Apa Makna Kebangkitan Kristus dalam Kepercayaan Orang Kristen

Pertanyaan:

Apakah makna kebangkitan Kristus dalam kepercayaan orang Kristen?

Jawaban:

"Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu." (1Korintus 15:14)

Kuburan yang kosong adalah salah satu bukti bahwa Kristus telah bangkit. Kebangkitan Kristus merupakan dasar kepercayaan orang Kristen. Gereja-gereja yang Injili dan konservatif, selalu yakin bahwa kebangkitan Kristus tidak dapat disingkirkan dari pengakuan iman kekristenan.

FAKTA KEBANGKITAN KRISTUS

Bultmann, seorang ahli teologi aliran baru mengatakan, bahwa kebangkitan Kristus adalah suatu dongeng. Memang, banyak penentang kebenaran telah menciptakan aneka macam teori untuk menyangkal fakta kebangkitan. Pada hakekatnya, mereka adalah orang-orang yang tidak mempercayai Alkitab sebagai Firman Tuhan yang mutlak benar. Di dalam surat Roma 10:9-10, Rasul Paulus mengatakan bahwa tidak mungkin seorang diselamatkan tanpa mempercayai kebangkitan Kristus. Selanjutnya Paulus mengatakan bahwa kalau Kristus tidak bangkit, sia-sialah kepercayaan dan pemberitaan kami.

Membahas tentang Kristologi, W. Pannenberg mengatakan, bahwa kebangkitan Kristus merupakan suatu peristiwa sejarah yang unik dan kisah yang tercantum di dalam 1Korintus 15:1-7 merupakan dokumen sejarah yang sah. Syukur kepada Tuhan bahwa kuburan di mana jenazah Kristus pernah dibaringkan itu kosong. Kuasa maut tidak berdaya untuk membelenggu-Nya.

INTISARI INJIL

Injil adalah Kabar Baik tentang Yesus Kristus. Menurut Rasul Paulus, intisari Injil adalah kematian dan kebangkitan Kristus (1Korintus 15:3-4). Sebab itu doktrin tentang kematian dan kebangkitan Kristus merupakan dua tiang yang mendukung seluruh kebenaran agama Kristen. Jikalau Kristus tidak dibangkitkan dari kematian, maka Injil yang kita kabarkan bukanlah kabar baik, melainkan kabar buruk yang menyedihkan.

Setelah Yesus disalibkan dan mati, para murid, dan pengikut Tuhan dinaungi oleh awan ketakutan, kesedihan, dan kecemasan. Mereka tidak tahu apa yang hendak mereka lakukan. Kemudian tersebar berita di seluruh Yerusalem, bahwa jenazah Yesus tidak ditemukan dalam kuburan-Nya. Hal ini sangat membingungkan para murid Tuhan. Karena takut serangan dari orang Yahudi mereka berhimpun di suatu tempat dan mengunci pintu-pintu. Hal ini membuktikan bahwa mereka tidak yakin kalau Yesus yang mati dan dikubur itu telah bangkit kembali.

Namun setelah Tuhan Yesus menampakkan diri-Nya kepada mereka, dan meyakinkan mereka bahwa Ia telah bangkit dari kematian, maka percayalah murid-murid itu. Dengan penuh kuasa dan berkobar-kobar, mereka memberitakan kabar kesukaan ini dari Yerusalem sampai ke ujung bumi. "Yesus yang diserahkan karena pelanggaran kita dan bangkit karena pembenaran kita" (Roma 4:25). Inilah Injil yang diberitakan oleh rasul Paulus dan sampai pada hari ini, tetap diberitakan oleh gereja-gereja di seluruh permukaan bumi.

PENGHARAPAN YANG MEYAKINKAN

Kebangkitan Kristus juga merupakan pengharapan yang mengutarakan iman kekristenan. Kebangkitan-Nya membuktikan bahwa Ia adalah Anak Allah yang kekal (Roma 1:3-4), yang berkuasa membangkitkan kita yang percaya kepada-Nya. Kebangkitan Kristus merupakan "buah sulung" (1Korintus 15:20-23). Buah sulung adalah bagian pertama hasil tuaian yang dikorbankan pada hari raya sebagai tanda bahwa seluruh tuaian itu berasal dari Allah (Imamat 23:17-20). Paulus memakai istilah ini untuk menghiaskan bahwa pada suatu hari, setiap orang yang beriman kepada-Nya juga akan mengalami kebangkitan yang sama seperti kebangkitan-Nya. Kita "akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus" (1Korintus 15:22). Inilah pengharapan kita. Tanpa pengharapan yang demikian, sia-sialah iman kepercayaan kita.

Dalam Pengakuan Iman Rasuli yang sering kita baca bersama dikatakan:

"Aku percaya kepada Allah, ... dan kepada Yesus Kristus, ... Yang disalibkan, mati dan dikuburkan. Pada hari ketiga bangkit pula dari antara orang mati." Dan selanjutnya dikatakan "Aku percaya ... kebangkitan daging dan hidup yang kekal."

Dengan demikian jelas bahwa kematian dan kebangkitan Kristus merupakan dua elemen yang paling penting dalam kekristenan. Kiranya kita lebih memahami makna kebangkitan Kristus sebagai fondasi dan pengharapan iman kepercayaan kita.