Simon dari Kirene disebutkan dalam Matius, Markus, dan Lukas sebagai orang yang membawa salib Yesus ke lokasi kematian-Nya. Karena Kirene terletak di Libya modern, banyak yang berpendapat bahwa Simon adalah seorang pria Afrika berkulit gelap yang datang ke Yerusalem untuk beribadah selama Pesakh. Akan tetapi, karena hanya kampung halamannya yang disebutkan dan banyak orang Yahudi yang tinggal di Kirene selama ini, etnisnya tidak diketahui secara pasti.

Fakta-fakta yang diketahui tentang Simon dari Kirene adalah sebagai berikut. Pertama, dia adalah seorang penyembah Allah orang Yahudi. Ini mungkin berarti dia adalah seorang pria Yahudi yang pada saat itu kembali untuk perayaan Pesakh.

Kedua, dia adalah seorang ayah dan telah membawa kedua putranya untuk merayakan Pesakh. Nama mereka diberikan dalam Markus 15:21 sebagai Alexander dan Rufus. Mereka kemungkinan besar cukup umur untuk melakukan perjalanan ke Yerusalem dari Kirene (kemungkinan 12 tahun atau lebih pada saat itu). Tidak ada yang disebutkan tentang ibu mereka sehingga statusnya tidak diketahui.

Ketiga, bagaimana pun, banyak yang menghubungkan Rufus dengan Rufus yang sama yang disebutkan dalam Roma 16:13 (AYT): "Salam juga kepada Rufus, orang pilihan Tuhan, dan kepada ibunya yang juga menjadi ibu bagiku." Jika demikian, ibu Rufus pastilah seorang Kristen pada saat itu, begitu pula Rufus, keduanya melayani di Roma di antara orang percaya Romawi. Namun, belum jelas apakah ini Rufus yang sama atau bukan, jadi hubungannya hanya satu kemungkinan.

Keempat, orang-orang dari Kirene termasuk orang Kristen pertama yang percaya pada Hari Pentakosta (Kis. 2:10). Mungkin Simon, Alexander, dan Rufus termasuk di antara mereka yang mendengar dan percaya? Jika demikian, hubungan Rufus dalam Roma 16:13 tidak akan mengejutkan.

Selain itu, beberapa orang percaya dari Kirene melarikan diri dari Yerusalem setelah kematian Stefanus (Kis. 7) dan mulai membagikan iman mereka di Antiokhia. Kisah Para Rasul 13:1 menyebutkan Lukius dari Kirene sebagai salah satu guru orang Kristen di Antiokhia.

Simon dari Kirene adalah orang yang ditarik dari kerumunan yang diperintahkan untuk memikul salib Yesus. Dia mungkin merasakan darah Yesus dan bahkan menyentuh tubuh Kristus yang hancur pada hari kematian Yesus. Pengalaman uniknya kemungkinan besar membuat dirinya sendiri percaya kepada Yesus. Ini bahkan mungkin terjadi hanya beberapa minggu kemudian pada Hari Pentakosta. Jika demikian, itu akan menjelaskan mengapa Matius, Markus, dan Lukas menyebutkan namanya, dan mengapa kedua putranya disebutkan. Selanjutnya, jika hubungan dalam Roma 16:13 benar, istrinya juga menjadi seorang Kristen. Selanjutnya, ini akan menunjukkan bahwa keempat anggota keluarga adalah orang Kristen dan dikenal baik oleh orang Kristen Roma dalam waktu 25 tahun setelah penyaliban dan kebangkitan Yesus. Untuk mencapai prestasi ini diperlukan iman yang kuat dan komponen misionaris dalam kehidupan Simon dan anggota keluarganya, yang juga dapat kita ikuti dalam kehidupan kita saat ini. (t/Jing-Jing)