banyak orang Kristen yang yang mengabaikan larangan ini. Termasuk di antaranya seorang wanita muda bernama Perpetua. Akibatnya, ia harus dihukum mati.
Nats : Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci ... dan ... telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga (1 Korintus 15:3,4)
Bacaan : Kisah Para Rasul 2:22-39
Salib menghiasi menara-menara gereja dan menandai tempat-tempat pemakaman. Kadang kala salib juga menandai lokasi meninggalnya seseorang dalam kecelakaan di jalan raya. Dan salib kerap dipakai sebagai perhiasan.
Salib mengingatkan orang kepada Yesus Kristus. Saya menjadi sadar akan hal ini ketika seorang pengusaha yang melihat salib emas kecil di kerah jaket saya, bertanya, “Mengapa Anda memercayai Kristus?” Saya gembira mendapat kesempatan bersaksi tentang iman saya kepadanya.
KEMATIAN-NYA DIPERLUKAN
Yesus mengajarkan bahwa tindakan nyata untuk membawa manusia kepada
keselamatan harus melibatkan diri-Nya sendiri melalui kematian-Nya
di kayu salib. Hal ini merupakan pernyataan yang sangat mengejutkan
yang Ia sampaikan kepada murid-murid-Nya. Ia menyampaikan kabar ini
untuk pertama kalinya kepada Petrus yang baru saja memberikan
pernyataan, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Matius
16:16). Petrus menanggapi pertanyaan Yesus, "Tetapi apa katamu,
siapakah Aku ini?" (Matius 16:15). "Sejak waktu itu Yesus mulai
"Kemudian sampailah Yesus bersama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya ... Tinggalah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku" (Matius 26:36,38).
Alangkah ironis dan tragisnya! Siapakah yang pada saat-saat terakhir menemani Yesus sampai Dia mengembuskan napas-Nya yang penghabisan?
Tentu saja ada banyak orang di sekeliling salib Yesus pada waktu itu. Dan orang banyak itu dapat kita golongkan menjadi dua kelompok: musuh-musuh Yesus dan sahabat-sahabat Yesus.
Musuh-musuh Yesus, sudah jelas, bukanlah teman-teman yang ideal bagi Yesus yang tengah menanti ajal. Sampai saat terakhir, setelah penganiayaan secara fisik, mereka terus melancarkan teror mental. Menghina, mengejek, dan mengolok-olok tak kenal ampun.
"Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu." (Yohanes 16:7)
Paskah menandakan Tuhan telah melewati rumah-rumah Israel di Mesir, sehingga menyelamatkan mereka (Keluaran 12:27). Dalam Perjanjian Baru Paskah menunjukkan pengorbanan Tuhan Yesus disalib. Pengorbanan itu membebaskan manusia dari seluruh perbudakan dosa. Hal ini hanya terjadi bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Paskah bisa disebutkan sebagai tindakan Allah mengasihi manusia, dengan mengorbankan anak-Nya yang tunggal, yaitu Yesus Kristus.
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Antung
Filipi 2:8
"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."
Dalam dunia modern saat ini hampir semuanya dinilai dengan jabatan, kedudukan, martabat, kuasa dan material atau finansial. Tiap-tiap individu berlomba-lomba untuk memperoleh pengakuan diri ataupun penghargaan atas keberhasilan dan kesuksesan hidup. Tiap orang berpendapat bahwa ia yang paling berhasil, ia yang paling terkemuka serta ia yang paling benar.
Tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia." (Markus 16:6)
Bagaimana Allah yang baik dan penuh kasih mengizinkan semua rasa sakit dan penderitaan ini terjadi?
Saya berdiri mematung sendirian di sebuah ruangan rumah sakit, memandangi bayi saya bernapas, sementara menopang punggungnya dengan hati-hati, sambil berharap dapat merasakan jantungnya masih berdetak. Napasnya dangkal dan mencemaskan, sementara kulitnya berwarna abu-abu kebiruan. Dia telah dalam keadaan tidak sadar, seolah untuk selamanya. Baju saya penuh dengan darah dan kotorannya, dan baunya hampir sama menusuknya dengan rasa sakit di hati saya.
Nats : Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur dan memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya, "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku" (Lukas 22:19)
Nats : Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Matius 20:28)
Bacaan : Matius 1:18-25
Meskipun jutaan orang merayakan kelahiran Yesus, tampaknya tidak banyak orang yang menyadari tentang makna perayaan kelahiran Yesus yang sesungguhnya.
