Penderitaan Kristus dan Kedaulatan Allah

Apa yang akan saya lakukan dalam sesi terakhir ini adalah menyoroti Kristus dalam penderitaan-Nya. Dan, dalam prosesnya saya akan mengajukan penjelasan berdasarkan Alkitab yang utama tentang keberadaan dari penderitaan. Dan, saya akan melakukannya sedemikian rupa sehingga Anda dan saya akan terbebas dari dampak yang melumpuhkan dari keputusasaan dan mengasihani diri dan ketakutan dan kesombongan sehingga kita akan membuat diri kita sendiri -- mampu atau tidak mampu -- untuk menyebarkan sebuah semangat akan supremasi Allah dalam segala sesuatu (termasuk penderitaan) demi sukacita semua orang melalui Yesus Kristus.

Alasan Utama untuk Penderitaan

Saya percaya seluruh alam semesta ada untuk menunjukkan kebesaran kemuliaan anugerah Allah. Saya bisa mengatakan dengan lebih sederhana bahwa seluruh alam semesta ada untuk menunjukkan kebesaran kemuliaan Allah. Itu benar. Akan tetapi, Alkitab lebih spesifik. Kemuliaan Allah bersinar paling terang, paling utuh, paling indah dalam manifestasi kemuliaan anugerah-Nya. Karena itu, ini adalah tujuan tertinggi dan penjelasan terakhir dari segala hal -- termasuk penderitaan.

Allah menetapkan sejak kekekalan untuk menunjukkan kebesaran kemuliaan anugerah-Nya demi kegembiraan ciptaan-ciptaan-Nya, dan Dia mengungkapkannya kepada kita yaitu inilah tujuan dan penjelasan tertinggi tentang mengapa ada dosa dan mengapa ada penderitaan, dan mengapa ada Juru Selamat yang sangat menderita. Yesus Kristus, Anak Allah, datang dalam daging untuk menderita dan mati dan melalui penderitaan dan kematian itu untuk menyelamatkan orang-orang berdosa yang tidak layak seperti Anda dan saya. Kedatangan untuk menderita dan mati ini adalah manifestasi tertinggi dari kebesaran kemuliaan anugerah Allah.

Gambar: penderitaan_Kristus

Atau mengatakannya dengan sedikit berbeda, kematian Kristus dalam penderitaan terberat adalah demonstrasi yang paling tinggi, paling jelas, paling pasti tentang kemuliaan anugerah Allah. Jika hal itu benar, maka kebenaran yang mencengangkan diungkapkan, yaitu, penderitaan adalah bagian yang penting sekali dari alam semesta yang diciptakan dimana kebesaran kemuliaan anugerah Allah dapat paling penuh dinyatakan. Penderitaan merupakan bagian yang penting sekali dari alas kain permadani alam semesta sehingga anugerah yang ditenun dapat terlihat sebagaimana aslinya.

Atau mengatakannya dengan paling sederhana dan gamblang: alasan tertinggi mengapa penderitaan itu ada dalam alam semesta adalah supaya Kristus dapat menunjukkan kebesaran kemuliaan anugerah Allah melalui penderitaan dalam diri-Nya untuk mengatasi penderitaan kita. Penderitaan Anak Allah yang sama sekali tidak bersalah dan benar-benar suci menggantikan orang-orang berdosa yang tidak layak sama sekali untuk mendatangkan bagi kita sukacita kekal merupakan demonstrasi terbesar tentang kemuliaan anugerah Allah yang pernah ada, atau yang akan ada.

Dalam memahami alam semesta di mana di situ menunjukkan kemuliaan anugerah-Nya, Allah tidak memilih rencana B. ini adalah momen -- umat Agung -- yang untuk itu segala sesuatu dalam alam semesta ini direncanakan. Tidak akan ada demonstrasi yang lebih besar tentang kemuliaan anugerah Allah daripada apa yang telah terjadi di Kalvari. Segala sesuatu menuju kepada itu dan segala sesuatu berasal dari itu dijelaskan melalui itu, termasuk semua penderitaan di dalam dunia.

