Milikku yang Terbaik

Saat-saat menjelang Paskah adalah saat yang menyenangkan
Orang-orang akan berkumpul dari seluruh penjuru kota
Aku menyukainya, dan saudariku pun menyukainya

Hari itu enam hari menjelang paskah
Seorang kerabat kami bernama Simon mengadakan perjamuan
Simon itu dulunya terkena penyakit memalukan
Penyakit yang dilihat bangsa kami sebagai kutukan, najis

Namun kini Simon sudah sembuh,
Pasti kau heran…
bagaimana mungkin seorang kusta dapat sembuh

Dalam tradisi bangsa kami,
Satu-satunya hal yang dapat membuat seorang kusta sembuh
Adalah jika kusta itu sudah menyebar ke seluruh tubuhnya

Menjijikkan memang, tapi itulah kenyataannya

Tapi tidak ada kusta di tubuh Simon
Dia sudah sembuh
Kulitnya mulus seperti kulit bayi
Benar-benar sembuh

Simon disembuhkan oleh sahabat kami
Karena itulah ia sekarang mengundang sahabat kami
Untuk makan di rumahnya
Mungkin Simon ingin tahu lebih banyak tentang Dia

Aku dan saudariku melayani
Ada banyak orang di sana
Sahabatku itu saja membawa dua belas pengikut
Belum lagi teman-teman Simon

Aku bukanlah orang yang cekatan seperti Marta, saudaraku
Dia dapat melayani dengan sangat baik
Keceriaannya membuat ruangan itu menjadi hangat
Dan sikapnya yang gesit membuat semua orang merasa senang

Aku tidak seperti itu
Ibuku dulu mengatakan bahwa aku seorang yang lambat
Teman-temanku mengatakan aku seorang yang tenang
Dan Lazarus, abang kami mengatakan bahwa aku sangat hati-hati

Aku ingin memberi yang terbaik
Bagi sahabat yang sangat aku kasihi
Yang telah membangkitkan abang kami
Seorang yang diutus Yahweh kepada kami

Aaah, aku ingat…
Aku memiliki minyak wangi
Yang sangat harum
Yang sangat aku sukai

Minyak itu adalah milikku yang paling berharga
Aku jarang memakainya karena takut habis
Apa yang pantas kuberikan padaNya selain minyak ini

Jadi diam-diam aku pergi ke kamarku
Aku mengambil minyak itu
Setengah kati banyaknya
“Masih cukup banyak” pikirku

Kemudian aku menghampiriNya
dan bersujud di bawah kakiNya

Aku menuangkan minyak itu pada kakiNya
Ya…pada kakiNya
Dia adalah Tuhan…aku pelayanNya
Seorang pelayan harus membasuh kaki tuannya, bukan?

Lalu, dengan apa aku akan menyekanya
Apa yang pantas?

Kemudian aku lihat rambutku…
Rambut adalah mahkotaku yang paling berharga
Lambang keagungan seorang wanita
Apa yang lebih pantas selain ini…

Aku menyeka kakiNya dengan rambutku

Dia adalah Tuhan
Apa yang pantas diberikan kepadanya selain diriku
Apa yang pantas dipersembahkan kepadanya selain yang terbaik

Aku ingin tubuhNya harum oleh karena aku
Aku ingin orang dapat mencium harumnya pemberianku dalam tubuhNya

Tahukah kalian apa yang terjadi kemudian?
Enam hari setelah itu sahabatku itu dibunuh
Kata orang…mereka masih dapat mencium harum tubuhNya
saat Dia berjalan ke Bukit Tengkorak itu

Aku harap….
Apa yang aku lakukan cukup berharga
Untuk mengharumkan Dia….

Note:
Ini bukan dongeng lho…Kamu bisa baca kisahnya di Yohanes 12:1-8
Saya sudah membagikan apa yang saya dapat dari kisah itu…Sekarang, giliranmu…:)