Kita tahu bahwa kelahiran-Nya tidak biasa karena Dia lahir dari seorang perawan. Hidup-Nya juga unik, karena hanya Dialah yang hidup tanpa dosa. Kematian-Nya juga tidak biasa. Yesus bukanlah martir. Dia bukanlah korban keadaan yang tidak menguntungkan, Dia mati karena alasan yang layak. Dia juga tidak wafat hanya untuk memberikan teladan yang baik. Ada hal yang jauh lebih berarti dari semua itu. Tuhan Yesus datang ke dunia ini untuk menjadi Juruselamat bagi kita semua!
Kematian Kristus bukan hanya mendahului kebangkitan-Nya, kematian- Nya
tersebut merupakan harga yang harus dibayar untuk mendapatkan
kebangkitan. Itulah alasan mengapa Ibrani 13:20 berkata bahwa Allah
membangkitkan Dia dari kematian "oleh darah perjanjian [kovenan] yang
kekal."
"Darah perjanjian [kovenan]" adalah darah Yesus. Seperti kata Yesus,
"Inilah darah-Ku, darah perjanjian [kovenan]" (Matius 26:28). Ketika
Alkitab berbicara mengenai darah Yesus, Alkitab mengacu kepada
kematian-Nya. Tidak ada keselamatan yang bisa didapat hanya melalui
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Bobby
"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." Filipi 2:8
Nats : Imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Dia .... Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi (Markus 15:3,5)
Saat itu sekitar satu tahun setelah saya lulus dan tinggal di sebuah kota baru dan gereja baru sebagai seorang pemudi lajang. Saat itu adalah bulan Mei, minggu setelah Hari Ibu. Saat ini Hari Ibu adalah hal besar di gereja ini – para ibu dihormati, sebuah khotbah tentang hal menjadi ibu. Ada banyak sekali korsase (buket bunga, biasa diberikan sebagai hadiah - Red.). Dan, saya tercengang.
Beberapa tahun yang lalu, anggota keluarga saya berkumpul di sebuah restoran untuk merayakan ulang tahun nenek saya, Hazel Dierking, yang ke-100 tahun.
Namun, Nenek tidak berada di sana. Ia telah berada di surga selama 16 tahun. Meski demikian, rasa syukur kami yang mendalam atas pengaruhnya kepada kami membuat kami ingin merayakan kehidupannya. Dengan menggunakan cangkir dan tatakan miliknya yang berwarna merah muda, kami minum teh bersama sembari mengenang sikapnya yang manis, kearifannya, dan rasa humornya yang khas. Kami mengenangnya.
Oleh: Emmanuel
Paskah mempunyai arti tersendiri dalam hidup saya, mengapa ?
.............
Karena setiap kali saya mengenang dan menghayati akan penderitaan Tuhan Yesus mulai dari Jum'at Agung,PenyiksaanNya sampai akhirnya Tuhan Yesus harus Wafat di atas kayu salib,bahkan sampai hari yang ke 3 yaitu kebangkitan Tuhan Yesus ( Paskah ).
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Colombus
Roma 14:9
"Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup."
Efesus 5:25-27
Sedemikian besar dan ajaib pekerjaan yang harus dilakukan Yesus bagi
orang-orang berdosa, sehingga untuk itu Ia harus memberikan diri-Nya
sendiri. Sedemikian besar dan ajaib kasih Yesus kepada kita, sehingga
Ia benar-benar memberikan diri-Nya sendiri bagi dan kepada kita.
Sedemikian besar dan ajaib penyerahan Yesus itu, sehingga apa yang
diusahakan-Nya itu benar-benar dapat dan sepenuhnya terjadi pada kita.
Karena Yesus, yang suci dan Mahakuasa itulah yang telah menanggung
sendiri semuanya. Ia menyerahkan diri-Nya sendiri bagi kita. Sekarang
Secara lahiriah, Yesus tidak berbeda dengan manusia lainnya. Dia dilahirkan oleh seorang perempuan, dibesarkan di desa, dan berkata-kata dalam bahasa manusia. Dia tidak memiliki hal yang begitu hebat sehingga kita harus memikirkan Dia sedalam-dalamnya. Namun, selain menjadi batu sandungan bagi banyak orang, kemanusiaan Yesus ini juga menimbulkan daya tarik dan tanda tanya yang mengagumkan sekaligus memusingkan banyak orang.