Arahan Alkitabiah Menuju Kebenaran

Berjalanlah bersama dengan saya sekarang, jika Anda mau, pada arahan Alkitabiah yang telah menuntun saya kepada kebenaran ini. Sampai poin ini, tampaknya hanya seperti teologi atau filosofi yang bombastis. Akan tetapi, ini jauh daripada itu. Ini adalah kata-kata yang sama yang Kitab Suci ajarkan dengan jelas.

Sebelum Permulaan Dunia

Marilah kita mulai dengan Wahyu 13:8. Yohanes menulis, "Semua yang tinggal di bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan dalam kitab kehidupan milik Anak Domba, yang telah disembelih." Itu adalah terjemahan harfiah yang baik dan teliti. Ini berarti bahwa sebelum dunia diciptakan ada sebuah kitab yang disebut "kitab kehidupan milik Anak Domba, yang telah disembelih."

Anak Domba itu adalah Yesus Kristus yang disalibkan. Kitab itu adalah kitab tentang Yesus Kristus yang disalibkan. Karena itu, sebelum Allah menjadikan bumi, Dia telah melihat Yesus Kristus disembelih, dan Dia telah melihat umat yang dibeli oleh darah-Nya yang tertulis dalam kitab itu. Karenanya, penderitaan Yesus bukanlah pemikiran yang muncul kemudian, saat karya penciptaan tidak berjalan seperti yang Allah rencanakan. Sebelum dasar bumi Allah memiliki sebuah kitab yang disebut "kitab kehidupan milik Anak Domba, yang telah disembelih." Anak Domba yang disembelih dilihat sebelum karya penciptaan dimulai.

Sebuah Demonstrasi Kemuliaan

Lalu, perhatikan 2 Timotius 1:9. Paulus melihat ke belakang ke dalam kekekalan sebelum dimulainya zaman dan berkata, (Allah) lah yang telah menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan karena perbuatan kita, melainkan karena tujuan dan anugerah-Nya sendiri yang telah Ia berikan kepada kita dalam Yesus Kristus sebelum dunia ada." Allah memberi kita anugerah (kebaikan yang tidak layak diterima -- kebaikan kepada orang-orang berdosa, anugerah!) di dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman. Kita belum diciptakan. Kita belum ada sehingga kita dapat berdosa. Akan tetapi, Allah telah menetapkan anugerah -- anugerah "di dalam Kristus", anugerah yang dibayar-dengan-darah, anugerah-yang-mengatasi-dosa -- akan kita terima di dalam Kristus Yesus. Semuanya sebelum penciptaan dunia.

Jadi, ada sebuah "kitab kehidupan milik Anak Domba, yang telah disembelih," dan ada "anugerah" yang mengalir untuk orang-orang berdosa yang tidak layak yang belum diciptakan. Dan, jangan lewatkan pentingnya kata "disembelih" (esphagmenou): "Anak Domba, yang telah disembelih." Ini digunakan di Perjanjian Baru hanya oleh Rasul Yohanes, dan artinya secara harfiah "pembunuhan/penyembelihan." Jadi, di sini kita mendapati penderitaan -- pembunuhan/penyembelihan Anak Allah -- dan dalam pikiran dan rencana Allah sebelum dasar bumi. Anak Allah akan menderita. Dia akan dibunuh/disembelih. Itulah rencananya.

Mengapa? Saya akan memberi Anda teks di Alkitab yang memberitahu jawabannya, tetapi saya akan mengatakannya lagi: ini adalah karena tujuan penciptaan adalah demonstrasi yang paling utuh, paling jelas, dan paling pasti tentang kebesaran kemuliaan anugerah Allah. Dan, demonstrasi itu adalah pembunuhan keberadaan yang paling baik di alam semesta bagi jutaan orang berdosa yang tidak layak. Penderitaan dan kematian Anak Domba Allah dalam sejarah adalah demonstrasi yang terbaik yang ada tentang kemuliaan anugerah Allah. Itulah sebabnya mengapa Allah merencanakannya sebelum permulaan dunia.

Bagi Pujian atas Anugerah-Nya yang Mulia

Berikut adalah dukungan dari Alkitab, pertama dari Efesus 1 kemudian dari Wahyu 5. Dalam Efesus 1:4-6a, Paulus berkata,

(Allah) memilih kita dalam Kristus sebelum permulaan dunia supaya kita menjadi kudus dan tidak bercela di hadapan-Nya. Dalam kasih, Ia menetapkan kita dari semula untuk diangkat menjadi anak-anak-Nya melalui Kristus Yesus sesuai dengan kesukaan kehendak-Nya. Ia melakukan itu bagi kepujian kemuliaan anugerah-Nya, yang telah dikaruniakan-Nya dengan cuma-cuma kepada kita dalam Anak-Nya yang terkasih.

