Pagi Kebangkitan

Adegan 1 -- Maria Magdalena masuk sambil membawa toples kecil (berisi rempah-rempah) sambil menangis lembut selagi berjalan.

Maria: Ya Tuhan, aku tidak tahu apa yang sedang Engkau lakukan. Yesus membawa begitu banyak harapan, tapi sekarang Dia telah tiada. Apakah Yesus sudah pergi untuk selamanya? Apakah harapan sudah benar-benar hilang? Ya Tuhan, aku sungguh tidak mengerti.

Gambar:gambar

(Melihat ke atas, lalu menyadari bahwa batu penutup sudah digulingkan dari pintu kubur. Tangisannya berubah menjadi kegembiraan yang mendebarkan.)

Tunggu dulu! Batunya! Ke mana batunya? Batu itu tadi ada di depan kubur, tapi siapa yang menggulingkannya? Apakah seseorang mencuri mayat Yesus dari kubur?

(Malaikat melangkah keluar dari balik batu.)

Malaikat: Jangan takut. Mengapa kamu mencari Dia yang hidup di antara yang mati? Yesus tidak ada di sini; Dia sudah bangkit!

(Malaikat melangkah masuk kembali ke balik batu.)

Maria: Bangkit? (berpikir) Aku ingat semua yang kudengar dikatakan oleh Yesus tentang menyerahkan nyawa-Nya, lalu memperolehnya lagi. Dia bilang bahwa Dia akan bangkit dalam tiga hari. (dengan penuh kesadaran akan apa yang sudah terjadi) Dia hidup! Kubur itu kosong karena Yesus sudah bangkit! Yesus hidup! Aku harus memberi tahu Petrus dan Yohanes! (berlari keluar ruangan dengan cepat)

Adegan 2 -- Maria Magdalena masuk dengan bersukacita

Maria: Ah, hatiku sangat penuh dengan sukacita! Yesus sudah bangkit! Dia hidup!

Setelah aku menemukan kubur itu kosong, aku berlari untuk memberitahukannya kepada para murid Yesus. Mereka semua pergi dan melihat kain itu -- kain yang sama yang tadinya membalut mayat Yesus -- tergeletak di dalam kubur itu. Saat kami semua hanya berdiri di dalam kubur yang kosong itu, kami kagum dengan apa yang sedang terjadi.

Yesus sudah membayar lunas dosa, dan melalui Dia kita bisa diampuni! Aku tidak bisa berhenti memberi tahu orang-orang tentang apa yang sudah dilakukan oleh Yesus.


Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Sejujurnya, kami tidak benar-benar tahu apa yang sedang terjadi! Tapi, kemudian di kubur itu, aku berjumpa dengan seseorang yang awalnya kukira penjaga taman. Tapi, Dia lantas memanggil namaku, "Maria." Saat aku mendengar-Nya memanggil namaku, rasanya hatiku hampir melompat keluar dari dadaku! Aku tahu tanpa ragu bahwa itu adalah Yesus -- dan Dia hidup! Aku berlari untuk menjumpai murid-murid lain, dan di sepanjang jalan aku berseru, "Aku telah melihat Tuhan!"

Lalu, malamnya, Dia menampakkan diri kepada semua murid yang sedang berkumpul. Mereka tahu bahwa itu Yesus karena Dia menunjukkan telapak tangan dan lambung-Nya yang sudah ditusuk beberapa hari sebelumnya. Dia bahkan mengizinkan Tomas mencucuk luka-Nya supaya Tomas percaya bahwa Dia hidup!

Ah, hatiku masih begitu penuh dengan sukacita! Saat Yesus di dalam kubur, kami kira harapan sudah hilang. Tapi sekarang, kubur itu telah kosong dan Yesus hidup! Karena Dia hidup, kita punya harapan. Yesus sudah membayar lunas dosa, dan melalui Dia kita bisa diampuni! Aku tidak bisa berhenti memberi tahu orang-orang tentang apa yang sudah dilakukan oleh Yesus. Dan, aku tidak dapat berhenti memuji Dia karena telah menjadi Juru Selamatku! Saat kalian merayakan Paskah bersamaku, aku mengajak kalian untuk terus memberi tahu orang-orang tentang apa yang sudah dilakukan oleh Yesus dan terus memuji Dia! (t/Odysius)

Diambil dari:
Nama situs : Mattmo.org
Alamat situs : http://mattmo.org/wp-content/uploads/2019/01/Resurrection-Morning-Monologue.pdf
Judul asli artikel : Resurrection Morning
Penulis : Matt Morgan