Mengapa Begitu Buruk?

Gambar: begitu buruk

Nats : Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita (Yesaya 53:5)

Bacaan : Yesaya 53:4-10

Derita. Derita yang keji, mengerikan, dan menyiksa. Derita yang tidak kenal henti, tidak tertahankan, dan tidak terkatakan. Dengan setiap cambukan di punggung Yesus dan setiap langkah yang berat mendaki Bukit Golgota, Sang Juru Selamat menerima hukuman atas dosa yang kita perbuat.

Di dunia yang mengajak kita untuk menjadikan semuanya baik-baik saja, kerap kali kita memandang dosa dan berpikir, apa salahnya berbuat dosa? Lagi pula, dosa kita tidak begitu buruk. Jika kita berbohong atau berbuat curang sedikit saja -- pa bahayanya? Jika kita bergunjing atau berkata kasar beberapa kali -- siapa yang akan terluka? Mengapa dosa begitu buruk?

Berdosa di bawah terang salib berarti mengatakan kepada Yesus bahwa bahkan penderitaan-Nya yang hebat pun belum membuat kita mengerti tentang kekejaman dosa.


FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Dosa itu buruk karena dosa membuat Yesus harus menderita. Ya, dosa kita adalah alasan Yesus menderita siksaan saat Dia berjalan menuju penyaliban -- an saat Dia tergantung di atas salib itu hingga akhirnya mati secara mengerikan.

Tentu saja kita tidak pernah dapat mengubah apa yang telah terjadi; derita itu tidak pernah dapat dibatalkan. Namun, kita perlu mengerti bahwa jika kita terus berbuat dosa secara sadar, sebenarnya kita membelakangi Yesus dan derita-Nya. Seakan-akan kita berkata bahwa kita tidak peduli terhadap apa yang dialami Yesus karena kita. Kita tetap akan melakukan apa yang kita inginkan. Berdosa di bawah terang salib berarti mengatakan kepada Yesus bahwa bahkan penderitaan-Nya yang hebat pun belum membuat kita mengerti tentang kekejaman dosa.

Mengapa dosa begitu buruk? Lihatlah apa yang dilakukan dosa terhadap Yesus -- DB

YESUS MENANGGUNG DOSA KITA SUPAYA KITA MEMILIKI KESELAMATAN-NYA