Dalam Kegelapan Sebelum Terang

Saat itu sekitar satu tahun setelah saya lulus dan tinggal di sebuah kota baru dan gereja baru sebagai seorang pemudi lajang. Saat itu adalah bulan Mei, minggu setelah Hari Ibu. Saat ini Hari Ibu adalah hal besar di gereja ini โ€“ para ibu dihormati, sebuah khotbah tentang hal menjadi ibu. Ada banyak sekali korsase (buket bunga, biasa diberikan sebagai hadiah - Red.). Dan, saya tercengang. Bagaimana mungkin beberapa minggu sebelumnya, Minggu Palem diadakan lalu lenyap begitu saja tanpa disebutkan sama sekali? Tentu saja, Minggu Paskah adalah sebuah perayaan yang meriah dan bersinar, tetapi, tidak ada perenungan jemaat tentang salib dalam hari-hari di antaranya.

Gambar: Salib

Kita tidak bisa memahami terang kecuali kita mengizinkan diri kita untuk duduk dalam sedikit kegelapan. Saya ingat memberanikan diri membuat janji untuk berbicara dengan pendeta mengenai hal ini. Dia sangat baik, meskipun tidak secara khusus menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dan kerisauan saya.

Sekarang, lebih dari dua puluh tahun kemudian, sementara saya bersyukur bahwa gereja saya mengajak saya untuk mengarahkan diri ke salib sebelum memperingati kubur kosong, saya menyadari bahwa bukanlah tentang apa yang dilakukan gereja saya pada hari Minggu atau Kamis Putih atau Jumat Agung yang membuat perbedaan dalam hati saya. Saya harus memutuskan untuk merenungkan salib. Saya harus menyisihkan ruang dalam jadwal saya dan dalam hati saya dan pikiran saya untuk masuk ke dalam kegelapan taman itu, kekejaman ruang sidang, dan kesengsaraan di Golgota. Dan, bukan dalam cara yang tidak jelas atau sentimental, tetapi dalam cara yang dipenuhi dengan ayat Kitab Suci yang membuat hati saya hancur oleh dosa saya dan mengingatkan saya tentang kebenaran Injil yang terlalu indah โ€“ bahwa Yesus menanggung kesalahan saya yang penuh dosa di atas salib, dan telah memberi saya kebenaran-Nya yang sempurna.

Yesus menanggung kesalahan saya yang penuh dosa di atas salib, dan telah memberi saya kebenaran-Nya yang sempurna.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Baru saja saya menerima salinan pengarang saya yaitu "Jesus Keep Me Near the Cross", sebuah antologi perenungan singkat tentang salib dan kebangkitan oleh teolog-teolog besar dan guru-guru Alkitab pada masa lalu dan kini, saya duduk minggu lalu dan membaca beberapa bagian yang saya kumpulkan beberapa bulan yang lalu. Saya tersentuh dan menangis dan takjub dan menyembah. Saya berharap bahwa itu akan terjadi juga pada banyak orang yang mengambil buku ini dengan kerinduan mempersiapkan hati mereka untuk sukacita Paskah, sehingga itu akan menjadi perayaan yang lebih bermakna setelah beberapa saat ada dalam bayang-bayang gelap salib. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama Situs : Crossway
Alamat Situs : https://www.crossway.org/articles/in-the-darkness/
Judul Asli Resensi : In the Darkness Before the Light
Penulis Resensi : Nancy Guthrie