Kematian Yesus dan Pengorbanan yang Menyelamatkan

Gambar: Kristus mati

"Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah." (Rom 8:8-9)

Pada momen perayaan Paskah ditahun ini, marilah kita renungkan sejenak kasih Bapa yang dinyatakan melalui Karya Agung Yesus Kristus bagi dosa kita orang berdosa. Kematian Yesus memberi hidup kepada kita yang percaya kepadanya, namun kematian yang seperti apa? Dan kehidupan yang mana ?

Kematian Yesus

Alkitab secara jelas menyatakan bahwa manusia telah jatuh dalam dosa sejak Adam melanggar perintah Tuhan dengan memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat, kejatuhan manusia dalam dosa (Roma 5:14).

Kematian Kristus Yesus sebagai Anak domba Allah adalah pengorbanan yang sempurna dan tanpa cacat celah


FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Kejatuhan manusia dalam dosa mengakibatkan kecendrungannya yang jahat dimata Allah. Allah adalah kudus dan suci, sehingga Dia menginginkan setiap umatnya pun harus hidup dengan penuh kekudusan. Saat musa memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, dalam perjalanannya Allah menuntun umat-Nya, dan banyak dari mereka umat Israel yang mati karena hidup tidak kudus dengan melawan perintah Allah, setiap kali umat manusia berbuat dosa, ia harus disucikan dengan melakukan pengorbanan penghabus dosa dan penghapus salah dengan mengorbankan anak lembu atau domba yang tidak bercacat cela, dosa kita manusia ditanggung oleh domba atau lembu yang dipersembahkan, dan hal ini terjadi terus menerus sampai Kristus datang ke dunia.

Tanpa kematian domba atau lembu yang dipersembahkan manusia akan hidup dalam dosa dan Allah mengatakan kepada musa orang -- rang tersebut harus dilenyapkan dari antara bangsanya (Imamat 18:29). Tanpa pengorbanan tidak akan ada pengampunan dan tanpa pengampunan dari Allah adalah kematian kita manusia.

Kematian Kristus Yesus sebagai Anak domba Allah adalah pengorbanan yang sempurna dan tanpa cacat celah, Yesus mengalami penderitaan, orang mengira Dia kena Tulah, dipukul, ditindas, tertikam, diremukkan oleh karena kejahatan kita (Yesaya 53:4-5).

Besarnya kasih Allah kepada kita ditunjukkan melalui dua hal. Pertama, melalui besarnya pengorbanan-Nya untuk menyelamatkan kita dari hukuman dosa. Kedua, besarnya ketidaklayakan kita dalam mendapatkan keselamatan. Kita layak mendapatkan hukuman Allah, bukan pengorbanan Allah. Allah berkorban bagi kita. Bukan karena kita melainkan karena menurut kekayaan kasih karunia-Nya (Ef 1:7). Allah menunjukkan kasih-Nya ketika kita masih berdosa, yaitu dengan bersedia menggantikan kita di kayu salib, kematian-Nya sekali untuk selamanya (1 Pet 3:18).

Memberi Hidup

Apakah maksud hidup dalam pengorbanan Yesus ?

Mendapat keselamatan / Hidup yang kekal (Yoh 3:16; 1 Yoh 5:11-13; Yoh 6:47)

Keselamatan jiwa yang diberikan oleh Yesus kepada setiap orang yang percaya dan mengandalkanNya sebagai Tuhan dan Juruslamat. Kita sudah pindah dari dalam maut kedalam hidup, kita yang seharusnya dihukup di penyiksaan kekal tetapi menerima kehidupan kekal.

Diperdamaikan dengan Allah (Roma 5:10; 2 Kor 5:18-21; Kol1:20). Akibat dosa diri kita telah terpisah dengan Allah sehingga kita telah kehilangan kemuliaanNya. Melalui Yesus kita diperdamaikan dengan Allah sehingga hubungan kita dengan Allah kembali pulih dan Dia akan mendengar doa-doa kita. Kita punya jalan kepada Bapa di Sorga. Yesus adalah imam besar yang membuka jalan kepada Allah. Pengampunan Dosa dan penyucian (Matius 26:28; 1 Yoh 1:7; Kisah 5:31; Kisah 10: 43; Ef 1:7; Roma 6:10). Sebab oleh dan di dalam Kristus kita semua beroleh pengampunan dosa, dan penyucian dosa, sehingga kita beroleh persekutuan dengan Bapa. Karena upah dosa adalah maut sehingga manusia perlu mendapat pengampunan dosa untuk diselamatkan. Yesus mampu mengampuni dosa manusia.

Menerima Roh Kudus (Kis 2:38;)

Saat kita mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan maka Roh Kudus akan memeteraikan kita dan kita akan menerima Roh Kudus, beroleh Keberanian masuk ke tempat kudus (Ibr 10:19). Saat Yesus belum mati di Kayu salib untuk dosa-dosa kita kita tidak mungkin masuk menghadap Bapa, dan tidak mungkin Allah yang Maha Kudus mau menemui kita, tetapi melalui Kristus kita dapat langsung berbicara kepada Bapa.

Maka sekarang berita pendamaian telah dipercayakan kepada kita supaya kita menjadi duta-duta kerajaan Allah bagi dunia ini (2 Kor 5:18-21). Kiranya kita diberi hati berbelas kasihan dan kerelaan untuk membawa kabar baik -- cerita yang memberi hiidup ini, sebagaimana Ia menginginkan dan memampukan kita (HF).

Download Audio