Renungan

Penderitaan Kristus (Ibr. 13:20-21)

Kematian Kristus bukan hanya mendahului kebangkitan-Nya, kematian- Nya
tersebut merupakan harga yang harus dibayar untuk mendapatkan
kebangkitan. Itulah alasan mengapa Ibrani 13:20 berkata bahwa Allah
membangkitkan Dia dari kematian "oleh darah perjanjian [kovenan] yang
kekal."

"Darah perjanjian [kovenan]" adalah darah Yesus. Seperti kata Yesus,
"Inilah darah-Ku, darah perjanjian [kovenan]" (Matius 26:28). Ketika
Alkitab berbicara mengenai darah Yesus, Alkitab mengacu kepada
kematian-Nya. Tidak ada keselamatan yang bisa didapat hanya melalui

Minggu Palma

Minggu Palma pertama! Ketika itu seluruh penduduk kota tumplak memadati tepi-tepi jalan raya. Dengan ranting daun palma, mereka melambaikan tangan mereka. Jubah-jubah bertebaran di jalan-jalan bagaikan permadani berwarna-warni. Mereka melompat. Mereka menari. Mereka berteriak. Hosana!

Itulah ketika Yesus memasuki kota. Menunggang keledai. Bukan kuda putih atau kereta kencana. Hosana!

Dua Penjahat di Samping Yesus

Alangkah ironis dan tragisnya! Siapakah yang pada saat-saat terakhir menemani Yesus sampai Dia mengembuskan napas-Nya yang penghabisan?

Tentu saja ada banyak orang di sekeliling salib Yesus pada waktu itu. Dan orang banyak itu dapat kita golongkan menjadi dua kelompok: musuh-musuh Yesus dan sahabat-sahabat Yesus.

Musuh-musuh Yesus, sudah jelas, bukanlah teman-teman yang ideal bagi Yesus yang tengah menanti ajal. Sampai saat terakhir, setelah penganiayaan secara fisik, mereka terus melancarkan teror mental. Menghina, mengejek, dan mengolok-olok tak kenal ampun.

Senantiasa Mengasihi

/>
 
Kita sudah sering melihat lukisan Leonardo da Vinci berjudul “Perjamuan Terakhir”. Dalam lukisan itu, Yesus dan 12 murid-Nya duduk dalam satu meja panjang. Namun William Barclay punya pendapat lain. Dalam tradisi Yahudi, perjamuan makan dilakukan sambil rebahan. Satu meja hanya ditempati maksimal 3 orang saja. Dengan teori ini, setidaknya ada lima meja dalam ruang atas itu.

Harga yang Harus Dibayar

Seorang misionaris mahsyur, Hudson Taylor, menulis "Di jaman Kekristenan yang serba santai ini, bukankah perlu kita mengingatkan diri kita bahwa sesungguhnya ada harga yang harus dibayar untuk menjadi manusia yang dapat dipakai oleh Allah? (Hudson Taylor's Spiritual Secret)

Mengapa orang beribadah? Ada bermacam-macam motivasi. Ada orang yang mendekatkan diri pada Tuhan supaya mendapatkan keuntungan:bebas dari penyakit, bisnisnya lancar, kariernya menanjak, omsetnya meningkat. Ada juga orang yang beribadah karena ketakutan: takut neraka, takut azab, takut dikutuk, takut kena celaka, takut bangkrut dll.

Halaman