Kematian Kristus untuk Memberi Hidup yang Kekal

Oleh: Erwandi

Gambar: Hidup kekal

Kematian merupakan hal yang ditakuti oleh siapapun tanpa memandang agama, kedudukan, suku, dan kekayaan. Sebagai orang yang sudah percaya kepada Kristus Yesus apakah hal ini juga sama menakutkan untuk kita ? Bagaimana kita sebagai orang percaya menyingkapi kematian yang tidak menakutkan atau dalam bahasa Teologianya kematian yang memberi hidup untuk selama-lamanya (Keselamatan hidup yang kekal).

Istilah keselamatan adalah soteria (Yunani), yang berarti tindakan atau hasil pembebasan dari bahaya atau penyakit. Pengertian di atas telah bergeser menjadi arti kelepasan moral atau spiritual. Di dalam Perjanjian Baru, arti keselamatan yang disediakan Allah kepada manusia adalah :

Lepas dari hukuman dosa dan murka Allah (Yohanes 3:36).

Lepas dari kuasa dosa dan menikmati kemerdekaan (Yohanes 8:34).

Memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian bersama Kristus (Kisah Para Rasul 26:18).

Alasan manusia perlu keselamatan karena semua manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23), dan dosa mengakibatkan kematian yang kekal (Roma 6:23). Sejak Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa hubungan manusia dengan Allah sudah terputus. Manusia berdosa ini menyebabkan seisi dunia jatuh dalam dosa (Roma 5:12). Seorang bayi sejak lahir telah membawa dosa asal atau warisan (Mzm. 51:7). Karena dosa asal itulah manusia dapat berbuat dosa, yang disebut dosa perbuatan (Pengkhotbah 7:20). Agar manusia bisa memperdamaikan hubungannya dengan Allah, salah satu caranya adalah percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.

Tidak ada jalan lain yang bisa menyelamatkan kita dari kuasa maut, selain melalui Yesus Kristus.


Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Tuhan Yesus telah merendahkan diri-Nya dan meninggalkan kemuliaan-Nya untuk datang kedunia yang penuh dengan dosa, karena Dia mengasihi setiap manusia yang telah jatuh kedalam dosa, sebab Allah adalah kasih. Dia mau menyelamatkan manusia dari kuasa dosa. Sehingga Dia rela mengorbankan nyawa-Nya dan taat sampai mati diatas kayu salib, hanya mau menyelamatkan setiap manusia dari kematian kekal. Sebab firman Tuhan mengatakan "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16). Tidak ada jalan lain yang bisa menyelamatkan kita dari kuasa maut, selain melalui Yesus Kristus, karena Dialah pemegang kunci kerajaan surga dan kerajaan maut. Sebab kita juga tidak sanggup melepaskan diri dari hukuman dosa (Roma 3:10).

"Yesus berfirman :"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6)

Tuhan Yesus adalah Allah yang sejati (Yohanes 1:1) dan manusia yang sejati (Yohanes 1:14), dengan kata lain Ia adalah 100 persen Allah dan 100 persen manusia, bukan setengah Allah dan setengah manusia. Yesus sepenuhnya manusia seperti kita dan mempunyai tubuh yang sama dengan kita , yang bisa terluka dan sakit. Dia juga mengalami rasa haus yang hebat (Yohanes 19:28), rasa sakit (Yesaya 53:10), dan kesedihan yang mendalam (Matius 26:38). Tuhan Yesus telah memikul beban seluruh dosa umat manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, dan murka Bapa-Nya yang kudus diatas pundak-Nya. Kita bisa merenungkan kembali berapa banyak beban yang harus dipikul Tuhan Yesus saat menghadapi salib yang penuh dengan penderitaan yang begitu mengerikan, detik-detik di Getsemani membuat Yesus sangat bergumul, stres yang berat, dan gemetar. Sehingga Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa-Nya agar diberikan kekuatan untuk menghadapi semuanya ini, karena Tuhan Yesus adalah manusia biasa, dengan mengandalkan kekuatan-Nya dia tidak bisa menyelesaikan semuanya ini. Dia perlu kekuatan dari pada Bapa-Nya. Sehingga Dia bisa menyelesaikan semua kehendak dari Bapa-Nya.

"Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Ku-kehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki"(Matius 26:39).

Kematian Kristus telah mengenapi nubuat-nubuat Kitab Suci (Lukas 24:25-27, 44) dan telah memperdamaikan hubungan manusia dengan Allah (Kolose 1:20), dan memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut (Ibrani 2:14). Ia telah menderita, mati dan bangkit pada hari ketiga, semua yang di janjikan-Nya kepada kita telah di genapi melalui kebangkitan-Nya, yaitu disebut Paskah. Kebangkitan membawa pengharapan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya melalui iman. "Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan kitab suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan kitab suci"(1 Korintus 15:3-4).

Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kita dan kita masih hidup di dalam dosa. Demikiaan binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. Kristus telah bangkit dan telah pergi ketempat Bapa untuk menyediakan tempat bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya, dan Ia juga akan datang kembali dan membawa setiap orang percaya ketempat-Nya, supaya dimana Tuhan Yesus berada disitulah kita berada (Yohanes 14:3), tempat yang disediakan oleh Tuhan Yesus adalah kehidupan yang kekal, kota yang kudus, atau Yerusalem yang baru (Wahyu 21:2). Disitu tidak ada lagi segala air mata, maut tidak akan berkuasa lagi, tidak akan nada perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu atau telah di kalahkan melalui pengorbanan dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus (Wahyu 21:4). Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti Kristal (Wahyu 21:11). Betapa mengasihi-Nya Tuhan Yesus kepada manusia berdosa, kita adalah orang yang tidak layak untuk menerima semuanya ini, tetapi karena begitu besar kasih-Nya kepada kita, Dia menyediakan jalan yang baru, yaitu kehidupan yang kekal.

Kematian yang memberi hidup merupakan janji Firman Tuhan kepada setiap kita orang percaya. Dalam kalender gereja yang disebut dengan Paskah, merupakan salah satu puncak perayaan bagi orang percaya. Sebab Paskah adalah perayakan hari kebangkitan Tuhan Yesus Kristus atau hari kemenangan atas kuasa maut (Ibrani 2:14). Dia adalah seorang Gembala Agung yang telah mengorbankan nyawa-Nya untuk menyelamatkan saya dan saudara (Yohanes 10:11). Dia telah menderita, mati, di kuburkan dan bangkit pada hari yang ketiga. Inilah momen Paskah untuk kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah, sebagai rasa syukur kita atas keselamatan yang kita terima dengan cuma-cuma dan telah di bayar dengan lunas melalui Yesus Kristus.

"Soli Deo Gloria"