Resensi Buku

Resensi Buku: "Kurban: Sifat dan Tujuannya" oleh Godfrey Ashby

'Festival Timur Dekat dan festival kurban bukanlah jamuan resmi kenegaraan atau pesta makan malam. Lalat beterbangan di sekitar mereka, anjing berkeliaran di pinggiran dan burung elang bertengger di pohon terdekat sementara burung nasar terbang melayang di udara panas di atas.' Penulis buku yang menyenangkan dan luas cakupannya ini jelas telah berpikir keras dan panjang mengenai kesulitan yang dialami oleh para pembaca modern Alkitab dalam memahami kebiasaan yang di luar pengalaman mereka.

Jalan Golgota

Judul asli buku: Calvary Road
Penulis: Roy Hession
Penerjemah: Team O.M. Indonesia
Penerbit: Yakin, Surabaya
Ukuran buku: 12 x 19 cm
Tebal: 83 halaman

Jalan Golgota. Apa yang Anda pikirkan saat Anda mendengar kata itu?
Apakah Anda akan segera teringat dengan peristiwa penyaliban Yesus?
Atau Anda teringat akan penderitaan Yesus saat harus berjalan dari
tempat penyiksaan hingga Bukit Golgota?

Apa yang ada di dalam buku ini mungkin tidak sama dengan apa yang Anda
pikirkan. Buku ini tidak banyak membahas tentang peristiwa penyaliban

Kuasa Salib

Judul asli buku: Explaining the Cross
Penulis: Bob Gordon
Penerjemah: Lily Christianto
Penerbit: ANDI, Yogyakarta 2004
Ukuran buku: 11,8 x 19,1 cm
Tebal: 110 halaman

Manakah yang lebih penting, kelahiran Yesus atau kematian-Nya?
Keduanya sama-sama penting. Untuk melakukan kehendak Bapa, Yesus harus
lahir dan mati untuk menebus dosa manusia. Dosa-dosa manusia telah
ditanggung oleh Yesus di Kalvari. Seseorang tidak akan mungkin
menerima anugerah keselamatan apabila ia tidak percaya kepada
peristiwa tersebut. Kekristenan juga mengakui ketidakberdayaan manusia

The Case for Easter

Penulis: Lee Strobel
Penerbit: Zondervan, Grand Rapids 1998
Ukuran buku: 10,5 x 17 cm
Tebal: 95 halaman

"Apakah seorang yang sudah mati bisa hidup kembali? Jika ya, apa
buktinya?" Pertanyaan inilah yang coba dijawab oleh Lee Strobel dalam
bukunya yang berjudul "The Case For Easter". Selain buku "The Case For
Easter", Lee Strobel juga menulis buku Kristen lain yang memberkati
para pembacanya, seperti "The Case for Christ", "The Case for Faith",
dan "The Case for a Creator."

Sebelum menulis buku ini, Lee pernah menjadi seorang jurnalis. Sebagai

Apakah Kristus Benar-benar Bangkit?

Judul asli buku: Did Christ Really Rise from the Dead?
Penulis: Dave Branon
Penerjemah: Tan May Lan
Penerbit: Yayasan Gloria, Yogyakarta 1983
Ukuran buku: 13 x 18 cm
Tebal: 31 halaman

"Apakah Kristus benar-benar bangkit dari kematian?" Pertanyaan ini
mungkin pernah Anda dengar. Sebagian orang meyakini bahwa kebangkitan
Yesus adalah sebuah fiksi dan karangan semata. "Mustahil seorang yang
sudah mati bisa bangkit mengalahkan kematiannya!" Begitu kilah mereka.
Namun bagi orang percaya, kebangkitan Yesus bukanlah hal yang perlu
disangsikan lagi.

Selubung Kirmizi, Jejak-Jejak Penyaliban Al Masih

Judul asli : --
Penulis : Luis M. Bermejo, SJ
Penerjemah : --
Penerbit : Kanisius, Yogyakarta 2008
Ukuran : 135 x 210 cm
Tebal : 320 halaman
Sumber : Pub. e-Buku edisi 42/2009

"Konfrontasi antara Yesus dan Pilatus tak diragukan menjadi adegan yang paling dramatis dalam seluruh Injil ...."

