Peter’s Diary (Series 1)

Mengkhianati teman adalah hal yang sangat buruk
Mengkhianati Guru apalagi
Aku melakukan hal yang lebih buruk…
Aku mengkhianati Tuhan…
Tuhanku…yang sudah bersama-sama denganku tiga tahun belakangan

Tuhan yang sudah mengubahkan kehidupanku
Sebelumnya aku hanya nelayan…

Tuhan yang memberiku harga diri
Bahkan Dia memberiku nama yang baru

Padahal sebelumnya aku mengatakan
kalau aku akan membelaNya
Sebelumnya aku sesumbar
kalau aku dapat menjadi satu-satunya orang yang ada di pihakNya

Di taman itu aku bahkan memotong telinga hamba Imam Kepala
Tapi Tuhan tidak suka aku melakukannya

Dan lihatlah sekarang….
Aku layak dikatakan pengecut…si mulut besar
Aku sangat menyesal

Entah kenapa aku begitu takut…begitu pengecut
Padahal…
Aku ada di sana saat Dia memelekkan orang buta
Aku ada di sana saat Dia mengusir setan
Aku ada di sana saat Dia menenangkan badai
Aku ada di sana saat Dia membangkitkan seorang anak
Aku ada di sana saat Dia berjalan di atas air,
Bahkan aku sendiri berjalan di atas air bersama-Nya

Ketika Tuhan dibawa untuk diadili
Aku hanya mengikuti dari belakang…

Padahal Dia sudah pernah mengatakan mengenai hal itu sebelumnya

Di pelataran pengadilan itu
Seorang hamba perempuan menghampiriku
Rupanya dia mengenaliku sebagai muridNya

Dan apa yang dilakukan si bodoh ini
Aku menyangkal bahwa aku muridNya
Aku katakan bahwa aku tak mengenalNya
Dan aku melakukannya sampai tiga kali

Tiba-tiba ayam berkokok
Dan aku teringat
Bahwa Dia pernah mengatakan sebelumnya
Bahwa aku akan menyangkalnya

Ketika aku teringat hal itu
Aku melihat Dia
Memandang ke arahku
Dengan tatapan…….Entahlah…

Tak ada tatapan kemarahan di sana
Tak ada tatapan “kan aku sudah bilang..” di sana
Tak ada tatapan menuduh di sana
Tak ada tatapan kebencian

Anehnya … Aku merasa kalau tatapanNya berbicara
“Aku tetap mengasihi engkau”

Dan aku menangis…
Aku menangis tersedu-sedu…

Apa yang harus kulakukan di sana?
Tatapanku kabur oleh air mata
Dadaku sesak
Apakah semuanya sudah berakhir?

Ingin rasanya mengejarNya
Bersujud dan meminta ampun
Tapi aku terlalu takut
Dan prajurit tidak akan mengijinkan

Kemudian aku mengambil keputusan
Aku memutuskan untuk berdoa
Aku berbisik “Tuhan, aku menyesal, ampuni aku…”

Aku teringat Dia pernah berbicara soal pengampunan
Mudah-mudahan masih ada pengampunan untukku

Aku terus mengikutiNya
Sampai ke bukit itu
Aku melihatNya di atas salib
Apa yang harus kulakukan sekarang…??

—-

Ini sudah hari ketiga sejak kematianNya
Tidak ada yang terjadi
Aku ingat Dia pernah berkata bahwa Dia akan bangkit

Di tengah-tengah perenunganku
Tiba-tiba perempuan-perempuan itu masuk

“Guru telah bangkit, malaikat mengatakan pada kami
Ia meminta kami memberitahu kalian
Khususnya kau, Petrus…
Temui Dia di Galilea”

Khususnya aku?
Dia mau bertemu denganku
Apakah artinya Dia sudah mengampuniku

Aku cepat-cepat berangkat
Dan ketika aku menemuinya,
Aku akan meminta ampun padanya

Note:

Kisah mengenai Petrus yang menyangkal Yesus dan Yudas yang mengkhianati Yesus seringkali diceritakan Guru Sekolah Minggu.

Petrus dan Yudas sama-sama bersalah…Yang satu memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, yang lain memutuskan untuk tinggal…

Markus 16:7 adalah salah satu ayat favorit saya, “tetapi sekarang pergilah, katakan kepada murid-muridnya, dan kepada Petrus…” Seolah-olah malaikat ingin berkata..”Dia masih mau menemuimu Petrus”

Bagaimana dengan kita? Tidak ada yang menghalangi kita dengan Tuhan Yesus…asal kita menyesal dan tetap tinggal… Karena semuanya sudah lunas..di kayu salib…

Mau tau kisah lengkapnya? Baca Alkitabmu ya…saya ambil dari Injil Markus…