Paskah

Apakah Pentakosta Itu?

Pentakosta adalah hari suci umat Kristen yang memperingati datangnya Roh Kudus 40 hari setelah Paskah. Beberapa denominasi Kristen mengakuinya sebagai hari lahirnya gereja Kristen dan memperingatinya.

Asal mulanya, Pentakosta adalah hari raya umat Yahudi yang diselenggarakan 50 hari setelah Paskah. Salah satu dari tiga hari raya besar selama satu tahun bangsa Yahudi, perayaan ini merayakan Hari Pengucapan Syukur atas hasil panen. Akan tetapi, Pentakosta bagi orang-orang Kristen memiliki arti yang cukup jauh berbeda.

Kuasa Kebangkitan Kristus

“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” (Flp. 3:10-11)

Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, hubungan dengan Allah terputus, keadaan rohani manusia yang sebenarnya telah mati dan perlu penebusan atas dosa manusia agar hubungan dengan Allah dapat dipulihkan.

Satu Kehidupan Tersendiri

Dua ribu tahun yang lalu ada seorang pria yang terlahir berlawanan dengan hukum alam. Pria ini hidup miskin dan dibesarkan dalam ketidakjelasan.

Ia tidak banyak bepergian. Hanya sekali Ia pernah menyeberangi perbatasan negara di mana Ia tinggal. Dan, itu terjadi ketika Ia sedang dalam pengasingan di masa kecilnya menuju ke Mesir.

Ia tidak memiliki kekayaan maupun pengaruh. Sanak saudara-Nya tidak mencolok dan tidak pernah mendapatkan pelatihan atau pun pendidikan normal.

Perayaan

Sebuah perayaan adalah hal terakhir yang diharapkan Maria Magdalena ketika ia mendekati kubur pada hari Minggu pagi itu. Beberapa hari terakhir tidak terjadi apa-apa untuk dirayakan. Orang-orang Yahudi mungkin merayakan -- Yesus sudah tidak ada lagi. Para prajurit mungkin merayakan -- tugas mereka sudah selesai. Namun, Maria tidak mungkin merayakan apa pun. Bagi dia, beberapa hari terakhir tidak terjadi apa-apa kecuali sebuah tragedi.

Sebuah Doa untuk Paskah

Betapa indah dan luar biasanya cinta-Mu, Yesus!
Saat aku memikirkan bahwa Engkau bersedia melewati penderitaan itu bagiku!

Pastinya, sungguh akan menjadi suatu hari yang penuh dengan sukacita ketika Engkau bangkit dan menyadari bahwa semua sudah berakhir -- Engkau telah meraih kemenangan! Engkau telah menyelesaikan misi-Mu. Engkau membuat jalan bagi dunia untuk diselamatkan. Engkau telah melewati kengerian neraka dan kematian bagi kami, dan itu telah berakhir.

Minggu Paskah

Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah matahari terbit, pergilah mereka ke kubur. Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa yang akan menggulingkan batu itu bagi kita dari pintu kubur?" Tetapi ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu sudah terguling. Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan.

Kebangkitan Kristus, Masa Depan Kita

Kebangkitan Kristus

Ketika suatu kemalangan atau bencana terjadi, kita sering kali bertanya, "Mengapa saya harus mengalami ini? Mengapa ini harus terjadi kepada kami? Mengapa ada penyakit? Mengapa cacat? Mengapa orang itu mati? Atau, kita akan protes, menolak, bahkan berusaha menyangkalnya dengan berteriak, "Tidak, tidak ...!!!" Namun, sebagai pengikut Kristus, sudah benarkah reaksi kita ini? Sudahkah karya kebangkitan-Nya berdampak dalam kehidupan kita?

Dalam Bayangan Salib

Bagaimana Allah yang baik dan penuh kasih mengizinkan semua rasa sakit dan penderitaan ini terjadi?

Saya berdiri mematung sendirian di sebuah ruangan rumah sakit, memandangi bayi saya bernapas, sementara menopang punggungnya dengan hati-hati, sambil berharap dapat merasakan jantungnya masih berdetak. Napasnya dangkal dan mencemaskan, sementara kulitnya berwarna abu-abu kebiruan. Dia telah dalam keadaan tidak sadar, seolah untuk selamanya. Baju saya penuh dengan darah dan kotorannya, dan baunya hampir sama menusuknya dengan rasa sakit di hati saya.

Halaman