Allah Mengaruniakan Anak-Nya

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16).

"Syukur kepada Allah karena karunia-Nya yang tak terkatakan itu" (II Korintus 9:15).

Alangkah besarnya kasih ALLAH akan dunia ini. Berapa besarkah kasih- Nya? Sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal bagi setiap orang di dunia ini yang mau percaya kepada-Nya. Bagaimanakah caranya Allah memberi? Ia memberikan Anak-Nya sendiri agar dilahirkan sebagai manusia supaya Ia selamanya dapat bersatu dengan kita. Ia memberikan Anak-Nya agar mati di kayu salib untuk menanggung dosa dan kutuk yang seharusnya kita tanggung. Ia memberikan Anak-Nya dengan jalan menyerahkan takhta sorga kepada-Nya agar Ia dapat mengaturnya demi kesejahteraan kita, yaitu sebagai Pengantara dan Juru Syafaat yang kuasa-Nya melebihi semua kuasa di sorga. Ia memberikan Anak-Nya di dalam pencurahan Roh Kudus agar dapat tinggal di dalam kita, agar sepenuhnya menjadi milik kita. 1) Ya, itulah kasih Allah--sehingga Ia memberikan Anak-Nya kepada kita, bagi kita, dan diam di dalam kita.

Tidak kurang daripada Anak-Nya sendiri--itulah kasih Allah. Ia bukan memberi kita sesuatu, melainkan seseorang--satu pribadi yang hidup. Ia bukan hanya memberi berkat-berkat, melainkan juga Anak-Nya dan di dalam diri Anak-Nya itu terdapat hidup dan segala berkat--Yesus sendiri. Bukan hanya pengampunan atau kebangkitan, atau kekudusan atau kemuliaan yang diberikan-Nya kepada kita, melainkan Yesus, Anak-Nya sendiri.

Tuhan Yesus adalah kekasih Allah, sahabat yang akrab, dan setara dengan Bapa yang kekal. Dan memang sudah menjadi kehendak Bapa bahwa kita harus mempunyai Yesus sebagai milik kita sendiri, sama seperti Ia memiliki-Nya. 2) Untuk inilah Allah memberikan Dia kepada kita. Segenap keselamatan itu terdiri atas hal ini: memiliki dan menikmati Yesus. Allah telah memberikan Anak-Nya--memberikan Dia seluruhnya agar menjadi milik kita. 3)

Jadi, apakah yang harus kita perbuat? Mengambil Dia, menerima Dia dan memanfaatkan bagi diri kita sendiri pemberian itu, menikmati Yesus sebagai milik kita sendiri. Inilah hidup yang kekal. "Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup." 4 )

Saya berharap agar semua orang yang baru menjadi Kristen mengetahui hal ini. Satu-satunya perbuatan besar yang diperbuat Allah karena kasih-Nya kepada kita ialah Ia memberikan Anak-Nya kepada kita. Di dalam Dia kita memiliki segala sesuatu. Oleh karena itu satu-satunya perbuatan besar yang dapat kita lakukan ialah menerima Yesus yang telah diberikan Allah kepada kita, menghargai Dia dan menerima serta memanfaatkan Dia sebagai milik kita.

Setiap hari saya harus mulai dengan pikiran: Saya mempunyai Yesus yang mengerjakan segala sesuatu untuk saya. 5) Di dalam segala kelemahan atau kegelapan atau bahaya, di dalam setiap hal yang diinginkan atau dibutuhkan, biarlah yang pertaina-tama saudara pikirkan ialah: saya memiliki Yesus yang dapat menjadikan segala hal demi kebaikan saya, karena Allah sudah memberikan Dia kepada saya. Apakah saudara membutuhkan pengampunan atau penghiburan atau kekuatan? Apakah saudara telah terjatuh atau dicobai agar jatuh ke dalam bahaya? Apakah saudara tidak mengetahui kehendak Allah di dalam suatu persoalan atau saudara mengetahui bahwa saudara tidak mempunyai keberanian dan kekuatan untuk melakukan kehendak ini? Biarlah yang pertama-tama saudara pikirkan ialah: Bapa telah memberi saya Yesus untuk memelihara saya.

