Paskah

Merencanakan Acara Paskah bagi Anak-Anak Sekolah Minggu

Perayaan Kebaktian PASKAH SM (Sekolah Minggu) sering diadakan tanpa perencanaan yang matang. Salah satu alasannya mungkin adalah karena perayaan PASKAH selalu diadakan setiap tahun, sehingga dianggap sesuatu yang sudah biasa dan tidak lagi istimewa. Untuk seorang Kristen yang sudah lahir baru perayaan PASKAH seharusnya menjadi hari Raya umat Kristen terbesar, karena hari PASKAH mengingatkan kita akan kemenangan Kristus atas maut, yang berarti juga kemenangan kita yang telah ditebus oleh Kristus, karena Ia sungguh telah bangkit dan mengalahkan kuasa dosa.

Pengertianku tentang Paskah

Paskah

Aku bukan seorang teolog, bukan pula seorang pujangga. Akan tetapi, bolehkah aku bercerita tentang "Seorang Anak Manusia" yang aku kenal?

Aku ingin bercerita tentang Seorang Anak Manusia yang mempunyai Kuasa Langit dan Bumi, aku dan teman temanku seperjalanan menganggap-Nya bukan sekadar Manusia yang Luar Biasa atau seorang Nabi, akan tetapi aku dan teman teman seperjalanan percaya bahwa Ia jelmaan Allah yang datang dengan kerendahan hati yang luar biasa untuk menyapa seluruh manusia.

Bukti Sejarah Kebangkitan

Pengantar

Jika kebangkitan bukan peristiwa sejarah, maka kuasa kematian tetap tidak dikalahkan; Kematian Kristus menjadi tidak ada artinya, dan umat yang percaya kepada-Nya tetap mati dalam dosa; Keadaannya akan tidak berbeda dengan sebelum mendengar nama-Nya.

Apakah kebangkitan Kristus hanya sekadar ajaran saja?
Apakah kebangkitan Kristus hanya legenda saja?
Ataukah kebangkitan Kristus benar-benar terjadi dalam sejarah?

Persiapan Paskah

Jenis Bahan: 
Tema: 

Dalam bagian ini kita bisa melihat bahwa Tuhan tidak pernah menuntut kita melakukan sesuatu di luar kemampuan kita. Dalam persiapan Paskah ini, Tuhan memerintahkan untuk menyembelih anak domba yang jantan dan tidak bercela. Ini dimaksudkan karena anak domba ini akan melambangkan Yesus Kristus yang tidak berdosa, yang dikorbankan bagi kita. Keselamatan yang diperoleh bangsa Israel berarti anak sulung mereka dibebaskan dari kematian dan kebebasan dari perbudakan Mesir. Ini menunjuk kepada pembebasan kita dari perbudakan dosa.

Transformasi pada Hari Paskah

Pernah ada seorang pendeta yang setelah kembali dari kunjungannya ke Palestina, mempunyai visi yang indah. Ia melihat betapa indahnya tanah di mana Yesus dulu pernah hidup dan berjalan di atasnya. Pengalaman tersebut membangun iman dan rohaninya, khususnya tatkala ia mengunjungi Taman Getsemani, di mana Yesus bergumul dalam doa menerima "cawan pahit" dari Sang Bapa; Bukit Golgota, tempat Yesus disalibkan; dan kubur kosong yang secara tradisi diakui sebagai bekas kuburan Yesus di tengah taman yang sangat indah dengan berbagai macam tanaman tropikal.

Penderitaan Sang Juru Selamat

1. Ia menderita seumur hidup-Nya di dunia.

Berkenaan dengan kenyataan bahwa Yesus mulai membicarakan penderitaan yang akan dialami-Nya menjelang akhir hidup-Nya, kita sering cenderung untuk berpikir bahwa penderitaan-Nya di atas kayu salib merupakan penggenapan dari seluruh penderitaan-Nya. Tetapi sesungguhnya keseluruhan hidup-Nya adalah penderitaan. Ia harus mengambil rupa seorang hamba, padahal Ia adalah Allah semesta langit. Ia yang tidak berdosa setiap hari harus berhubungan dengan manusia berdosa. Hidup-Nya yang kudus harus menderita di dalam dunia yang terkutuk karena dosa. Jalan ketaatan menjadi milik-Nya bersamaan dengan jalan penderitaan-Nya. Ia menderita karena gangguan iblis yang datang berulang kali, dari kebencian dan ketidakpercayaan umat-Nya, dan dari perlawanan musuh-musuh-Nya. Oleh karena Ia harus masuk ke dalam pemerasan anggur itu sendiri, kesendirian-Nya pastilah merupakan suatu tekanan bagi-Nya, dan rasa tangung jawab- Nya menghancurkan. Penderitaan-Nya adalah penderitaan yang disadari, makin lama makin berat, semakin Ia mendekati akhirnya. Penderitaan yang dimulai sejak inkarnasi akhirnya mencapai titik puncak dalam "pasio magna" (penderitaan terbesar) pada akhir hidup-Nya. Kemudian murka Allah atas dosa segera menghambur ke arah-Nya.

Kebangkitan-Nya Memberiku Misi

Oleh: Yulia Oeniyati


"... Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini .... " (Markus 16:6)

Kalau Anda telah membaca keseluruhan Injil Markus, maka Anda akan merasakan bahwa seakan-akan kepentingan Markus menuliskan bukunya hanyalah untuk memaparkan fakta-fakta penting yang pembacanya harus ketahui. Karena itu, terlihat tidak ada usaha untuk menyampaikannya dengan cara yang menarik dan persuasif, apalagi bombastis, seperti layaknya para reporter zaman sekarang yang ingin beritanya laris dibaca orang. Sebagian besar tulisan Markus bernada datar, jujur dan apa adanya.

Halaman