Kristus Menderita dan Mati untuk Pengampunan Dosa-Dosa Kita
"Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya." (Efesus 1:7)
Kematian Yesus Memberi Kehidupan
Oleh: Hadi
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah (Rom 8:8-9).
Arti Paskah dalam Hidupku Secara Pribadi.
Oleh: Emmanuel
Paskah mempunyai arti tersendiri dalam hidup saya, mengapa ?
.............
Karena setiap kali saya mengenang dan menghayati akan penderitaan Tuhan Yesus mulai dari Jum'at Agung,PenyiksaanNya sampai akhirnya Tuhan Yesus harus Wafat di atas kayu salib,bahkan sampai hari yang ke 3 yaitu kebangkitan Tuhan Yesus ( Paskah ).
Makna Penderitaan Yesus Kristus
Dirangkum oleh: S. Setyawati
Tuhan Yesus mengurbankan diri-Nya di kayu salib bukan karena Ia sedang menganggur atau ingin menerima pujian. Ia memiliki tujuan dan maksud yang jelas. Tuhan Yesus rela mati dan bangkit untuk menebus manusia dari dosa karena Ia sangat mengasihi manusia. Beberapa ayat Alkitab berikut menjelaskan tentang makna penderitaan Yesus melalui salib:
Penderitaan Yesus, Bukan Suatu Nasib Malang
Bacaan: Lukas 9:22-36
Ada tulisan yang menyatakan bahwa penderitaan dan kematian Yesus Kristus disebabkan oleh gerakan-Nya untuk menjadi Mesias gagal. Karena itu, orang-orang yang berpandangan bahwa kematian Yesus di kayu salib sebagai seorang penjahat merupakan suatu konsekuensi politis yang wajar dan pantas. Menurut pemahaman ini, kematian Yesus di kayu salib dianggap tidak mampu membawa pengaruh apa pun terhadap karya keselamatan Allah.
Latar Belakang Salib
Beruntunglah kita yang dapat melihat kembali peristiwa salib dan memandangnya dengan sudut pandang yang benar. Murid-murid Kristus yang pertama tidak mendapat kesempatan istimewa seperti ini. Bagi mereka, penyaliban merupakan suatu tragedi yang mengerikan dan menyayat hati. Pemimpin yang mereka kasihi telah tiada. Harapan mereka tentang Kerajaan Mesias pupus begitu saja. Musuh-musuh mereka bersorak-sorai. Mereka terpana oleh rentetan peristiwa yang tidak terduga tersebut. Baru ketika Kristus mengejutkan mereka dengan kehadiran-Nya setelah kebangkitan, para murid mulai mengerti bahwa Kerajaan yang dituturkan dalam Perjanjian Lama itu mengacu pada salib. Mereka mulai memahami bahwa Kristus harus memenuhi gambaran sebagai seorang Hamba yang menderita, sebelum Dia datang kembali sebagai Raja yang telah dijanjikan.
Ironi tentang Salib
Ironi dari penyaliban Yesus adalah bahwa sesuatu yang sangat hina seperti salib yang sangat menjijikkan, sehingga orang menolak Manusia terbaik yang pernah hidup itu -- sesungguhnya Dia merupakan satu-satunya harapan kita untuk diselamatkan dari ketidakberdayaan rohani. Itulah yang dikatakan di dalam Alkitab. Dan itulah yang ditegaskan oleh Kristus ketika Dia bangkit dari kematian dengan penuh kemenangan. Salib bukanlah suatu kesalahan. Salib juga bukan malapetaka yang tiba-tiba menimpa kehidupan yang damai. Ironi tentang salib itu adalah salib merupakan contoh terbaik tentang kasih Allah dan dalam kematian, Kristus juga menunjukkan bagaimana seharusnya kita hidup.