Hidup untuk Mati
Kita membaca dalam 1 Tesalonika 1:6 (AYT), "Kamu telah menjadi orang-orang yang meneladani kami dan Tuhan." Dalam teks ini ada dua orang yang merupakan teladan untuk sesuatu, yaitu Yesus dan Paulus. Berikut adalah apa yang mereka teladankan: "menerima Firman Allah dalam penindasan dengan sukacita Roh Kudus." Yesus adalah orang yang menerima Firman Allah dalam kesusahan, tetapi ditopang oleh sukacita.
Tersalib dan Sengsara
- Tersalib dan sengsara
Kau, Yesus,
Tuhanku,
terkulai menderita
akibat salahku;
dengan hati yang
pilu,
sedih tak terperi kulihat
siksaanMu yang
dashyat dan keji
Kepala yang Berdarah
- Kepala yang berdarah,
tertunduk dan sedih,
penuh dengan sengsara
dan luka yang pedih,
meski mahkota duri
menghina harkatMu,
Kau patut kukagumi:
terima hormatku. - O wajah yang mulia,
yang patut disembah
dan layak menerima
pujian dunia,
sekarang diludahi,
dihina, dicerca,
disiksa, dilukai
yang salah siapakah?
Memandang Salib Rajaku
- Memandang salib Rajaku
yang mati untuk dunia,
kurasa hancur congkakku
dan harta hilang harganya. - Tak boleh aku bermegah
selain di dalam salibMu;
kubuang nikmat dunia
demi darahMu yang kudus
Lihat Salib
Kala ku melihat Salib-Mu, disitulah aku merasa malu
Aku malu karena dulu ku tak begitu tahu
Cinta Golgota
Cinta Golgota
Wafatnya Yesus Kristus yang diperingati pada Jumat, 6 April 2007 ini, telah lama diparadigma dalam teologi Kristen sebagai ekspresi cinta kasih. Dalam pandangan Kristiani, kematian tokoh sentral yang dipercaya sebagai Tuhan dan Juru Selamat ini merupakan wujud bahwa Ia mengasihi umat-Nya sehingga rela menanggung hukuman menggantikan mereka (substitutional death) sekalipun menurut Alkitab Ia sama sekali tidak berbuat dosa/bersalah.
Menjadikan Salib-Nya sebagai Dasar Kita Bermegah
Tetapi aku berkali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. -- (Galatia 6:14)
Hal ini kelihatannya berlebihan. Bermegah hanya dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus! Benarkah demikian? Secara harafiah selain dalam (hanya karena) salib? Alkitab sendiri bicara mengenai hal-hal lain di mana kita bisa bermegah. Bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah (Roma 5:2). Bermegah juga dalam kesengsaraan kita (Roma 5:3). Bermegah atas kelemahan kita (2 Korintus 12:9). Bermegah atas umat Allah (1 Tesalonika 2:19). Apa arti kata "selain" atau "hanya" di sini?