Humor Paskah

  • Ilustrasi Kebaktian Paskah Sekolah Minggu

    Makna Paskah yang sejati adalah kebangkitan Yesus di antara orang mati membuktikan kemenangan-Nya atas maut. Telur tidak ada kaitannya sama sekali dengan Paskah. Sebagai orangtua maupun guru sekolah minggu kita harus mengajarkan kebenaran kepada anak-anak agar makna Paskah yang benar tidak dibelokkan oleh tradisi buatan manusia.

  • Kebaktian Paskah Sekolah Minggu

    Agar lebih menghayati kebangkitan Yesus, sebuah sekolah minggu mengadakan kebaktian Paskah pada waktu subuh. Seperti biasa, anak-anak diberitahu bahwa selain ibadah Paskah, akan ada juga acara mencari telur. Anak-anak pun senang dan datang dengan penuh sukacita pada hari Paskah. Mereka bergembira memuji Tuhan dan mendengarkan kisah Paskah dari guru sekolah minggunya.

    Guru: Adik-adik, pagi-pagi benar, ada serombongan wanita datang ke kuburan Yesus. Mereka datang untuk apa, ada yang tahu?

  • Enam Macam Jemaat

    Menurut hasil survei orang yang kurang kerjaan, ternyata di setiap gereja terdapat 6 macam jemaat. Inilah ke 6 macam jemaat itu, berurutan dari yang paling baik .... ;)

    1. JEMAAT PENYANGGA -- Jemaat yang datang dan menyembah secara teratur, memberikan waktu, tenaga, pikiran, dan uang.
    2. JEMAAT SPESIAL -- Menolong gereja bila dibutuhkan, tetapi belum tentu ia ke gereja.
    3. JEMAAT BUTUH -- Hanya datang saat di baptis, pemberkatan nikah dan upacara kematian (bisa sebagai yang di-upacarai ataupun yang mengadakan upacara ).

  • Doa Seorang Anak Saat Paskah

    Setelah sebuah keluarga selesai menikmati makan malam Paskah, sang ibu menyuruh anak laki-lakinya yang masih berusia 6 tahun untuk berdoa.

    Ibu: Nak, setelah ini segera tidur, dan ingat berdoa dulu. Jadi anak yang baik ya ... Ingat, Yesus sudah berkorban di kayu salib dan kemudian bangkit itu untuk kamu. Jadi, kamu harus jadi anak yang baik. Berdoa dulu nanti sebelum tidur, minta Yesus membantumu jadi anak yang baik.

    Sang ayah mendengarkan doa anaknya tadi dari luar kamar.

  • Seperti Yesus

    Pada suatu hari, seorang pendeta tua terbaring sekarat di tempat tidurnya. Dia meminta dokter dan pengacara, anggota jemaatnya, datang ke rumahnya.

    Ketika mereka tiba, mereka langsung diantar ke kamar pendeta tua itu. Saat pendeta melihat keduanya masuk, dia mengulurkan tangannya dan mengisyaratkan agar mereka duduk di samping kiri dan kanan tempat tidurnya. Kemudian dia meraih tangan mereka, mendesah puas, lalu tersenyum.

Halaman