Pengorbanan Terbesar

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Antung

Filipi 2:8
"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib."

Dalam dunia modern saat ini hampir semuanya dinilai dengan jabatan, kedudukan, martabat, kuasa dan material atau finansial. Tiap-tiap individu berlomba-lomba untuk memperoleh pengakuan diri ataupun penghargaan atas keberhasilan dan kesuksesan hidup. Tiap orang berpendapat bahwa ia yang paling berhasil, ia yang paling terkemuka serta ia yang paling benar.

Penilaian seseorang terhadap yang lain sering hanya kepada apa-apa yang kelihatan semata misalnya rumah, mobil, pakaian serta aksesoris lainnya. Hal ini didukung juga dengan media masa yang begitu gencar menyajikan gaya hidup konsumeristis dan kemewahan. Hal-hal ini yang menyebabkan manusia menjadi egois, sombong serta tinggi hati.

Sikap manusia di atas sangat kontradiksi dengan teladan yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus. Pribadi yang begitu mulia mau mengosongkan diriNya dan mengambil rupa seorang hamba serta taat sampai mati di kayu salib. Hanya oleh kasih-Nya kepada kita sehingga Ia rela berkorban menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan dosa kita.

Teladan Kristus hendaknya menjadi contoh bagi kita dalam kehidupan kita sehari-hari. Hendaknya kita hidup saling menghormati, tidak sombong, tidak egois, mau berbagi dengan sesama bahkan menganggap orang lain lebih utama dari diri sendiri. Segala tindakan kita ditujukan hanya untuk menyenangkan hati Bapa, segalanya hanya untuk kemuliaan Bapa. Maukah kita meneladani karya Yesus Kristus?

Salam kasih dalam Yesus Kristus,
Antung