Arti sebuah pengorbanan nyawa

Oleh: Peserta Kelas Diskusi Paskah Maret 2010 - Lahung Mering

Sewaktu saya masih kecil, tidak pernah terbayang dalam pikiran saya bagaimana seseorang itu sanggup mengorbankan nyawanya supaya orang lain mendapat hidup. Arti sebuah pengorbanan nyawa itu menjadi semakin jelas bagi saya apabila melahirkan anak pertama kami. Seorang ibu bertarung dengan maut sewaktu proses kelahiran anaknya. Sekiranya berlaku komplikasi semasa proses kelahiran, nyawa ibu dan anaknya dalam bahaya, dan boleh membawa maut. Kadang-kadang para doktor terpaksa membuat pilihan sama ada untuk menyelamatkan nyawa ibu atau bayinya.

Sementara menantikan tangisan pertama anak kami di waktu bersalin, saya secara peribadi tidak merasakan itu adalah satu pengorbanan. Apa yang ada dalam pikiran saya ketika itu adalah saya harus melahirkan bayi kami dengan selamat karena saya mau bayi itu. Namun setelah bayi kami lahir dengan selamat dan membesar dengan sehat depan mata saya, baru saya sadar bahwa apa yang berlaku semasa proses kelahiran itu merupakan satu pengorbanan supaya satu nyawa dapat menikmati hidup. Saya bersyukur Allah Bapa di Sorga karena hari ini saya bukan saja beroleh hidup, tetapi beroleh hidup yang sejati dan kekal melalui pengorbanan Kristus Yesus di atas kayu salib. Satu pengorbanan yang jauh lebih besar dan bermakna dari pengorbanan seorang ibu untuk melahirkan bayinya ke dunia ini.

Mengapa pengorbanan Kristus sangat penting bagi saya dan saudara? Ada beberapa sebab mengapa kematian Kristus begitu penting bagi umat manusia. Di sini saya ingin berikan 3 arti kematian Kristus di kayu salib yang sangat bermakna bagi saya.

  1. Pengampunan akan dosa.
  2. Firman Tuhan di dalam 1 Yohanes 2:2 mengatakan, "Melalui Kristuslah dosa kita diampunkan, dan bukannya dosa kita saja, tetapi juga dosa semua orang". Pengorbanan Kristus di kayu salib memberi pengampunan akan dosa bagi saya dan saudara. Dalam Roma 6:23, "Upah dosa adalah maut". Akibat daripada dosa yang telah masuk ke dalam dunia ini melalui manusia yang pertama (Adam), maka seluruh keturunan Adam juga berada di bawah kuasa dosa. Tidak ada cara lain untuk melepaskan diri daripada kuasa dosa yang sudah merusakan gambar pada manusia, selain daripada penumpahan darah Kristus di kayu salib. Kesengsaraan Kristus sampai mati di kayu salib itu terjadi supaya pengampunan Allah dapat diberikan.

    Ibrani 9:22 berkata, "Demikian juga dosa dapat diampunkan jika ada penumpahan darah". Saya yang dulunya harus/patut menerima hukuman mati karena dosa-dosa dan pelanggaran saya, tetapi kini hidup karena Kristus telah menggantikan saya dan menanggung hukuman mati bagi saya. Ada pengampunan dosa akibat dari kematian Kristus di kayu salib. Apa yang harus saya dan saudara lakukan sekarang adalah mengimani karya Kristus di atas kayu salib, mengakui dosa-dosa kita, dan Allah memberi keadilan yang berupa pengampunan dosa-dosa. 1 Yohanes 1:9 mengatakan, "Tetapi jika kita mengakui dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."

  3. Diperdamaikan dengan Allah.
  4. Akibat daripada pemberontakan manusia melawan Allah, maka kita telah menjadi seteru/musuh Allah. Ketika kita bermusuhan dengan Allah, hubungan dengan Allah terputus dan menjadi jauh. Melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib kita telah diperdamaikan dengan Allah. Roma (5:10). Melalui kematian Yesus kristus, kita siperdamaikan dengan Allah Bapa. Kolose 1:20-22 juga menyatakan hal yang sama. Kita yang dahulunya jauh daripada Allah dan memusuhi Dia karena perbuatan dan pikiran kita yang jahat, tetapi kini diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Kristus di kayu salib. Hubungan kita dengan Allah juga diperbaharui.

    Saat kita mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta mengimani karya Kristus di kayu salib, kita diberi hak menjadi anak-anak Allah. Yohanes 1:12, "Tetapi kepada mereka yang menyambut Dia dan percaya kepadaNya, mereka akan diberi hak menjadi anak-anak Allah." Ini menunjukan pengorbanan Kristus di kayu salib telah memulihkan hubungan kita dengan Allah. Alangkah bermaknanya pengorbanan/kematian Kristus di kayu salib bagi saya dan saudara. Hanya melalui Kristus saja hubungan kita dengan Allah dapat dipulihkan. Yesus semasa hidup-Nya di dunia ini pernah mengatakan dalam Yohanes 14:3, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Maksudnya Kristuslah satu-satunya jalan untuk hubungan kita dipulihkan dengan Allah Bapa di sorga.

  5. Penyucian dari dosa.
  6. Darah Kristus tumpah dan darah itu menyucikan saya dan saudara dari segala dosa. Ibrani 9:14, "betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita daripada perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup."

    Dosa menyebabkan kita tidak suci/najis dihadapan Allah. Keberadaan kita yang berdosa memiliki kuasa yang mendorong kita untuk terus berbuat dosa atau hidup di dalam dosa (dosa perbuatan, dosa pikiran, dosa perkataan, dan sebagainya). Dalam kata lain menjadi hamba dosa. Kematian Kristus di salib mematahkan kuasa dosa tersebut dan membuat kuasa dosa tidak berdaya lagi. Keberadaan manusia berdosa tidak lagi berkuasa atas diri kita. "Hidupku bukannya aku lagi, tetapi Kristus di dalamku". Galatia 2:20, "Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging adalah hidup yang oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri- Nya untuk aku." Manusia lama disucikan dan diganti dengan manusia baru (2 Korintus 5:17). Darah Kristulah yang menyucikan dosa-dosa kita (1 Yohanes 1:9 dan Ibrani 1:3). Sepatutnya kita yang sudah mengalami kuasa darah Yesus di kayu salib semakin jarang dan kemudian tidak lagi melakukan dosa karena kita telah disucikan dan terus menerus dikuduskan sampai kedatangan Kristus yang kedua kalinya.

    Menyadari betapa penting yang kematian Yesus di kayu salib, saya secara peribadi bersyukur kepada Allah Bapa di sorga karena memberi Anak-Nya yang tunggal mati di kayu salib. Saya yang sepatutnya menerima hukuman mati akibat dari dosa-dosa pelanggaran saya, tetapi menerima pengampunan dari Allah. Saya yang dulunya menjadi musuh Allah karena memberontak terhadap Allah, tetapi sekarang diperdamaikan dengan Allah. Saya yang dulunya najis/kotor dipandangan Allah, tetapi kini telah disucikan. Semua itu terjadi karena Yesus mati bagiku. Hidup lama saya sudah disalibkan di salib Kristus, sehingga saya layak menghadap takhta-Nya yang kudus. Amin.