Mengapa Kristus Harus Mati?

Mengapa Kristus Harus Mati?

Taxonomy upgrade extras: 

Yohanes 3:16, saya rasa menjawab pertanyaan ini: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

-Untuk menggenapi rencana Allah (nubuatan di Kejadian 3).
-Untuk membayar harga dosa Adam (Yesus sebagai Adam kedua).
-Karena saya (dan kamu) berdosa.

@bennylin

Alasan kedua yang Anda berikan sangat menarik tapi sekaligus membuat saya penasaran ingin bertanya, "kepada siapa sebenarnya Kristus membayar harga dosa Adam?

Syalom Ibu Yulia,

Saya kurang sependapat dengan pendapat;'Kristus membayar harga dosa Adam', yang ditulis Bro Bennylin, karena saya berpendapat bahwa Allah menciptakan manusia awalnya adalah immortal, tapi karena Adam memakan buah pengetahuan yang sejak dari awal telah dikatakan Allah bahwa begitu engkau makan maka engkau akan mati. Mati di sini bukan hukuman dari Allah karena tidak menurutnya Adam, melainkan memang kalau makan buah itu upahnya maut. Disini sering diartikan bahwa makan buah itu hukumannya mati, seolah olah Allah itu kejam, tidak menurut maka hukumannya maut, padahal Allah itu memberi peringatan akan bahaya yang akan manusia hadapi jika tidak menurut kpd arahan Allah. Secara gamblang dalam contoh kehidupan sehari hari, seperti negara katakan jika engkau tidak membayar pajak, maka engkau akan dihukum (ini sebuah hukuman). Jika seorang tua mengatakan kepada anaknya, engkau harus bisa menabung, agar hidupmu tidak kekurangan, ini arahan dari ortu. Seandainya ia tidak menurut kepada ortunya, ya nanti akibatnya ia sendiri yang akan rasakan. Ortu memberi arahan karena kasih terhadap anaknya, demikian juga Allah memberi arahan karena kasih kepada manusia ciptaannya, dimana kasihNya lebih besar dari kasih seorang ayah.
Nah, karena kasihnya ini maka upah maut ini perlu dipulihkan, dipulihkannya melalui Kristus yang mati di kayu Salib, yang kemudian bangkit pada hari ketiga. Ini sekaligus pula membuktikan suatu Kemenangan yang gemilang atas kuasa maut.

Jadi Yesus mati bukan membayar harga dosa Adam, melainkan memulihkan keadaan yang ingin Allah capai dari semula yaitu kehidupan tanpa kesusahan maupun kematian. Oleh sebab itupulalah Yesus katakan :"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Demikian pengertian yang saya peroleh, mohon koreksi jika ada kesalahan.

Salam sejahtera dalam Kristus.

Selain karena Allah sangat mengasihi kita, Kristus juga harus mati untuk membangun jembatan; jembatan yang dapat menghubungkan kembali hubungan antara Allah dan manusia yang terputus karena dosa.

Sebenarnya, masalah "why" mungkin jelas. Bagaimana dengan masalah "how"nya? Apakah tidak ada jalan lain selain mati di kayu salib?

Nubuatan PL tentang Yesus mmg menunjukan "Jalan Salib" Zak 11:12, Zak 13:7, Mzm 34:20.
saya yakin Yesus sedang berbicara ttg dirinNya dalam Yoh 3:14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan.
Yesus tentu menyadari sedang memenuhi nubuatan Dan 9 ketika dari Betania memasuki Yerusalem sbg Raja (Mat21:1-10).
Yesus pasti tahu apa yg akan terjadi selanjutnya ketika mengucapkan "...tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki"

Saya tidak tahu dan pasti tidak yakin apakah ada jalan lain... Tapi, yang pasti Yesus sudah menunjukaan jalanNya Yoh 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

btw, maksud Bu Yulia, "how" cara Yesus untuk menyelamatkan manusia, ataukah cara manusia untuk mendapat keselamatan...?

Tidak ada jalan lain. Allah begitu Kudus, tidak mungkin berkompromi dengan dosa manusia. Oleh sebab itu dikatakan akibat dosa begitu menakutkan, yaitu maut. Hanya ada satu cara penyelesaiannya, yaitu harus ada yang mati menggantikan posisi manusia.

