Yesus mati bagi saya dan saudara

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2010 - Fitri Ani

Gambar: bagi saya dan saudar

Dalam hidup kekristenan ada kemenangan melalui lahir baru, yaitu menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat yang hidup, mengakui segala dosa dan meninggalkan kehidupan yang lama, masuk dalam kehidupan yang baru, bertumbuh secara rohani, dan memiliki kehidupan yang selalu diperbaharui.

Begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Dia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal datang ke dunia ini, langsung bergaul dengan manusia. Dia bergaul akrab dengan manusia itu sendiri, memberikan karunia-karunia kepada murid murid-Nya, dan mengajar firman Tuhan. Sejak semula sudah difirmankan di dalam Mikha 5:1, "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala." Melalui Firman ini manusia sudah tahu akan kelahiran Juru Selamat, yang akan mati di salibkan, bangkit dari antara orang mati, naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah yang maha kuasa , dan dari sana akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan orang yang mati.

Yesus mati bagi saya dan saudara. Dia rela untuk menebus dosa manusia, mati di kayu salib, dan mencurahkan darah-Nya bagi manusia yang berdosa.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Yesus mati bagi saya dan saudara. Dia rela untuk menebus dosa manusia, mati di kayu salib, dan mencurahkan darah-Nya bagi manusia yang berdosa. Rasul-rasul dan murid-murid Tuhan meyakinkan bahwa Tuhan Yesus benar- benar mati di atas kayu salib. Para ahli anatomi memang mengakui bahwa seseorang mati karena jantungnya pecah (yaitu oleh sebab suatu dukacita yang merusak jantungnya), maka itu mengeluarkan darah dengan air. Itu terjadi pada Yesus. Dan ini membuktikan bahwa Ia benar-benar mati. Kepala pasukan, prajurit-prajuri, bahkan Pilatus mengakui bahwa Yesus sudah mati (Markus 15:44,54; Yohannes 19:33). Sesudah Pilatus mengetahui Yesus mati, maka tubuh-Nya diberikan kepada Yusuf dari Arimatea (Matius 27:57-58). Perempuan-perempuan telah datang ke kubur dengan maksud akan meminyaki mayat Tuhan Yesus (Markus 16:1). Disamping segala kesaksian ini Tuhan Yesus sendiri telah mengatakan, "Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, selama- lamanya..." (Wahyu 1:18)

Hasil kematian Yesus Kristus bagi orang-orang percaya terdapat di dalam Yesaya 53:23,26. Oleh karena Kristus menyerahkan diri-Nya sebagai korban penebus dosa di kayu salib, maka Ia melihat keturunan- Nya sebagai satu kaum yang baru. Dan anak-anak Allah telah terbentuk oleh karena kematian Yesus Kristus (lihat Yohannwes 12:24). Oleh karena melihat keturunan-Nya (orang percaya), maka puaslah hati- Nya (Ibrani 9:23,26). Pengorbanan Tuhan Yesus telah menghapus dosa. Jelas hal ini membicarakan dosa orang yang sudah mati. Di dalam Galatia 3:13, menjelaskan bahwa oleh kematian Tuhan Yesus orang percaya ditebus dari pada kutuk Taurat. Hukum pelanggaran kita terhadap Taurat telah berlaku atas Dia dan Taurat tidak dapat lagi menghukum orang yang sudah percaya.

Di dalam Kolose 2:14, menjelaskan bahwa oleh kematian-Nya pada salib itu Tuhan Yesus telah menghapus surat utang kita, yaitu Taurat. Bukan hanya kutuk yang berlaku bagi orang yang melanggar Taurat yang dihapuskan, bahkan Taurat itu sendiri juga telah dihapuskan oleh kematian Kristus. Sehingga tidak lagi berlaku bagi orang Kristen. Tuhan Yesus telah memenuhi segenap tuntutan lalu menghapuskan Taurat itu bagi kita yang percaya. Perhatikanlah Roma 7:4-6, kita telah mati bagi hukum Taurat itu.

Oleh darah Tuhan Yesus orang yang percaya di benarkan (Roma 5:9). Dibenarkan artinya kita dianggap benar oleh Tuhan (Tuhan tidak lagi melihat kesalahan dalam kita). Ia sudah mengambil tempat kita di atas kayu salib serta di hukum oleh karena dosa kita. Ia sudah memberikan kebenaran-Nya sendiri kepada kita, oleh sebab itu kita diterima baik oleh Allah (Korintus 5:21).