Tujuan dari seluruh sejarah penebusan adalah untuk mendatangkan pujian kemuliaan anugerah Allah.

Akan tetapi, perhatikan bahwa dua kali dalam ayat-ayat ini Paulus mengatakan bahwa rencana ini terjadi "di dalam Kristus" atau "melalui Kristus" sebelum permulaan dunia. Dia berkata dalam ayat 4: Allah memilih kita dalam Kristus sebelum permulaan dunia supaya kita menjadi kudus dan tidak bercela di hadapan-Nya. Dan, dia berkata dalam ayat 5: Allah menetapkan kita dari semula untuk diangkat menjadi anak-anak-Nya melalui Kristus Yesus sesuai dengan kesukaan kehendak-Nya. Ia melakukan itu bagi kepujian kemuliaan anugerah-Nya. Apa artinya "di dalam Kristus" kita dipilih dan bahwa pengangkatan diri kita menjadi anak-anak-Nya terjadi "melalui Kristus"? Kita tahu bahwa dalam pikiran Paulus, Kristus menderita dan mati sebagai Penebus sehingga kita bisa diangkat menjadi anak-anak Allah (Galatia 4:5). Pengangkatan diri kita sebagai anak-anak-Nya tidak akan bisa terjadi terpisah dari kematian Kristus.

Karena itu, apa yang Paulus maksudkan adalah bahwa untuk memilih kita "di dalam Kristus" dan untuk merencanakan mengangkat kita sebagai anak-anak "melalui Kristus" adalah merencanakan penderitaan dan kematian Anak-Nya sebelum permulaan dunia. Dan, ayat 6 dan 12 dan 14 jelas bahwa tujuan rencana ini adalah untuk mendatangkan "pujian kemuliaan anugerah Allah." Itulah yang disasar oleh Allah. Dan, itulah sebabnya mengapa Ia merencanakan penderitaan dan kematian Anak-Nya bagi orang-orang berdosa sebelum penciptaan dunia.

Anak Domba Yang Telah Disembelih

Nah perhatikan dukungan dari Alkitab kedua untuk hal ini dari Wahyu 5:9 -- 2. Di sini para penghuni surga menyembah Anak Domba justru karena Dia disembelih -- dibunuh, dibantai.

Lalu, mereka menyanyikan suatu nyanyian baru, katanya: "Engkau layak mengambil gulungan kitab itu dan membuka segel-segelnya karena Engkau telah disembelih, dan dengan darah-Mu, Engkau telah menebus orang-orang dari setiap suku, bahasa, kaum, dan bangsa bagi Allah…" Kemudian aku melihat, dan aku mendengar suara dari banyak malaikat yang mengelilingi takhta 4 makhluk, dan para tua-tua itu. Dan jumlah mereka beribu-ribu, bahkan puluhan ribu, berseru dengan suara yang keras, "Layaklah Anak Domba, yang telah disembelih itu, menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan pujian."

Bala tentara surga memfokuskan penyembahan mereka bukan hanya kepada Anak Domba, tetapi pada "Anak Domba yang telah disembelih." Dan, mereka terus menyanyikan lagu ini dalam Wahyu 15:3. Karena itu kita bisa menyimpulkan bahwa pusat perhatian penyembahan di surga selama-lamanya adalah demonstrasi kemuliaan anugerah Allah dalam Anak Domba yang telah disembelih. Para malaikat dan semua orang yang ditebus akan menyanyikan tentang penderitaan Anak Domba selama-lamanya. Penderitaan Anak Allah tidak akan pernah dilupakan. Penderitaan terbesar yang ada menjadi pusat penyembahan kita dan kekaguman kita selama-lamanya. Ini bukanlah pemikiran Allah setelah penciptaan. Ini adalah rencana sebelum permulaan dunia.

Semua yang lain lebih rendah daripada rencana ini. Semua yang lain diletakkan demi rencana ini: demonstrasi kebesaran kemuliaan anugerah Allah dalam penderitaan Yang Dikasihi adalah tujuan dari penciptaan dan berlangsungnya alam semesta.

