Sudah Selesai (Bukan "Aku Sudah Tamat")

Sudah Selesai! "Sudah Selesai!" Tuhan Yesus mengucapkan kata-kata radikal yang mengubah kekekalan ini pada detik-detik terakhir-Nya di atas kayu salib (Yohanes 19:30). Darah-Nya yang berharga telah tertumpah. Harga penebusan manusia telah dibayar. Misi Yesus telah tercapai. Arti dan dampak dari kata-kata emas ini ("Sudah selesai") dengan kuat diringkas dalam ayat-ayat ini dari kitab Ibrani.

Ibrani 7:27 (AYT)

Yesus tidak seperti para imam besar yang lain. Mereka harus mempersembahkan kurban setiap hari, pertama bagi dosa mereka sendiri, kemudian bagi dosa-dosa umat. Namun, Yesus tidak perlu melakukannya. Ia hanya mempersembahkan kurban sekali untuk selamanya, yaitu diri-Nya sendiri.

Ibrani 9:12, 28 (AYT)

Ia masuk ke Ruang Mahakudus satu kali untuk selamanya, bukan dengan membawa darah kambing jantan dan darah anak sapi, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri sehingga mendapatkan penebusan yang kekal. Demikian juga Kristus; Ia dipersembahkan hanya satu kali saja untuk menanggung dosa banyak orang.

Ibrani 10:10 (AYT)

Oleh kehendak-Nya, kita dikuduskan melalui pengorbanan tubuh Yesus Kristus, sekali untuk selama-lamanya.

Tentang Tetelestai, kata Yunani untuk "Sudah selesai," Warren Wiersbe menulis:

Kata itu adalah kata yang umum dan digunakan oleh para pedagang untuk mengartikan "Semuanya sudah dibayar!" Para gembala dan imam menggunakannya ketika mereka menemukan domba yang sempurna, siap untuk dikurbankan; dan Kristus mati sebagai Anak Domba Allah yang sempurna. Para pelayan, ketika pekerjaan mereka selesai, akan menggunakan kata ini ketika melapor kepada tuan mereka. Kristus, Hamba yang taat, telah menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Bapa kepada-Nya untuk dilakukan. Kristus dengan rela dan sengaja menyerahkan nyawa-Nya; Dia memberikan nyawa-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya. [1]

Gambar: kematian Kristus

Kematian Yesus di kayu salib begitu efektif dan tuntas sehingga tidak ada seorang pun yang perlu menambahkan apa pun pada apa yang telah Ia lakukan. Yesus tidak akan pernah harus kembali dan mati lagi untuk dosa dunia atau dosa siapa pun. Tidak ada manusia yang perlu melengkapi pekerjaan Yesus dengan kegiatan atau upaya keagamaannya sendiri untuk mendapatkan kedudukan yang benar di hadapan Allah. Apa yang Yesus lakukan sudah cukup; itu sudah cukup, dan itu benar-benar efektif. Dia menyelesaikan tugas-Nya untuk mati demi manusia yang terhilang.

Karena pekerjaan-Nya yang telah selesai, siapa pun yang percaya kepada-Nya mendapatkan manfaat dari kematian pengorbanan dan penggantian-Nya. Paulus menggambarkan pengampunan ini ketika dia menulis kepada orang percaya tentang pengampunan yang mereka terima ketika mereka menaruh iman mereka di dalam Yesus. Dia menyatakan, "Ia telah membatalkan surat utang dan aturan-aturan tuntutannya yang menghalangi hubungan antara Allah dan kita. Ia telah mengambilnya dengan memakukannya di atas kayu salib" (Kol. 2:14, AYT).

Yesus Tidak Mengatakan, "Aku Sudah Tamat."

Meskipun kematian Yesus membayar hukuman dosa dan menggenapi apa yang diminta dan dinubuatkan oleh Perjanjian Lama, Yesus sendiri belum selesai. Masih banyak yang harus Dia lakukan, dan pada satu sisi, kita dapat mengatakan bahwa Dia baru saja memulai. Setelah Dia berkata, "Sudah selesai," Dia dibangkitkan, Dia naik, Dia duduk di sebelah kanan Allah, dan Dia memerintah hari ini. Dia akan datang kembali, bukan sebagai Juru Selamat yang menderita, tetapi sebagai Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Perhatikan bagaimana Markus menggambarkan pekerjaan Yesus yang sedang berlangsung setelah kenaikan-Nya:

Markus 16:19-20 (AYT)

Lalu, setelah Tuhan Yesus berbicara kepada mereka, Dia terangkat ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah. Mereka pergi dan memberitakan firman ke mana-mana, sementara Tuhan bekerja bersama mereka dan meneguhkan firman-Nya melalui tanda-tanda yang menyertainya.

Jelaslah, ketika Yesus duduk, Dia tidak berhenti bekerja atau tiduran di kursi goyang. Sebaliknya, Dia terus secara aktif dan bersemangat menangani urusan Gereja. Dalam "The Work Book: What We Do Matters to God", saya menjelaskan dan memerinci lima pekerjaan spesifik yang Yesus terus kerjakan hingga hari ini.