Maksud Ibu Yulia jalan lain selain "di kayu salib" pak...
Cara kematian kan banyak selain jalan salib.

GB!
naomi

YOH 18:39 Tetapi pada kamu ada kebiasaan, bahwa pada Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?"
YOH 18:40 Mereka berteriak pula: "Jangan Dia, melainkan Barabas!" Barabas adalah seorang penyamun.

Salib merupakan lambang kutuk dan hina, jadi orang yang mati di salib orang yg terkutuk & hina. Yesus rela melakukan itu semua, karena DIA mengasihi kita umat manusia yang mana sebenarnya kitalah yang seharusnya menanggung salib itu karena dosa 1 orang dan kita menjadi bebas (dosa kita telah ditebusnya) oleh 1 orang yang tidak bercacat cela yaitu Yesus Kristus. Dan hanya melalui DIA hubungan dengan Allah telah dipersatukanNya sehingga kita dapat bersekutu denganNya. Dan beroleh hidup yang kekal.

Memang banyak cara untuk mati, akan tetapi seperti yang ditulis oleh Sis. Feronica, bahwa hukuman di salib adalah suatu bentuk hukuman yang melambangkan kutuk dan hina. Yesus bersedia mati secara terhina, akan tetapi kemudian kita juga bisa mengartikan bahwa salib juga melambangkan penderitaan , beban yang ditanggung manusia, yang kemudian ditanggung oleh DIA. Salib juga bisa melambangkan pemulihan hubungan antara manusia dengan Allah. Jadi disinilah letaknya mengapa Yesus memilih mati dikayu Salib.

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah
Roma 3:23

Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya.
Roma 3:25

naomi

Yesus dengan sengaja melangkah ke dalam tangan-tangan lawan-Nya. Ia tidak menolak penangkapan. Ia tidak mempertahankan diri-Nya saat persidangan. Jelas bahwa Ia bersedia mengajukan diri-Nya untuk mengalami penyaliban, suatu bentuk penyiksaaan yang memalukan dan memilukan. Apa yang mungkin memotivasi seseorang untuk bersedia menanggung penghukuman semacam ini?

Kasih

Hasil contekan
selengkapnya di http://www.pemudakristen.com/artikel/apakah_yesus_mati.php

Kristus harus mati karena kita semua (manusia berdosa)!
Tidak ada seorangpun yg layak menebus dosa-dosa kita (keturunan manusia pertama) selain Allah sendiri yg berinkarnasi sebagai manusia kedua.

Karena Dia manusia yg loyal terhadap tugas yg diemban-Nya.
Pada saat ajal menjemput Yesus berkata "Sudah selesai",
apakah kita mampu menyelesaikan tugas kita sbg nasrani seperti Yesus(ontime)?

Supaya kita hidup :)
Ditebus dari kematian rohani

Ya.. Jika kita hidup - hidup-lah untuk Tuhan (seperti apa kata Rasul Paulus "Kematian adalah keuntungan baginya dan hidup untuk Kristus") :)

Karena Dia tahu tujuanNya datang kedunia ini,karena Dia begitu mengasihi manusia (yoh 3:16),menjadi manusia sepenuhnya,merendahkan diriNya,taat sampai mati di kayu salib (Fil 2:6-8),seperti Yoh 12:24'Aku berkata kepadamu:Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh kedalam tanah dan mati,ia tetap 1 biji saja,tetapi jika ia mati ia akan menghasilkan banyak buah.
Jadi memang Dia memilih mati diatas kayu saib,spy tujuannya datang kedunia ini berhasil Yoh 12:27,Sekarang jiwaku terharu dan apakah yg akan Kukatakan?Bapa selamatkanlah Aku dari saat ini?tidak,sebab untuk itulah Aku datang kedalam saat ini.

Kristus mati untuk manusia karena manusia adalah biji mata-Nya.
Sejak awal manusia itu sangat berharga bagi Allah. Mendapati manusia jatuh dalam dosa dan terpisah dengan Allah, Dia tidak rela. Oleh karena itu Dia membuat rencana agung untuk menyelamatkannya.
Oleh karena itu Dia mengambil rupa manusia dan menyerahkan diri untuk mati di kayu salib agar manusia yang telah terpisah dengan-Nya bisa kembali bersatu dengan-Nya.