Allah Menetapkan tetapi Tidak Berbuat Dosa

Tahukah Anda apa yang dinyatakan secara tidak langsung tentang dosa dan penderitaan dalam alam semesta? Menurut rencana ilahi ini, Allah mengizinkan dosa masuk ke dalam dunia. Allah menetapkan apa yang Dia benci akan terjadi. Allah tidaklah berdosa sehingga dosa ada. Kita tidak perlu untuk mengerti misteri ini. Kita bisa mencukupkan diri sendiri dengan mengatakan tentang dosa Adam dan Hawa seperti apa yang dikatakan Yusuf tentang dosa saudara-saudaranya, ketika mereka menjualnya menjadi budak: "Tentang kalian, kalian memang telah merancang yang jahat terhadapku, tetapi Allah merancang yang baik" (Kejadian 50:20).

Tentang kalian, Adam dan Hawa, kalian memang merancang yang jahat terhadap Allah saat kalian menolak Dia sebagai Bapa dan Hal yang berharga, tetapi oh betapa baiknya yang Dia rencanakan melalui kejatuhan kalian! Benih perempuan itu suatu hari akan meremukkan kepala Ular besar, dan dengan penderitaan-Nya Dia akan menunjukkan kebesaran kemuliaan anugerah Allah. Kalian tidak membatalkan rencana-Nya. Sama seperti Yusuf dijual dengan jahat sebagai budak, kalian telah menjual diri kalian sendiri untuk sebuah apel. Kalian telah jatuh, dan sekarang panggung sudah ditata untuk pertunjukan sempurna tentang kebesaran kemuliaan anugerah Allah.

Karena bukan hanya dosa masuk ke dalam dunia, tetapi melalui dosa datang penderitaan dan kematian. Paulus memberitahu kita bahwa Allah menjadikan dunia sebagai sasaran kesia-siaan dan kerusakan di bawah kutukan-Nya yang suci. Dia menyebutkan hal seperti demikian dalam Roma 8:20-23:

"Sebab, semua ciptaan menjadi sasaran kesia-siaan, bukan karena diingininya, tetapi karena Dia yang menaklukkannya, dengan pengharapan, supaya ciptaan itu sendiri akan dibebaskan dari ikatan kebinasaan kepada kemerdekaan mulia dari anak-anak Allah. Sebab, kita tahu bahwa seluruh ciptaan sama-sama mengeluh dalam kesakitan bersalin sampai sekarang ini. Bukan hanya itu, kita pun yang memiliki buah sulung Roh mengeluh dalam hati, sementara menantikan dengan penuh harap pengangkatan sebagai anak, yaitu penebusan tubuh kita."

Ketika dosa masuk ke dunia, hal-hal yang menakutkan dan mengerikan mengikuti. Penyakit, kerusakan, kecacatan, bencana alam, kekejaman manusia -- ari bayi yang paling kecil sampai orang paling tua yang aneh sifatnya, dari bajingan yang paling keji sampai orang suci yang paling ramah -- penderitaan tidak kenal pilih kasih. Itulah sebabnya Paulus berkata dalam Roma 8:23, "Bukan hanya itu, kita pun yang memiliki buah sulung Roh mengeluh dalam hati, sementara menantikan dengan penuh harap pengangkatan sebagai anak, yaitu penebusan tubuh kita."

Yehezkiel memberitahu kita bahwa Allah tidak bersuka dalam penderitaan ini. "Demi Aku yang hidup, firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan dengan kematian orang jahat" (Yehezkiel 33:11). Akan tetapi rencana itu tetap, dan Yeremia memberi kita sekilas pandang masuk ke dalam kerumitan yang misterius dari pikiran Allah dalam Ratapan 3:32 -- 3, "Sebab, meski Dia menyebabkan dukacita, Dia akan berbelaskasihan sesuai dengan kasih setia-Nya yang berlimpah. Sebab, tidak dengan senang hati Dia menindas atau mendukakan anak-anak manusia." Secara harfiah: "Dia tidak menindas atau mendukakan anak-anak manusia dari hati-Nya (millibbô)." Dia mentakdirkan terjadinya penderitaan – "meski Dia menyebabkan dukacita" – tetapi Dia tidak bersuka dalam penderitaan, tetapi dalam tujuan besar dari penciptaan: demonstrasi kemuliaan anugerah Allah dalam penderitaan Kristus untuk keselamatan orang-orang berdosa.