  • Yesus Bekerja Hari Ini sebagai Pembela, Pengantara, dan Imam Besar Kita.
  • Yesus Bekerja Hari Ini sebagai Penyembuh Kita.
  • Yesus Bekerja Hari Ini sebagai Kepala Gereja.
  • Yesus Bekerja Hari Ini sebagai Pemelihara dan Penyempurna Kita (Pencipta dan Penyempurna ...).
  • Yesus Bekerja Hari Ini sebagai Gembala Kita.

Ketika Yesus menyatakan, "Sudah selesai," sangat jelas bahwa Dia tidak mengatakan bahwa Dia sudah selesai. Meskipun Dia telah menebus kita dari dosa ketika Dia tergantung di salib Kalvari, masih banyak yang harus Dia lakukan, dan masih banyak yang harus Dia lakukan sampai sekarang. Paulus bahkan memberi tahu kita, "Ia harus memerintah sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya" (1Kor. 15:25, AYT).

Yesus Tidak Mengatakan, "Kamu Sudah Selesai."

Ada begitu banyak hal indah yang dapat dan harus dikatakan tentang karya Kristus yang telah selesai. Mengetahui apa yang telah Dia capai bagi kita di kayu salib dapat membantu kita menyadari bahwa kita sepenuhnya diampuni, sepenuhnya ditebus, dan sepenuhnya dibenarkan. Kita tidak perlu berusaha untuk mendapatkan (dengan perbuatan baik kita) manfaat penebusan apa pun yang didapatkan secara cuma-cuma bagi kita oleh Yesus; mereka semua diterima dengan iman belaka. Ketika sampai pada posisi kita di hadapan Allah, sangatlah tepat untuk "tinggal dalam karya Kristus yang telah selesai." Kita harus percaya sepenuhnya pada apa yang Dia lakukan untuk kita.

Akan tetapi, penting untuk disadari bahwa kehidupan Kristen jauh lebih dari sekadar menerima manfaat penebusan. Kita juga dipanggil untuk bertumbuh dalam kasih karunia Allah (2Ptr. 3:18). Fakta bahwa kita telah menerima pengampunan dan Kelahiran Baru tidak meniadakan kebutuhan kita akan pertumbuhan dan kedewasaan yang terus-menerus. Sama seperti pekerjaan Kristus yang telah selesai yang membawa pembenaran ke dalam hidup kita, ada juga pekerjaan Firman dan Roh yang memungkinkan kita untuk bertumbuh dan maju secara rohani.

Petrus menggambarkan pertumbuhan dan pendewasaan yang sedang berlangsung ini dalam suratnya yang kedua. Dia baru saja memberi tahu orang percaya bahwa kuasa ilahi Allah "telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berkenaan dengan hidup dan kesalehan" (2Ptr. 1:3, AYT), tetapi kemudian melanjutkan untuk memberitahu mereka:

2 Petrus 1:5-7 (AYT)

Untuk tujuan itu, berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk menambahkan imanmu dengan kebajikan, kebajikan dengan pengetahuan, dan pengetahuan dengan penguasaan diri, dan penguasaan diri dengan ketabahan, ketabahan dengan kesalehan, kesalehan dengan kasih persaudaraan, kasih persaudaraan dengan kasih.

Fakta bahwa kita menjadi penuh di dalam Kristus (Kol. 2:10) tidak berarti bahwa kita dewasa di dalam Kristus. Dilahirkan, secara alami, tidak berarti Anda sudah dewasa. Bertumbuh secara rohani adalah bagian dari kehidupan Kristen.

Kebutuhan akan pertumbuhan rohani yang terus-menerus ini juga merupakan alasan Paulus menulis, "Aku sungguh yakin bahwa Ia yang telah memulai pekerjaan baik di antara kamu, Ia juga yang akan menyempurnakannya sampai hari Yesus Kristus" (Flp. 1:6, AYT). Bahwa Kristus menyelesaikan pekerjaan-Nya menebus kita di kayu salib tidak bertentangan dengan pekerjaan Roh Kudus yang terus berlanjut dalam hidup kita untuk membawa kita ke dalam kedewasaan.

Paulus tidak hanya mengakui pekerjaan pertumbuhan rohani yang berkelanjutan dalam kehidupan jemaat Filipi, tetapi dia menunjukkan dengan tegas bahwa kemajuan rohani masih terjadi dalam hidupnya sendiri.

Filipi 3:12-14 (AYT)

Namun, bukan berarti aku telah mendapatkannya atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya supaya aku menangkapnya sebagaimana Kristus Yesus telah menangkap aku. Saudara-saudara, aku tidak menganggap bahwa aku telah menangkapnya. Akan tetapi, satu hal yang kulakukan: aku melupakan apa yang di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku. Aku terus maju kepada tujuan untuk mendapat hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Yesus Kristus.

