Kristus Telah Mati dan Bangkit bagi Kita

Gambar: Mati dan bangkit

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2011 - Gita

"Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup." (Roma 14:9)

Hari ini, 21 Februari 2011. Tujuh belas tahun yang lalu, papa mertua saya meninggal dunia. Saya tidak berkesempatan untuk mengenal beliau secara pribadi, hanya melalui cerita-cerita dari suami saya. Papa mertua adalah sosok yang sangat penting bagi suami saya.

Setiap tahun tanggal ini menjadi berarti bagi saya, karena meskipun saya tidak mengenal beliau, tapi saya dapat ikut merasakan rasa kehilangan yang sepertinya tidak akan habis dengan berjalannya waktu. Beliau berpulang sudah lama, pada waktu suami saya masih sangat muda. Sudah 17 tahun yang lalu, tapi suami saya merasa bahwa belumlah lama ayahnya berpulang.

Apabila mengingat hal ini, tentunya penghiburan kami satu-satunya adalah Tuhan Yesus. Kami membaca bersama-sama surat Roma 14:17-19.

Karya keselamatan Kristus haruslah diteruskan dengan segenap hati dan segenap kemampuan kita untuk kemuliaan-Nya.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. (Roma 14:7-9)

Kepada jemaatnya di Roma, Rasul Paulus
mengatakan bahwa jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Kita hidup untuk Tuhan, bermakna bahwa selagi kita masih hidup, apapun yang kita lakukan, kita lakukan seperti untuk Tuhan (Kolose 3:23). Dengan melakukannya seperti untuk Tuhan, kita akan bersungguh-sungguh menerima tugas kita dimanapun kita berperan. Karya keselamatan Kristus haruslah diteruskan dengan segenap hati dan segenap kemampuan kita untuk kemuliaan-Nya. Dan di saat hidup kita sudah berakhir, di saat waktu kita di dunia sudah habis, maka kita mati pun untuk Tuhan. Bahwa hanya rumah Bapa di surga lah tempat kita berpulang.

Tuhan Yesus telah mati, dan Dia masuk ke dalam kerajaan maut. Dia telah mengalahkan kuasa kematian. Dan seperti yang Rasul Paulus katakan, Ia menjadi Tuhan atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. Dia adalah Raja segala raja, termasuk Raja atas alam maut yang telah dikalahkan-Nya. Kebangkitan Kristus memiliki makna yang sangat luar biasa bagi kami. Hal ini membuat kami semakin yakin untuk memercayai-Nya, untuk menyerahkan segalanya kepada-Nya. Iman kepada Tuhan Yesus, pengakuan bahwa Ia adalah Raja atas segala raja, membuat kami sungguh yakin bahwa semua yang hidup dan yang mati berada dalam tangan pengasihan-Nya.