Panggungnya sudah ditata. Drama sejarah penebusan mulai dibukakan. Dosa sekarang dalam kekuatan yang penuh dan mematikan. Penderitaan dan kematian ada dan siap menghabisi Anak Allah ketika Dia datang. Segala hal sekarang terjadi untuk demonstrasi yang paling besar tentang kemuliaan anugerah Allah.

Karena itu, ketika waktunya sudah genap, Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia untuk menderita menggantikan orang-orang berdosa. Setiap dimensi dari karya-Nya yang menyelamatkan dicapai melalui penderitaan. Dalam kehidupan dan kematian Yesus Kristus, penderitaan menemukan tujuan tertingginya dan penjelasan terbaiknya: penderitaan ada supaya Kristus bisa menunjukkan kebesaran kemuliaan anugerah Allah melalui penderitaan dalam diri-Nya untuk mengatasi penderitaan kita.

Segalanya -- segalanya -- yang Kristus selesaikan bagi kita orang-orang berdosa, Dia selesaikan melalui penderitaan. Segala sesuatu yang akan kita nikmati akan datang pada kita karena penderitaan.

Kemuliaan Melalui Penderitaan

Perhatikan demonstrasi kemuliaan anugerah Allah dalam pencapaian Kristus melalui penderitaan-Nya.

1. Kristus menelan murka Allah demi kita -- dan Dia melakukannya melalui penderitaan.

Galatia 3:13: "Kristus menebus kita dari kutuk Hukum Taurat dengan menjadi kutuk bagi kita, sebab ada tertulis, 'Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!'' Murka Allah itulah yang mengakibatkan penderitaan kekal kita menimpa Kristus. Inilah kemuliaan anugerah, dan itu hanya bisa terjadi melalui penderitaan.

2. Kristus menanggung dosa-dosa kita dan membayar pengampunan kita -- dan Dia melakukannya melalui penderitaan.

1 Petrus 2:24: "Dia sendiri telah menanggung dosa kita pada tubuh-Nya di kayu salib supaya kita mati terhadap dosa, dan hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya, kamu disembuhkan." Dosa yang seharusnya mengakibatkan kita ada di bawah beban kesalahan dipindahkan kepada Kristus. Inilah kemuliaan anugerah, dan itu hanya dapat terjadi melalui penderitaan.

3. Kristus menyediakan kebenaran sempurna bagi kita yang menjadi milik kita di dalam Dia -- dan Dia melakukannya melalui penderitaan.

Filipi 2:7-8: "Sebaliknya, Ia membuat diri-Nya tidak memiliki apa-apa dan menghambakan diri sebagai budak untuk menjadi sama dengan rupa manusia. Dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Ia merendahkan diri-Nya dengan taat sampai mati, bahkan mati di atas kayu salib." Ketaatan Kristus, yang melaluinya banyak orang dianggap benar (Roma 5:19), haruslah merupakan ketaatan sampai mati, bahkan mati di atas kayu salib. Inilah kemuliaan anugerah, dan itu hanya akan terjadi melalui penderitaan.

4. Kristus mengalahkan kematian -- dan Dia melakukannya melalui kematian.

Ibrani 2: 14-15: "Karena anak-anak itu adalah manusia yang memiliki darah dan daging, maka Yesus juga mengambil bagian dalam keadaan mereka supaya melalui kematian-Nya, Ia dapat membinasakan dia yang memiliki kuasa atas kematian, yaitu Iblis. Dan, membebaskan mereka yang seumur hidupnya diperbudak oleh ketakutan akan kematian."

"Hai kematian, di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? Sengat maut adalah dosa, dan kuasa dosa adalah Hukum Taurat. Namun, kita bersyukur kepada Allah yang memberikan kita kemenangan melalui Tuhan kita, Yesus Kristus." (1 Korintus 15:55 -- 7). Inilah kemuliaan anugerah dan itu hanya akan terjadi melalui penderitaan.