Sikap Paulus adalah bahwa jika dia masih bernapas, dia belum selesai!

Bagian dari menjadi orang percaya yang dewasa (atau menjadi dewasa) melibatkan ketaatan pada panggilan Allah, dan melakukan apa yang Allah perintahkan untuk kita lakukan. Ini tidak ada hubungannya dengan "mendapatkan" pengampunan atau mengupayakan cara kita untuk masuk ke surga. Pekerjaan yang kita lakukan dalam melayani Allah(dengan kuasa Roh Kudus) bukanlah masalah mendapatkan sesuatu dari Allah; melainkan, ini adalah perihal mengungkapkan sesuatu dari Allah. Pelayanan dan pekerjaan Kristen adalah mengungkapkan kasih dan sifat Allah kepada orang lain.

Sikap Paulus adalah bahwa jika dia masih bernapas, dia belum selesai!
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Karya Kristus yang telah selesai memiliki hasil yang sangat besar bagi kita; itu berarti kita dapat mengetahui bahwa kita dikasihi, diampuni, diterima, dan dibenarkan karena apa yang Yesus lakukan bagi kita. Itu tidak berarti bahwa kita kurang tertarik pada pertumbuhan rohani, bahwa kita mengabaikan ketaatan kepada Allah, atau bahwa kita gagal bekerja untuk menolong dan melayani orang lain. Paulus mungkin memahami pekerjaan penebusan Yesus dan manfaatnya lebih baik daripada orang lain mana pun, dan meskipun dia secara pribadi tinggal di dalam pekerjaan Kristus yang telah tuntas daripada mengupayakan keselamatannya sendiri, dia juga bekerja secara ekstensif dan ekspansif bagi Tuhan sehubungan dengan pelayanan dan panggilannya.

Bagaimana Paulus menjalani hidupnya sebagai orang percaya? Dia melakukan pertarungan yang bagus. Dia menyelesaikan pertarungannya. Dia memelihara iman (2Tim. 4:7, AYT). Jauh dari hidup santai dengan hanya menikmati kasih Allah, Paulus menulis, "Aku juga bersusah payah, berjuang sesuai dengan kuasa-Nya yang bekerja dengan kuat di dalam aku" (Kol. 1:29, AYT). Dia juga menyatakan, "Aku bekerja lebih giat daripada mereka semua, tetapi bukannya aku, melainkan anugerah Allah yang menyertaiku" (1Kor. 15:10, AYT). Karya penebusan Kristus dan anugerah Allah tidak menghalangi Paulus untuk menjadi seorang hamba Allah yang aktif dan bersemangat; pada kenyataannya, dia diberi energi dan diberdayakan oleh anugerah itu untuk bekerja bagi Tuhan.

Saya menemukan inspirasi yang luar biasa dalam membaca kisah hidup para pria dan wanita yang memiliki rasa urgensi yang besar tentang pekerjaan Allah yang belum selesai. Misalnya, William Booth berkata:

Selama para wanita menangis, seperti keadaan mereka sekarang, saya akan berjuang. Selama anak-anak kecil kelaparan, seperti keadaan mereka sekarang, saya akan berjuang. Selama laki-laki masuk penjara, masuk dan keluar, masuk dan keluar, seperti keadaan mereka sekarang, saya akan berjuang. Selama masih ada seorang pemabuk, selama masih ada seorang gadis malang yang tersesat di jalanan, selama masih ada satu jiwa yang gelap tanpa cahaya Allah, saya akan berjuang. Saya akan berjuang sampai akhir.

Kata-kata Booth mengingatkan kita bahwa kita masih jauh dari selesai!

Semoga Allah menganugerahkan kepada kita banyak pekerja yang memiliki visi yang sama tentang orang-orang yang Allah kasihi dan pekerjaan yang Allah miliki untuk diselesaikan oleh Gereja-Nya. Tanpa diragukan, karya Kristus yang menghasilkan penebusan bagi dunia (melalui salib) telah dituntaskan; sudah selesai. Akan tetapi, pekerjaan Kristus untuk menyampaikan penebusan kepada dunia (melalui Gereja yang diberdayakan oleh Roh Kudus) masih berlanjut hingga hari ini, dan itu harus dilakukan dengan sangat mendesak.

Secara pribadi, kita harus bersandar di dalam karya Kristus yang telah selesai, tetapi itu tidak berarti kita menjadi orang percaya yang pasif. Secara fungsional, kita harus bermitra dengan Roh Kudus dan terlibat dengan sepenuh hati dalam pekerjaan Kristus yang sedang berlangsung. Yesus berkata, "Sudah selesai." Dia tidak mengatakan bahwa Dia sudah selesai, dan Dia pasti tidak mengatakan bahwa kita sudah selesai. (t/Jing-Jing)

Download Audio

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Tony Cooke Ministries
Alamat situs : https://tonycooke.org/articles-by-tony-cooke/it-is-finished/
Judul asli artikel : It Is Finished (Not "I Am Finished")
Penulis artikel : Tony Cooke