Tuhan yang Bangkit Menanti Kita untuk Berseru Kepada-Nya
Tab primer
Yesus, Tuhan yang bangkit, sungguh-sungguh hadir saat ini. Pada masa kesulitan atau tenang, duka atau suka, Dia ada bersama dengan kita, sangat nyata, lebih nyata daripada semua realita yang digabungkan. Dia hadir dengan kerendahan hati dan penghargaan yang besar: meminta seolah-olah Dia seorang pengemis yang kelaparan, mencari seolah-olah Dia yang kehilangan sesuatu, dan mengetuk pintu seolah-olah Dia tidak boleh masuk. Dia ada di sini, saat ini dan setiap saat, melampaui ruang dan waktu, di atas semua keadaan dan pencobaan, menantikan kita untuk membuka pintu.
Sang Pemenang sekali untuk selamanya, Dia telah dibangkitkan dan akan menghakimi yang hidup dan yang mati, bukan dari jauh, tetapi sekarang, pada saat ini. Hanya mereka yang hatinya tersentuh oleh kasih yang bisa menerima penghakiman-Nya yang adil dan benar, dan betapa saya mendambakan hati saya tersentuh sehingga akhirnya saya bisa mengenal kebebasan oleh kasih yang hanya bisa diberikan oleh-Nya.
Kebebasan rohani mengalir dari sentuhan-Nya dan bahkan saat ini Dia merentangkan tangan-Nya kepada kita. Mereka yang percaya kepada Dia mendapatkan pengampunan. Bahkan, saat kita mengakui dosa kita dan bertobat dari penilaian yang gegabah, Dia tidak mengucapkan kutukan yang melawan kita.
Dia telah menderita mati dan turun ke neraka untuk mengembalikan keadamaian dari hati nurani kita yang bergumul karena Dia tidak menciptakan kita untuk penyiksaan diri. Dia sendiri datang karena hanya Dia yang memiliki kuasa dan otoritas untuk melepaskan kita dari beban yang jahat itu. Di dalam Dia, kita mendapati bahwa kuasa maut tidaklah mutlak dan bahwa kejahatan bukanlah akhir. Kegelapan sirna di hadapan terang-Nya. Dia memerintah dengan tak terkalahkan dan mengundang kita untuk ikut dengan-Nya.
Siapa yang akan memisahkan kita dari kasih-Nya? Siapa yang dapat menghalangi kita dari menjalani hidup yang Dia berikan dengan kedatangan-Nya? Kuasa dunia tidak bisa membungkam Dia. Penderitaan tidak bisa mengurungkan Dia. Kematian tidak bisa menguasai Dia. Setiap lutut bertelut di hadapan Dia dan setiap kepala tunduk di hadirat-Nya. Dia memerintah selamanya di sebelah kanan Bapa.
Melawan semua kepalsuan, Dia bersinar selamanya. Meskipun angin pengajaran palsu dan segala macam mitos tampak seakan menguasai, Dia adalah sauh yang kuat, pelabuhan yang aman pada saat badai. Di tengah lautan kebingungan yang berubah-ubah, Dia berdiri kuat sebagai acuan hidup dan semua keputusan. Di tengah kebencian dan pertengkaran, di dalam hati kita atau pun di dalam komunitas kita, Dia adalah satu-satunya sumber kedamaian.
Perkataan dari Bapa adalah kasih yang lebih kuat daripada kematian. Dia adalah Kebenaran yang tak tertandingi. Dia adalah air hidup dari sumur keselamatan yang dalam. Dia memanggil dengan bisikan yang menggelegar di dalam hati kita. Dia menatap kita dengan kasih walaupun kita telah bertindak yang tidak pantas. Dia menaruh harapan pada kita dan bersuka ketika kita mengangkat pandangan kita kepada-Nya meski hanya sesaat. Tuhan yang Hidup mendambakan kita untuk memberikan hati kita kepada-Nya dengan rela dan memberikan hati-Nya kepada kita seutuhnya di momen yang tidak akan berkesudahan itu. (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari:
Nama situs | : | Beginning to Pray |
Alamat URL | : | https://beginningtopray.blogspot.co.id/2015/05/the-risen-lord-waits-for-... |
Judul asli artikel | : | The Risen Lord Waits for Us to Call on Him |
Penulis artikel | : | Anthony Lilles |