Kemenangan Melalui Salib

Gambar: AYT Gal 3

"Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut." (Wahyu 12:11)

Mustahil membaca Perjanjian Baru tanpa terpana oleh keyakinan berciri sukacita
yang melingkupinya. Keyakinan ini sungguh mencolok dibandingkan dengan keyakinan tak bermutu pada masa kini. Tidak ada sikap mudah menyerah kepada orang-orang Kristen perdana. Kemenangan, penaklukan, keberhasilan, dan pengalahan -- inilah kosakata para pengikut perdana Yesus. Mereka beranggapan bahwa kemenangan disebabkan oleh salib.

Namun, setiap pemerhati masa kini akan terperangah karena yang disalibkan justru Sang Penakluk. Ini menggambarkan kekalahan total. Tetapi, klaim Kristen merupakan kebalikan dari yang terlihat. Di salib, Yesus sendiri sedang menguasai. Sang Korban adalah Pemenang, dan salib tetaplah takhta, tempat Ia memerintah dunia.

Dengan gamblang, Rasul Paulus
menguraikan bagaimana kuasa-kuasa kejahatan mengepung Yesus dan melingkupinya di atas salib, bagaimana Ia melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa serta menjadikan mereka tontonan umum, menaklukkannya melalui salib (Kolose 2:15). Bagaimana persisnya perang kosmis ini tidak dijelaskan, tetapi kita tahu Yesus menolak semua godaan untuk menghindari salib, untuk membalas, dan untuk menggunakan kuasa duniawi. Ia tetap tanpa kompromi.

Sang Korban adalah Pemenang, dan salib tetaplah takhta, tempat Ia memerintah dunia.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Tema kemenangan melalui salib, yang semula dirayakan oleh bapak-bapak gereja perdana Yunani dan kemudian oleh bapak-bapak gereja Latin, hilang dari sebagian teolog Abad Pertengahan, tetapi ditemukan kembali oleh Martin Luther. Inilah tesis Gustav Auler, teolog Swedia, dalam bukunya "Christus Victor". Ia benar dalam mengungkapkan kembali motif yang cenderung diabaikan ini, tetapi kita tidak boleh membuat kesalahan sebaliknya, yaitu dengan menekankan tema kemenangan dengan mengabaikan tema-tema pendamaian dan pewahyuan.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul asli buku : Through the Bible Through the Year: Daily Reflections from Genesis to Revelation
Judul buku terjemahan : Sepanjang Tahun Menelusuri Alkitab: Refleksi Harian dari Kejadian hingga Wahyu
Penulis : John Stott
Penerjemah : Lilian Tedjasudhana dan Yu Un Oppusunggu
Penerbit : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Jakarta 2010
Halaman : 270