Nats : Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita (Yesaya 53:5)
Bacaan : Yesaya 53
Di antara pemandangan puing-puing yang terbakar dan orang-orang kalut yang disiarkan di televisi, seorang reporter mengatakan, "Sebuah organisasi teroris telah menyatakan bertanggung jawab atas pengeboman tadi malam yang menewaskan 23 orang dan banyak orang luka-luka." Peristiwa itu bukanlah sebuah aksi kekerasan yang terjadi secara acak, tetapi ternyata telah diperhitungkan untuk menakut-nakuti orang lain dan menjadi agenda mereka selanjutnya yang mengatakan, "Kami melakukannya."
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Lawah
Roma 14:9
"Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup."
Dalam Buku yang ditulis oleh Josh McDowell yang bertajuk "A Ready Defense" dalam bab 20 ada satu penyataan yang oleh para pelajarnya "kenapa dia sebagai guru mereka tidak dapat menolak kepercayaan Kristian" Jawaban yang dia sangat ringkas yaitu karena “kebangkitan Yesus”.
Nats : Oleh satu kurban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang dikuduskan (Ibrani 10:14)
Oleh: Hadi
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah (Rom 8:8-9).
Kapankah Kristus mendapatkan kemenangan-Nya? Banyak orang menjawab: pada waktu Ia bangkit. Jawaban itu kurang tepat, sebab Kolose 2:14- 15 mengatakan, "dengan menghapus surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka."
Tetapi aku berkali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. -- (Galatia 6:14)
Hal ini kelihatannya berlebihan. Bermegah hanya dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus! Benarkah demikian? Secara harafiah selain dalam (hanya karena) salib? Alkitab sendiri bicara mengenai hal-hal lain di mana kita bisa bermegah. Bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah (Roma 5:2). Bermegah juga dalam kesengsaraan kita (Roma 5:3). Bermegah atas kelemahan kita (2 Korintus 12:9). Bermegah atas umat Allah (1 Tesalonika 2:19). Apa arti kata "selain" atau "hanya" di sini?
"Dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus." (Kolose 1:20)
Nats : Jadi, siapa saja dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan (1Korintus 11:27)
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Mual Situmeang
Filipi 2:8
"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."
"Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut." (Wahyu 12:11)
Mustahil membaca Perjanjian Baru tanpa terpana oleh keyakinan berciri sukacita yang melingkupinya. Keyakinan ini sungguh mencolok dibandingkan dengan keyakinan tak bermutu pada masa kini. Tidak ada sikap mudah menyerah kepada orang-orang Kristen perdana. Kemenangan, penaklukan, keberhasilan, dan pengalahan -- inilah kosakata para pengikut perdana Yesus. Mereka beranggapan bahwa kemenangan disebabkan oleh salib.
Nats : Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia, "Sudah selesai" (Yohanes 19:30)
Bacaan : Yohanes 19:25-30
Kebangkitan Yesus Kristus adalah batu penjuru iman kristiani. Tanpa itu, kita tidak memiliki pengharapan di hidup ini, juga mengenai hidup yang akan datang. Itulah alasan betapa pentingnya mengenali bahwa kepercayaan kita pada kebangkitan Kristus tidak berdasar pada perasaan agamawi atau rumor yang tidak berdasar. Kepercayaan kita berdasar pada fakta sejarah dengan bukti kuat yang mendukung.
Taat Sampai Mati
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Vika
Fil 2:8
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Dari tempat tertinggi, seorang anak raja yang memiliki jagat semesta menjadi seorang manusia, menempatkan diri-Nya sama dengan ciptaan-Nya. Seberapa besar kemampuan kita untuk bisa sama seperti Dia, pencipta manusia yang berkorban untuk ciptaan-Nya sendiri atas nama cinta kasih?
Nats : Tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain daripada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus (1 Korintus 3:11)
Bacaan : Matius 7:21-27
Nats: Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung (Mazmur 91:4)
Bacaan: 1 Petrus 2:21-25
Nats : Beberapa orang telah menolak hati nuraninya yang murni itu, dan karena itu kandaslah iman mereka (1 Timotius 1:19)
Apa yang membuat Anda merasa gelisah dan takut? Mungkin hidup Anda ada dalam bahaya dan karena itu Anda takut. Tentu saja rasa bersalah itu juga sangat kuat dampaknya. Rasa bersalah dapat menyebabkan Anda ketakutan.
