Doa Paskah
Ditulis oleh paskah.sabda.org pada Rab, 01/21/2009 - 09:44
Betapa indah dan luar biasanya cinta-Mu, Yesus!
Saat aku memikirkan bahwa Engkau bersedia melewati penderitaan itu bagiku!
Betapa indah dan luar biasanya cinta-Mu, Yesus!
Saat aku memikirkan bahwa Engkau bersedia melewati penderitaan itu bagiku!
Agar lebih menghayati kebangkitan Yesus, sebuah sekolah minggu mengadakan kebaktian Paskah pada waktu subuh. Seperti biasa, anak-anak diberitahu bahwa selain ibadah Paskah, akan ada juga acara mencari telur. Anak-anak pun senang dan datang dengan penuh sukacita pada hari Paskah. Mereka bergembira memuji Tuhan dan mendengarkan kisah Paskah dari guru sekolah minggunya.
Guru: Adik-adik, pagi-pagi benar, ada serombongan wanita datang ke kuburan Yesus. Mereka datang untuk apa, ada yang tahu?
Tiga orang bodoh baru saja mati dan sedang berada di ambang gerbang surga yang dihiasi permata. Petrus memberitahu mereka bahwa mereka dapat masuk surga jika mereka dapat menjawab satu pertanyaan sederhana.
Petrus bertanya kepada orang pertama, "Apakah Paskah itu?" Orang itu menjawab, "Oh, itu gampang, Paskah adalah hari libur di bulan November saat semua orang berkumpul bersama, makan kalkun, dan mengucap syukur ...."
"SALAH," jawab Petrus, yang kemudian bertanya kepada orang selanjutnya, "Apakah Paskah itu?"
Selesai kebaktian seperti biasa Pendeta berdiri di pintu gereja untuk memberi salam kepada jemaat yang akan pulang. Ketika menjabat seorang jemaat yang jarang sekali datang di kebaktian, Pendeta menjabat tangan pemuda tersebut sambil menariknya untuk mendekat. Dengan berbisik Pendeta berkata, "sudah saatnya anda harus bergabung di gereja sini sebagai laskar Kristus."
Pemuda menjawab, "Oh, saya sudah bergabung pak Pendeta."
Dengan heran Pendeta bertanya, "Saya kog hanya melihat saudara datang di kebaktian Natal dan Paskah saja?"
Suatu hari, saat berjalan keluar dari gereja, seorang teman yang berada di depanku berpapasan dengan pendeta yang berdiri di pintu gereja untuk memberi salam. Ia meraih tangan temanku dan menariknya keluar dari rombongan jemaat yang akan keluar dari gereja. Pendeta itu berkata, "Kamu harus bergabung dengan Bala Tentara Allah!"
Temanku berkata, "Saya sudah bergabung dengan Bala Tentara Allah, Pak Pendeta."
Pendeta bertanya, "Bagaimana bisa, aku tidak pernah melihatmu ke gereja kecuali saat Natal dan Paskah?"
Ia berbisik balik, "Aku ini agen rahasia!"
Makna Paskah yang sejati adalah kebangkitan Yesus di antara orang mati membuktikan kemenangan-Nya atas maut. Telur tidak ada kaitannya sama sekali dengan Paskah. Sebagai orangtua maupun guru sekolah minggu kita harus mengajarkan kebenaran kepada anak-anak agar makna Paskah yang benar tidak dibelokkan oleh tradisi buatan manusia.
Setelah sebuah keluarga selesai menikmati makan malam Paskah, sang ibu menyuruh anak laki-lakinya yang masih berusia 6 tahun untuk berdoa.
Ibu: Nak, setelah ini segera tidur, dan ingat berdoa dulu. Jadi anak yang baik ya ... Ingat, Yesus sudah berkorban di kayu salib dan kemudian bangkit itu untuk kamu. Jadi, kamu harus jadi anak yang baik. Berdoa dulu nanti sebelum tidur, minta Yesus membantumu jadi anak yang baik.
Sang ayah mendengarkan doa anaknya tadi dari luar kamar.
Pada suatu hari, seorang pendeta tua terbaring sekarat di tempat tidurnya. Dia meminta dokter dan pengacara, anggota jemaatnya, datang ke rumahnya.
Ketika mereka tiba, mereka langsung diantar ke kamar pendeta tua itu. Saat pendeta melihat keduanya masuk, dia mengulurkan tangannya dan mengisyaratkan agar mereka duduk di samping kiri dan kanan tempat tidurnya. Kemudian dia meraih tangan mereka, mendesah puas, lalu tersenyum.
Seorang pendeta tua merasa ajalnya telah hampir tiba. Ia berbisik pada perawat bahwa ia memerlukan kehadiran dokter dan pengacaranya. Perawat itu segera menelepon keduanya.
Setelah mereka datang, pendeta itu meminta mereka duduk di kiri dan kanannya. Kedua orang itu menurutinya. Lalu pendeta itu memejamkan matanya dan diam.
Setelah berada dalam keheningan selama beberapa menit, kedua orang itu bertanya, “Apa yang bapak perlukan atas kehadiran kami.”
Dalam sebuah khotbah Natal di pagi hari, para jemaat di sebuah gereja dikejutkan dengan komentar Pastor mereka yang sudah sangat uzur.
"Saudara-saudaraku yang terkasih, karena ada suatu hal yang membuat kita tidak mungkin dapat berjumpa sampai Natal tahun depan, perkenankanlah saya pada kesempatan kali ini mengucapkan selamat hari Paskah terlebih dahulu!"
Copyright © 2012-
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org