Ya benar... kita berharga dimataNya. Bahkan DIA mengatakan bahwa kita seperti biji mataNYA. Sehingga DIA rela menyerahkan diriNya untuk mati diatas kayu salib. Karena DIA Allah yang berkuasa maka IA bangkit dari kubur. Dan barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Melalui kematianNya - berarti IA menjadi jembatan bagi yang percaya kepadaNya untuk dapat bersekutu (bukan bersatu) dengan Allah Bapa kembali. Melalui Yesus Kristus berarti kita yang percaya dalam namaNya memiliki hubungan bersama dengan ALLAH BAPA dan kita juga memiliki persekutuan bersamaNya. Melalui membaca Firman, merenungkan dan melakukannya dalam kehidupan kita hari lepas hari. Tetapi tidaklah mudah begitu saja bagi kita karena dalam hal ini dibutuhkan IMAN percaya kita kepadaNya. Kita diselamatkan adalah berdasarkan hanya kepada kasih dan AnugerahNya semata2 bukan dari hasil jerih lelah atau amal ibadah kita.

Karena Manusia ciptaan yang sangat berarti bagi Tuhan sudah jatuh dalam dosa dan jalan satu-satunya untuk membebaskan manusia dari jerat dosa hanya dengan kematian Kristus...

http://ywidjaja.wordpress.com/

1. Saya kurang begitu baham maksudnya "Yesus membayar dosa Adam". mungkin perlu penjelasan lebih lanjut.
Tapi yang jelas wacana penebusan seperti layaknya menebus sebuah benda yang dimiliki orang lain sering kita dapatkan dalam Alkitab. Jika kita memiliki sebuah benda digadaikan kepada orang lain, maka kita akan mendapatkan kembali benda itu dengan menebusnya. Demikianlah Alkitab sering memandang bahwa awalnya manusia adalah milik Allah, tapi kemudian manusia menghambakan dirinya pada dosa sehingga ia menjadi milik dosa. Lalu Allah mengutus Yesus Kristus untuk menebus kembali manusia dari kekuasaan/kepemilikan dosa (beserta si Iblisnya tentunya) melalui kematianNya, sehingga manusia kembali berstatus milik Allah. Jika sistem ini kita akan sebut "pembayaran" (karena jika kita menebus benda biasanya dengan membayar), maka memang Yesus melakukan "pembayaran" dosa, tapi tentunya bukan hanya untuk dosa Adam saja, tapi terhadap semua umat manusia.
2. Hubungan Adam dan Kristus sudah dijelaskan dalam kitab Roma. Menurut Rasul Paulus, Adam, yang diciptakan "segambar dengan Allah", telah kehilangan "kesegambaran" itu karena pelanggarannya, dan itu berarti juga kehilangan bagi semua keturunannya. Lalu Yesus Kristus datang untuk mengembalikan "kesegambaran" itu melalui kematianNya di atas kayu salib. Rasul Paulus tak pernah menyinggung tentang "Yesus membayar dosa Adam".
3. Menurut saya cara Yesus mati (yaitu di atas kayu salib) sudah beberapa kali dinubuatkan dalam perjanjian lama, seperti yang dinyatakan seorang teman di atas tentang ular yang ditinggikan di padang gurun. Juga tentang tulang-tulangnya yang tidak akan dipatahkan juga sudah dinubuatkan sebelumnya. Jadi kematian Yesus yang memilih jalan salib bukanlah keinginan Yesus semata, tapi sudah menjadi kehendak dari Allah Bapa. Tentunya karena, seberti yang dinyatakan beberapa teman di atas, salib adalah lambang kehinaan seperti hinanya dosa. Yesus menggantikan kita menerima kehinaan, karena seorang berdosa memang harus menanggung malu. Jika harus mati dengan lebih baik, berarti bukan orang terhina yang digantikan Yesus. Ada juga yang mengatakan sebenarnya kematian Yesus di kayu salib melambangkan "dosa yang telah disalibkan"!