Nats : Bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan kitab suci. 1 Korintus 15:4 (TB)
Bacaan: 1 Korintus 15:1-11 (TB)
Dalam banyak lukisan yang menggambarkan tentang penyaliban Yesus, salib yang terletak di tengah tempat Yesus disalibkan digambarkan lebih tinggi daripada kedua salib yang lain.
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Ryo Yusak
Fil 2:8; ”Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”
Pengorbanan membawa maksud "merelakan diri untuk melakukan sesuatu tanpa adanya paksaan”. Dalam rencana Allah untuk menyelamatkan manusia dari kematian akibat dosa sejak kejatuhan adam maka satu hal yang sebenarnya tidak terpikir oleh manusia ialah karya Allah dalam mengaruniakan Anak Tunggal-Nya Yesus Kristus menjadi manusia untuk menggenapi rencana agung-Nya, yaitu keselamatan.
Oleh: N. Risanti
"Jika jiwaku berdoa kepadaMu, Tuhanku,
ajar aku t'rima saja pemberian tangan-Mu
dan mengaku, s'perti Yesus di depan sengsara-Nya:
Jangan kehendakku, Bapa, kehendak-Mu jadilah."
Nats : Kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya (Roma 5:10)
"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:8)
Bacaan: Lukas 22:54-62
Yesus telah ditangkap oleh kepala-kepala pengawal Bait Allah di Taman Getsemani. Murid-murid-Nya telah tercerai berai, masing-masing menyelamatkan dirinya.
Minggu Palma pertama! Ketika itu seluruh penduduk kota tumplak memadati tepi-tepi jalan raya. Dengan ranting daun palma, mereka melambaikan tangan mereka. Jubah-jubah bertebaran di jalan-jalan bagaikan permadani berwarna-warni. Mereka melompat. Mereka menari. Mereka berteriak. Hosana!
Itulah ketika Yesus memasuki kota. Menunggang keledai. Bukan kuda putih atau kereta kencana. Hosana!
Cinta Golgota
Wafatnya Yesus Kristus yang diperingati pada Jumat, 6 April 2007 ini, telah lama diparadigma dalam teologi Kristen sebagai ekspresi cinta kasih. Dalam pandangan Kristiani, kematian tokoh sentral yang dipercaya sebagai Tuhan dan Juru Selamat ini merupakan wujud bahwa Ia mengasihi umat-Nya sehingga rela menanggung hukuman menggantikan mereka (substitutional death) sekalipun menurut Alkitab Ia sama sekali tidak berbuat dosa/bersalah.
Nats : Sebab yang sangat penting telah kusampaikan, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci (1 Korintus 15:3)
Nats : Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai (Zakharia 9:9)
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Yosua Tjuk
Roma 14:9
Rasul Paulus didalam surat 1 Korintus 15:3-4 mengatakan: “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Feronica
Filipi 2:8
"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."
oleh: Denny Teguh Sutandio
14 Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.
Nats : [Yesus] telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib (Filipi 2:8)
Bacaan : Yesaya 53
Sebagai orang kristiani, kita pasti me-mahami makna rohani pengurbananKristus di bukit Kalvari. Namun, kita dapat dengan mudah melupakan penderitaan hebat yang ditanggung Kristus di sana. Hal yang paling buruk pada peristiwa itu adalah keterpisahan-Nya dengan Bapa. Namun, penderitaan jasmani yang dialami-Nya pun sangat mengenaskan, di luar akal manusia.
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Fransiskus
Filipi 2:8
"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Su Fun
Roma 14:9
"Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup."
Nats : Jawab Yesus kepadanya, "Akulah kebangkitan dan hidup" (Yohanes 11:25)
oleh: Billy Graham
Masih ada banyak tempat pemakaman yang lebih megah daripada makam yang dipakai membaringkan tubuh Juruselamat yang tidak bernyawa dua ribu tahun yang lalu. Di Mesir dapat ditemukan tempat peristirahatan Faraoh-faraoh termasyhur yang terbaring dalam kekayaan yang mewah dalam makam-makam yang dirancang secara artistik.
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Rinto
"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." Filipi 2:8
Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Poedjo Soetrisno
Roma 14:9; "Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang mati, maupun atas orang hidup."
Inti kepercayaan dari keKristenan berbeda dari kepercayaan diluar Kristus.
Copyright © 2012-
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org