Untuk maksud ini setiap hari terimalah pemberian Allah ini sebagai milik saudara. Hal ini telah dinyatakan kepada saudara di dalam Firman. Terimalah Anak itu dengan beriman kepada Firman. Terimalah Ia kembali setiap hari. Melalui iman saudara memiliki Anak itu. 6) Kasih Allah telah memberikan Anak itu. Terimalah Dia dan peganglah Dia erat- erat dengan kasih yang ada di dalam hati saudara. 7) Allah telah menyerahkan Anak-Nya agar dapat memberikan hidup, yaitu hidup yang kekal, bagi saudara. Terimalah Dia di dalam hidup saudara; biarlah hati, lidah dan seluruh perjalanan hidup saudara berada di bawah pimpinan dan kuasa Yesus. 8)

Saudara-saudara di dalam Kristus, yang penuh dengan kelemahan dan dosa, perhatikanlah Firman itu. Allah telah memberikan Yesus kepada saudara. Ia adalah milik saudara. Menerima itu hanyalah merupakan buah iman. Anugerah itu diperuntukkan bagi saudara. Ia akan melakukan semuanya bagi saudara.

Tuhanku Yesus, pada hari ini pula dan setiap hari hamba menerima Engkau. Dengan segala kepenuhan-Mu dan dalam segala hubungan dengan- Mu, dengan tak henti-hentinya hamba menerima Engkau sebagai milikku. Engkau yang merupakan hikmat, terang dan pemimpin hamba, hamba menerima Engkau sebagai nabi. Engkau yang dengan sempurna memperdamaikan dan membawa hamba dekat kepada Allah, Engkau yang membersihkan dan menyucikan hamba dan yang berdoa bagi hamba, hamba menerima Engkau sebagai imam. Engkau yang membimbing dan memelihara dan memberkati hamba, Engkau adalah Raja hamba. Tuhan, Engkau adalah semuanya dan Engkau seluruhnya milik hamba. Hamba ucapkan syukur kepada Allah karena anugerah-Nya yang tak terkatakan itu. Amin.

  1. Renungkanlah baik-baik kata "memberi". Kepada manusia yang tak berlayak Allah memberi dengan cara yang mengherankan-dari hati-Nya, tanpa mengharapkan imbalan. Dan Ia memberi dengan tepat. Apa yang diberikan-Nya seluruhnya benar-benar dijadikan-Nya milik kita dan dapat kita manfaatkan. Percayalah akan hal ini, maka saudara akan yakin bahwa Yesus akan sepenuhnya menjadi milik saudara dengan sempurna beserta dengan segala pemberian-Nya.

  2. Renungkanlah juga kata "menerima". Menerima Yesus, serta berpegang pada-Nya erat-erat dan memanfaatkan-Nya setelah menerima-Nya, merupakan pekerjaan kita yang terbesar. Yang dimaksudkan dengan menerima tak lain hanyalah percaya. Ia adalah milik saya. Dia dengan segala sesuatu yang ada pada-Nya. Terimalah Yesus--Yesus yang sempurna--setiap hari sebagai milik saudara. Inilah rahasia kehidupan yang beriman.

  3. Kemudian pikirkanlah juga kata "memiliki". "Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup." Apa yang saya punyai adalah milik saya, untuk saya pakai dan untuk memenuhi kebutuhan saya. Saya dapat membuangnya ataupun menikmatinya dengan sepenuh-penuhnya. "Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup."

  4. Perhatikanlah bahwa apa yang diberikan Allah, dan apa yang saudara terima dan yang sekarang saudara miliki itu, tidak lain adalah Anak Allah yang hidup.

Apakah saudara sudah menerima Dia?

1) Yohanes 1:14, 16; 14:23; Roma 5:8; 8:32, 34; Efesus 1:22; 3:17; Kolose 2:9, 10; Ibrani 7:24; 26; I Yohanes 4:9; 10.

2) Matius 11:27; Yohanes 17:23, 25; Roma 8:38, 39; Ibrani 2:11.

3) Mazmur 73:24; 142:7; Yohanes 20:28; Ibrani 3:14.

4) Yohanes 1:12; II Korintus 3:5; Kolose 2:6; I Yohanes 5:12.

5) Yohanes 15:5; Roma 8:37; I Korintus 1:30; Efesus 1:3; 2:10; Filipi 4:13; II Timotius 1:12.

6) Yohanes 1:12; I Yohanes 5:9, 13.

7) I Yohanes 4:4, 9.

8) II Korintus 5:15, Filipi 3:8.

Diambil dari:

Judul buku : Membina Iman
Judul artikel : Allah Mengaruniakan Anak-Nya
Penulis : Andrwe Murray
Penerbit : Penerbit Kalam Hidup
Halaman : 28-31