ANUGERAH MULIA
Ditulis oleh admin pada Jum, 04/07/2017 - 15:24Kala itu Salib adalah kehinaan
Kau memikulnya dalam rupa hamba
Kaki-Mu telanjang tertoreh batu tajam
Golgota adalah tujuan-Mu ya Raja
Kala itu Salib adalah kehinaan
Kau memikulnya dalam rupa hamba
Kaki-Mu telanjang tertoreh batu tajam
Golgota adalah tujuan-Mu ya Raja
Sudah waktunya…
Aku bersama prajurit-prajurit bawahanku…
Akan menangkap seseorang
Aku tak tahu apa kesalahannya
Kami diperintahkan oleh Imam Besar
Katanya orang ini berbahaya dan harus dihukum mati
Malam itu,
Aku dan rombonganku pergi ke sebuah taman
Katanya sasaran kami ada di sana
Kami mendapat informasi dari salah seorang muridnya
Hari ini, dan pada hari yang sama setiap tahun
aku terjaga dari tidur lelap yang panjang.
Dari balik kerudung kematian
aku memandang dengan mata duka ke arah Golgota
Hari ini, dan pada hari yang sama setiap tahun,
Jiwaku naik di atas sayap-sayap kenangan
Terbang menuju ke Yerusalem.
Di sanalah insan berdiri bergerombol,
Berselimut lupa dan kebodohan masa silam.
Memukul dada sendiri,
seraya memandang Yesus bermahkota duri.
Hari ini, di tengah prahara bukit Golgota
di antara gerombolan insan yang yang lupa
Ku lihat berjajar wajah-wajah dosa
Wajah tetangga-tetanggaku.
Satu: Mengucur darah dan airmata yang adalah kasih
Dua: Menguak terurai sebagai luka tubuh demi penyataan Cinta Abadi
Tiga: Merasuk kalbu segala cercaan makian namun hati tiada berpaling
Mengkhianati teman adalah hal yang sangat buruk
Mengkhianati Guru apalagi
Aku melakukan hal yang lebih buruk…
Aku mengkhianati Tuhan…
Tuhanku…yang sudah bersama-sama denganku tiga tahun belakangan
Tuhan yang sudah mengubahkan kehidupanku
Sebelumnya aku hanya nelayan…
Tuhan yang memberiku harga diri
Bahkan Dia memberiku nama yang baru
Copyright © 2012-
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org