5. Dia melucuti Setan -- dan Dia melakukannya melalui penderitaan.

Kolose 2: 14 -- 5: "Ia telah membatalkan surat utang dan aturan-aturan tuntutannya yang menghalangi hubungan antara Allah dan kita. Ia telah mengambilnya dengan memakukannya di atas kayu salib. Ia melucuti para pemerintah dan penguasa, lalu menjadikan mereka tontonan yang memalukan oleh karena kemenangan-Nya di atas kayu salib." Dengan surat utang yang dibatalkan dengan memakukannya di atas kayu salib, kuasa Setan untuk menghancurkan kita dipatahkan. Setan hanya memiliki satu senjata yang bisa mencelakakan ke neraka. Dosa yang tidak diampuni. Senjata ini Kristus lucuti dari tangan Setan di atas kayu salib. Inilah kemuliaan anugerah, dan hanya bisa terjadi melalui penderitaan.

6. Kristus membayar lunas pemulihan terakhir bagi semua umat-Nya -- dan Dia melakukannya melalui penderitaan.

Yesaya 53:5: "Akan tetapi, Dia ditikam karena pelanggaran-pelanggaran kita. Dia diremukkan karena kejahatan-kejahatan kita." "Sebab, Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu akan menjadi Gembala mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan; dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." (Wahyu 7:17). Anak Domba yang disembelih dan Anak Domba yang dibangkitkan dari antara orang mati, dan Anak Domba yang ada bersama dengan Bapa akan menghapus semua air mata dari mata kita. Inilah kemuliaan anugerah, dan itu hanya bisa terjadi melalui penderitaan.

7. Kristus pada akhirnya akan membawa kita kepada Allah -- dan Dia akan melakukannya melalui penderitaan.

Dalam kehidupan dan kematian Yesus Kristus, penderitaan menemukan tujuan tertingginya dan penjelasan terbaiknya: penderitaan ada supaya Kristus bisa menunjukkan kebesaran kemuliaan anugerah Allah melalui penderitaan dalam diri-Nya untuk mengatasi penderitaan kita.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

1 Petrus 3:18: "Karena Kristus juga telah menderita karena dosa-dosa, sekali untuk semua orang, yang benar mati untuk yang tidak benar, sehingga Ia dapat membawa kita kepada Allah." Pencapaian tertinggi dari salib bukanlah kebebasan dari sakit melainkan persekutuan dengan Allah. Untuk inilah kita diciptakan: untuk melihat dan bersuka dan menunjukkan kemuliaan Allah. Inilah kemuliaan anugerah, dan itu hanya bisa terjadi melalui penderitaan.

Penyebab Utama Terjadinya Penderitaan

Tujuan utama dari alam semesta adalah untuk menunjukkan kebesaran kemuliaan anugerah Allah. Demonstrasi yang paling tinggi, paling jelas, paling pasti untuk kemuliaan adalah dalam penderitaan dari orang yang paling baik di alam semesta bagi jutaan orang berdosa yang tidak layak. Karena itu, alasan utama mengapa penderitaan itu ada dalam alam semesta adalah supaya Kristus bisa menunjukkan kebesaran kemuliaan anugerah Allah melalui penderitaan dalam diri-Nya untuk mengatasi penderitaan kita dan mendatangkan pujian bagi kemuliaan anugerah Allah.

Oh, orang-orang Kristen, ingatlah apa yang dikatakan oleh Carl Ellis dan David Powlison dan Mark Talbot dan Steve Saint dan Joni Eareckson Tada: mereka semua, dalam caranya sendiri, mengatakan bahwa entah kita bisa atau tidak bisa, menanggung kehilangan atau bersuka dalam pertemanan, mengalami penderitaan atau menikmati kebahagiaan, kita semua yang percaya kepada Kristus benar-benar kaya di dalam Dia dan punya begitu banyak untuk dihidupi. Jangan sia-siakan hidup Anda. Nikmatilah kekayaan yang Anda miliki di dalam Kristus dan lakukan apa pun resikonya untuk menyebarkan kekayaan Anda kepada dunia yang putus asa ini.

Diambil dari:
Nama situs : Desiring God
Alamat situs : https://www.desiringgod.org/messages/the-suffering-of-christ-and-the-sovereignty-of-god
Judul asli artikel : The Suffering of Christ and the Sovereignty of God
Penulis artikel : John Piper
Tanggal akses : 19 Agustus 2019

Download Audio