Paskah

Yesus Sungguh Mengasihimu

Pada setiap Minggu siang, yaitu sesudah ibadah pagi berakhir, Pak Pendeta dengan anak laki-lakinya yang berumur 11 tahun selalu pergi ke kota untuk membagikan traktat. Namun pada hari Minggu siang itu udara di luar terasa sangat dingin karena hujan telah menyirami bumi sejak pagi.

Ketika saat untuk membagikan traktat tiba, anak laki-laki itu mulai bersiap-siap mengenakan baju hangatnya dan berkata, "Aku sudah siap, Pa!"

Sayap Kenangan Bukit Kematian

Hari ini, dan pada hari yang sama setiap tahun
aku terjaga dari tidur lelap yang panjang.

Dari balik kerudung kematian
aku memandang dengan mata duka ke arah Golgota
Hari ini, dan pada hari yang sama setiap tahun,
Jiwaku naik di atas sayap-sayap kenangan
Terbang menuju ke Yerusalem.

Di sanalah insan berdiri bergerombol,
Berselimut lupa dan kebodohan masa silam.
Memukul dada sendiri,
seraya memandang Yesus bermahkota duri.

Hari ini, di tengah prahara bukit Golgota
di antara gerombolan insan yang yang lupa
Ku lihat berjajar wajah-wajah dosa
Wajah tetangga-tetanggaku.

Yang Sangat Penting ... Kristus Telah Mati

"Yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu," kata Paulus dalam Surat Pertama kepada Gereja Korintus, "yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci," [Lihat 1 Kor. 15:3] Pembaca yang teliti akan memperhatikan dari konteksnya, bahwa ini adalah pokok dari amanat Rasul Paulus, inti dari ajarannya, satu-satunya injilnya. Paulus mengatakan, bahwa dia menerimanya tidaklah terutama dan hanya dari anggota-anggota jemaat asli, tetapi langsung melalui wahyu (Gal. 1:15-19).

Tuhan Mati di Kayu Salib untuk Orang Berdosa

Saat merayakan Paskah, kita mengingat bagaimana penderitaan Tuhan di kayu salib untuk umat manusia yang berdosa. Bagi banyak orang, penyaliban dan kebangkitan Kristus adalah sesuatu yang begitu sering didengar di gereja sehingga sudah menjadi hal yang biasa. Padahal ini merupakan peristiwa luar biasa yang menjadi pusat pemberitaan Kabar Baik dalam misi. Mari kita renungkan lagi apa yang terjadi di bukit Golgota.

10 Alasan Untuk Mempercayai Allah Menawarkan Hadiah Yang Sempurna

  1. Allah Senang Memberikan Hadiah

    Pencipta kita rindu untuk memberikan apa yang diinginkan hati kita (Mazmur 37:4). Sebagai Bapa yang di surga, Dialah yang memberikan "setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna" (Yakobus 1:17). Anugerah-Nya yang terbaik sungguh tidak ternilai dan sangat sempurna memenuhi berbagai kebutuhan dan kebahagiaan kita, sehingga banyak orang yang sulit untuk mempercayainya.

Halaman