Ini adalah cuplikan alinea pertama dari bahasan tentang "Tuduhan Utama: Raja Orang Yahudi" yang termuat di halaman 192 buku ini. Melihat ungkapan tersebut, layak jika disinyalir bahwa proses pengadilan yang berakhir dengan penyaliban Yesus tersebut cacat hukum! Yesus adalah korban konspirasi politik antara kelompok-kelompok yang bertikai dan bersaing memperebutkan posisi. Keengganan Herodes, kebingungan Pilatus, dan ambisi besar imam-imam kepala, menjadi tanda yang sangat jelas bahwa sebenarnya tidak ditemukan satu alasan pun yang bisa menyeret Yesus pada hukuman mati dengan disalib! Tuduhan utama yang dijatuhkan kepada Yesus saat dihadapkan kepada Pilatus adalah pengakuan-Nya sebagai "Raja Orang Yahudi". Sebuah tuduhan yang sangat berbau politis. Ini jelas berbeda dengan tuduhan yang mereka ajukan saat Yesus dihadapkan di pengadilan Istana Kayafas, yaitu mengaku sebagai Mesias dan Anak Allah. Tiga tuduhan berakhir ini jelas lebih bersifat religius. Pilatus pun kebingungan dengan setiap jawaban Yesus atas pertanyaan-pertanyaannya, seputar tuduhan tersebut, karena Yesus tidak pernah menyangkal, tetapi juga tidak mengakui seperti yang dituduhkan itu.

Six Hours One Friday

Judul asli : The Passion Of Christ
Penulis : Max Lucado
Penerjemah : --
Penerbit : Mulnotmah Publishers, Inc., Oregon 1989
Ukuran : 15,2 x 14,7 cm
Tebal : 237 halaman
Sumber : Pub. e-Buku edisi 42/2009

Seperti saya, kebanyakan dari Anda pasti juga berpikir bahwa kematian Yesus di kayu salib adalah untuk menebus dosa manusia. Hal itu memang tidak salah, dan memang itulah tujuan utama dari kematian-Nya di kayu salib. Namun, ternyata ada aspek lain dalam karya penebusan Yesus itu, dan hal itu diungkapkan oleh Max Lucado dalam bukunya ini.

The Passion of Christ

Judul asli : The Passion Of Christ
Penulis : Martin R. De Haan II
Penerjemah : Ellen Hanafi
Penerbit : Yayasan Gloria, Yogyakarta 2005
Ukuran : 11,6 x 15 cm
Tebal : 70 halaman
Sumber : Pub. e-Buku edisi 42/2009

Buku "The Passion of Christ" karya Martin R. De Haan II ini berisi delapan renungan singkat seputar sengsara Kristus. Penulis berusaha agar pembaca bisa merenungkan arti saat-saat sengsara Kristus menjelang kematian-Nya. Para malaikat surgawi pun pasti tertegun ketika Tuhan semesta alam mengalami penderitaan yang jauh lebih besar dari yang dapat digambarkan dalam film layar lebar atau peragaan ulang mana pun. Renungan-renungan dalam buku ini dapat membawa hati kita tidak hanya pada rasa takjub yang penuh haru, tetapi juga rasa syukur di sepanjang hidup ini.

Sengsara Tuhan Yesus

Judul asli : The Trial and Death of Jesus Christ
Penulis : James M. Stalker
Penerjemah : T.F. Foedikoa
Penerbit : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Jakarta 2008
Ukuran : --
Tebal : 198 halaman
Sumber : Pub. e-Buku edisi 42/2009

Rasanya tak ada kesengsaraan atau penghinaan yang begitu berat, seperti yang sudah dialami oleh Kristus. Dia tak sedikit pun bersalah -– namun banyak orang, bahkan di antaranya rohaniwan, justru mempersalahkan Yesus dan bermaksud membunuh-Nya. Ada apakah gerangan? Ada apakah di balik kesengsaraan yang Yesus alami itu?

Halaman