Penderitaan Kristus (Ibr. 13:20-21)

Gambar: penderitaan Kristus

Kematian Kristus bukan hanya mendahului kebangkitan-Nya, kematian- Nya tersebut merupakan harga yang harus dibayar untuk mendapatkan kebangkitan. Itulah alasan mengapa (Ibrani 13:20) berkata bahwa Allah membangkitkan Dia dari kematian "oleh darah perjanjian [kovenan] yang kekal."

"Darah perjanjian [kovenan]" adalah darah Yesus. Seperti kata Yesus, "Inilah darah-Ku, darah perjanjian [kovenan]" (Matius 26:28). Ketika Alkitab berbicara mengenai darah Yesus, Alkitab mengacu kepada kematian-Nya. Tidak ada keselamatan yang bisa didapat hanya melalui Yesus yang sekadar mengucurkan darah saja. Dia mencurahkan darah sampai mati; itu yang menjadikan pencurahan darah-Nya penting.

Jika kita beriman kepada Kristus, kita tidak lagi tinggal di dalam dosa.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Apa hubungan antara pencurahan darah Yesus dan kebangkitan? Alkitab berkata, Dia dibangkitkan tidak hanya setelah pencurahan darah, tapi oleh pencurahan darah. Artinya, apa yang dicapai oleh kematian Kristus begitu lengkap dan sempurna sehingga kebangkitan merupakan upah dan bukti dari apa yang telah Kristus capai dalam kematian-Nya.

Murka Allah dipuaskan oleh penderitaan dan kematian Yesus. Kutuk yang kudus terhadap dosa sepenuhnya telah ditanggung. Ketaatan Kristus telah genap sepenuhnya. Harga bagi pengampunan telah sepenuhnya lunas dibayar. Keadilan dan kebenaran Allah telah sepenuhnya ditegakkan. Satu-satunya hal, yang belum dicapai adalah pernyataan penerimaan Allah atas karya Kristus secara terbuka. Pernyataan penerimaan Allah ini diberikan dengan membangkitkan Yesus dari kematian.

Ketika Alkitab berkata, "Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia- sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu" (1 Korintus 15:17), yang dimaksudkan bukanlah bahwa kebangkitan merupakan harga yang dibayar bagi dosa kita; melainkan bahwa kebangkitan membuktikan kalau kematian Yesus cukup untuk membayar segalanya. Jika Yesus tidak bangkit dari kematian, maka kematian-Nya merupakan sebuah kegagalan, Allah tidak meneguhkan bahwa Yesus telah menanggung dosa kita, dan kita masih hidup dalam dosa.

Tetapi "Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa" (Roma 6:4). Keberhasilan penderitaan dan kematian- Nya dteguhkan. Jika kita beriman kepada Kristus, kita tidak lagi tinggal di dalam dosa. "Oleh darah perjanjian [kovenan] yang kekal," Gembala yang Agung telah dibangkitkan dan hidup selamanya.

Diambil dari:
Judul Buku : The Passion of Jesus Christ
Penulis : John Piper
Penerbit : Momentum, Surabaya, 2005
Halaman : 16-17