Kisah Tentang Pembalikan Terbesar yang Pernah Ada!

Kisah-kisah dengan pembalikan menjadi cerita-cerita terbaik, bukankah begitu? Kita senang dengan murid SMA kutu buku yang mendapatkan pacar, sedangkan murid yang populer kalah. Kita bersorak penuh sukacita ketika kota pegunungan kecil yang tua menolak perusahaan pengembangan yang akan membangun sebuah tempat wisata ski. Dan, kita senang melihat kampanye politik orang baru menang mengalahkan veteran yang kaya dari D.C.

Kisah-kisah seperti ini begitu bagus karena hidup tidak selalu menjadi seperti ini dalam kehidupan nyata. Seringkali tampaknya orang-orang yang menang adalah yang kaya, yang pekerjaannya bagus, dan berkuasa; sedangkan yang miskin, tidak berdaya, dan lemah menderita karenanya.

Apa yang begitu hebat dari Kisah tentang Alllah adalah bahwa apa yang sangat jarang terjadi dalam kehidupan nyata, sekarang menjadi kenyataan! Yang rendah ditinggikan, yang tinggi dan berkuasa diturunkan, yang sombong diserakkan, yang kelaparan dikenyangkan.

Dengan masuk ke dalam dunia kita, Allah melalui Yesus Kristus membuka jalan untuk pembebasan dari kejahatan yang berasal dari kesombongan, kehebatan, dan kekayaan.

Dan lagi, apa yang Allah ungkapkan di sini melalui lagu pujian Maria bukanlah sekadar kematian diktator politik dan CEO yang makmur. Melainkan, barang siapa yang tidak takut akan Tuhan dan mencari Dia untuk mencukupkan kebutuhan mereka, akan lenyap.

Apa yang menjadi masalah dengan orang yang hebat, sombong, dan kaya adalah bahwa pengharapan mereka bukan pada Tuhan tetapi dalam diri mereka sendiri. Dan lagu pujian Maria mengingatkan bahwa Tuhan menentang mereka yang demikian – mengoyakkan mereka dan mengusir mereka dengan tangan hampa. Karena hanya “Mereka yang lapar akan (Dia yang Kuat) akan dikenyangkan” (Luk. 1:53)

Akan tetapi, “orang yang puas dengan dirinya sendiri”, “akan disuruh-Nya pergi dengan tangan hampa.” Orang-orang ini adalah barang siapa yang puas diri dan menyatakan mereka tidak membutuhkan keselamatan. Allah meninggikan yang rendah, tetapi orang yang kuat, mau meninggikan diri mereka sendiri. Di seluruh Kitab Injil Lukas, semangat meninggikan-diri adalah kunci menuju keberdosaan – sebagaimana Amsal 16:18 mengatakan, “Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.”

Pada Lukas 6, Yesus mengatakan berbahagialah mereka yang miskin dan lapar – sama seperti lagu pujian Maria. Akan tetapi, kepada orang yang kaya dan kenyang, “Celakalah kamu,” kata Yesus.

Melalui Maria dan “mujizat besar”nya Allah akhirnya menyelamatkan umat-Nya – semua orang – tetapi pembebasan itu, belas kasihan dan keselamatan hanya diperuntukkan bagi mereka yang takut akan Dia, kata lagu pujian itu. Bagi mereka yang percaya kepada Allah dan Allah saja untuk menyelamatkan.

Di hari raya ini Anda perlu dibebaskan dari apa? Apakah Anda mencari Allah atau diri sendiri? “Rendahkanlah hatimu di hadapan Tuhan, maka Ia akan meninggikanmu.” (Yak. 4:10) Yakobus mengingatkan kita.

Karena tidak sama dengan kehidupan yang sesungguhnya, Allah kita melakukan pembalikan terbesar dengan meninggikan yang rendah. Allah Bapa melakukan ini juga kepada Anak-Nya, membangkitkan Dia dari antara orang mati saat segalanya tampak kalah; Allah Roh Kudus terus bekerja untuk kepentingan kita, memelihara janji-Nya kepada keturunan Abraham selamanya – yang semuanya itu mendatangkan sukacita yang besar! (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:

Nama situs : CBN
URL : http://www1.cbn.com/Devotions/the-story-about-the-greatest-reversal-ever
Judul asli artikel : The Story About the Greatest Reversal Ever!
Penulis artikel : Brian Simmons
Tanggal akses : 14 Oktober 2017