10 Hal Yang Harus Anda Ketahui Tentang Kebangkitan

Artikel ini adalah bagian dari seri 10 Hal Yang Harus Anda Ketahui

1. Kebangkitan adalah inti dari berita Kristen dan tidak boleh diabaikan atau diasumsikan.

Terkadang zaman sekarang, ketika kita mendengar Injil diberitakan, fokusnya adalah pada salib. Kebangkitan seringkali diabaikan, diasumsikan, atau disebutkan hanya sekilas. Sebaliknya, khotbah yang tercatat di Kitab Kisah Para Rasul menekankan kebangkitan Yesus, dan hampir tidak menyebutkan kematian-Nya. Para rasul dipenuhi dengan kebangkitan dan menekankan itu jauh lebih banyak daripada salib.

Sedihnya, gereja tampaknya hanya menjadi bersemangat dengan kebangkitan sekali setahun pada waktu Paskah. Kenyataannya, setiap hari Minggu seharusnya adalah Hari Minggu Kebangkitan. Alasan mengapa gereja mula-mula mulai mengadakan pertemuan pada hari pertama minggu itu adalah untuk merayakan kemenangan Yesus atas kematian. Bayangkan, akan jadi seperti apa gereja jika kita dengan sadar berkumpul setiap minggu untuk merayakan kebangkitan?

2. Percaya pada kebangkitan Yesus secara fisik adalah memberi penjelasan doktrin Kekristenan.

Gambar: Kubur Kosong

Sungguh suatu hal yang luar biasa bahwa semua denominasi Kristen – dari Ortodoks sampai Katolik, dari Pentakosta sampai Baptis Reformed – semua memercayai satu kebenaran sederhana: kubur itu kosong. Terdapat sangat sedikit hal yang kita semua sepakati! Hanya beberapa penganut liberal yang menolak kebangkitan Yesus secara fisik. Tentu saja dengan cara demikian, mereka benar-benar kehilangan hak mereka untuk menyebut diri mereka Kristen.

Dalam buku saya, "Raised With Christ", (Dibangkitkan Bersama Kristus - Red.), saya memberikan definisi berikut ini tentang seorang Kristen: seorang Kristen adalah seseorang yang percaya pada kebangkitan Yesus Kristus secara fisik, dan hidup berpadanan dengan implikasi peristiwa tersebut.

Ini didasarkan pada janji Paulus yang jelas: "Jika dengan mulutmu kamu mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya di dalam hatimu bahwa Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati, kamu akan diselamatkan." (Roma 10:9, AYT).

3. Kebangkitan menunjukkan kepada seluruh alam semesta keilahian Yesus dan kasih Allah kepada Dia.

Yesus "dinyatakan sebagai Anak Allah yang berkuasa menurut Roh Kekudusan melalui kebangkitan-Nya dari antara orang mati, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita" (Roma 1:4).

Kebangkitan Yesus itulah yang mengungkapkan natur asli-Nya kepada semua yang akan melihat: "Allah meninggikan Dia di tangan kanan-Nya sebagai Pemimpin dan Juru Selamat untuk memberikan pertobatan … dan pengampunan atas dosa-dosa." (Kis. 5:30-31).

4. Tanpa kebangkitan, tidak akan ada gereja sama sekali.

Setelah penangkapan dan kematian Yesus, murid-murid hilang, tak berdaya, dan ketakutan. Petrus menyangkal Yesus, sementara yang lainnya melarikan diri. Sulit untuk memahami hal lain kecuali kebangkitan Yesus itulah yang telah membuat kumpulan orang yang berserakan ini memberitakan pesan tentang Yesus sedemikian rupa sehingga bertumbuh menjadi gerakan agama terbesar yang pernah ada.

Tanpa keyakinan mereka yang teguh dalam kebangkitan Yesus, mungkinkah murid-murid mempertaruhkan segalanya, dan dalam banyak kasus dibunuh karena iman mereka? Orang-orang memang mati selama ini karena kebohongan yang mereka sendiri yakini sebagai benar. Akan tetapi, adalah mustahil bahwa semua murid akan mati demi sesuatu yang mereka tahu sebagai suatu kebohongan yang disengaja.

Gereja tidak membuat cerita kebangkitan; melainkan, kisah kebangkitan menjadikan gereja.

5. Penolakan kita akan kebangkitan Yesus bisa jadi salah satu alasan mengapa khotbah Injil kita begitu tidak berkuasa.

Spurgeon menilai khotbah pada zamannya dan merasakan alasan untuk kurangnya kuasa adalah kurangnya penekanan pada kebangkitan. Spurgeon menetapkan untuk menekankan pesan tentang kebangkitan, dan melihat ribuan pertobatan sebagai hasilnya. Jika kita memilih untuk mengabaikan khotbah kebangkitan, haruskah kita heran jika kita tidak melihat hasil yang sama?

Ketika Paulus berbicara tentang Injil, dia selalu memusatkan pemberitaan tentang kemenangan mulia Raja yang bangkit. Injil inilah yang merupakan "kuasa Allah untuk keselamatan setiap orang yang percaya" (Roma 1:16).

6. Kebangkitan membayar pembenaran kita.

Ketika Anda bertanya kepada sebagian besar orang Kristen tentang pembenaran, mereka langsung menunjuk kepada salib Yesus yang membayar harga untuk dosa kita. Akan tetapi jika pembenaran hanya berarti tidak adanya rasa bersalah, maka kita punya catatan kosong dan sepanjang umur kita mengkhawatirkan apakah kita akan mengacaukannya lagi. Paulus memberitahu kita hal sebaliknya: "Dia diserahkan karena pelanggaran-pelanggaran kita, dan yang dibangkitkan demi pembenaran kita" (Roma 4:25).

Ini artinya bahwa ketika Yesus bangkit Dia dinyatakan benar – bukan hanya tidak berdosa, tetapi memanifestasikan kekudusan. Pembayaran kesempurnaan Yesus melebihi utang dosa kita. Dan saat ini, orang Kristen dianggap sebagai benar. Bukan "seakan-akan saya tidak pernah berdosa" bahkan "seakan-akan saya sudah menjalani hidup yang kudus."

Tanpa kebenaran yang indah ini, kita tidak akan menggenggam sukacita keselamatan. Yesua adalah pengganti ketaatan kita selama hidup-Nya, pengganti hukuman kita dalam kematian-Nya, dan pengganti kelahiran baru kita dalam kebangkitan-Nya.

7. Kebangkitan memberi kita sukacita karena mengetahui bahwa Kristus menyertai kita hari ini!

Dia sudah berjanji bahwa Dia akan menyertai kita sampai akhir zaman. Hal ini mengubah segala sesuatu. Seorang pahlawan yang mati dalam kubur bukanlah pertolongan bagi kita. Akan tetapi, seorang Juru Selamat yang bangkit memberi kita keyakinan yang besar!

Karena kubur itu kosong dan Yesus ada di takhta, kita bisa mengetahui dengan pasti bahwa kita akan menang meski apa pun yang sedang terjadi di dunia zaman ini. Yesus berkata, "Aku akan membangun jemaat-Ku dan gerbang-gerbang Hades tidak akan menguasainya" (Matius 16:18).

8. Kebangkitan memberi kita pengharapan yang melampaui kubur.

Kita tinggal di dunia yang rusak. Setiap orang Kristen pada beberapa titik dalam kehidupan mereka tahu pedihnya berduka karena ditinggal oleh orang yang dikasihi. Ketika Paulus memberitahu kita untuk tidak "berdukacita seperti orang-orang yang tidak memiliki pengharapan" (1 Tesalonika 4:13), dia tidak mengartikan bahwa kita tidak akan mengalami kesedihan.

Akan tetapi, karena Yesus menang atas kematian, kita memiliki keyakinan bahwa suatu hari kelak kita juga akan bangkit, dan dengan demikian bertemu lagi dengan Yesus dan juga orang-orang yang kita kasihi yang percaya. Hal ini mengubah segala sesuatu ketika kita sendiri akan menghadapi kematian.

Dampak apa yang seharusnya terjadi karena kebangkitan Yesus pada individu-individu dan gereja-gereja? Blogger Kristen populer dan guru Adrian Warnock mendesak orang-orang Kristen untuk tidak mengabaikan implikasi kebangkitan.

9. Kebangkitan mempersatukan semua orang Kristen dengan daya yang memberi-hidup yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati.

Gereja tidak membuat cerita kebangkitan; melainkan, kisah kebangkitan menjadikan gereja.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Melalui kebangktian itulah maka, "Adam yang terakhir menjadi roh yang memberi hidup" (1 Kor. 15:45). Paulus memberitahu kita, "Roh Dia yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati tinggal dalam kamu" (Roma 8:11).

Kuasa yang luar biasa ini tersedia untuk mengubah, memperlengkapi, dan memberdayakan kita: "kekuatan besar yang tidak terukur bagi kita yang percaya, sebagaimana ditunjukkan dalam kemahabesaran kekuatan-Nya. Kemahabesaran kekuatan-Nya ini Ia tunjukkan ketika Ia membangkitkan Kristus dari antara orang mati" (Efesus 1:19-20).

10. Karena kebangkitan, kita bisa tahu bahwa Yesus secara pribadi akan datang kembali untuk menghakimi dan memerintah dunia.

Ini merupakan suatu sumber sukacita besar bagi orang Kristen bahwa Yesus akan kembali. Akan tetapi, seharusnya juga menjadi kepedulian yang besar bagi mereka yang hidup jauh dari Dia. Karena kebangkitan, kita bisa yakin bahwa Yesus yang sama ini akan kembali lagi:

Oleh karena itu, setelah mengabaikan masa-masa kebodohan, sekarang Allah memberitahukan semua orang di mana-mana agar bertobat, karena Ia sudah menentukan suatu hari ketika Ia akan menghakimi dunia dalam keadilan melalui satu Orang yang telah ditentukan-Nya, setelah Ia memberikan bukti kepada semua orang dengan membangkitkan Orang itu dari antara orang mati. (Kis. 17:30-31) (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Crossway
Alamat situs : https://www.crossway.org/articles/10-things-you-should-know-about-the-resurrection/
Judul asli artikel : 10 Things You Should Know about the Resurrection
Penulis artikel : Adrian Warnock