Gempa di Nias
Tab primer
Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! KataKu kepadamu. Tetapi jika kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian." (Lukas 13:2-4)
Salam damai sejahtera dalam Kristus, Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan Yesus,
Kalau sehari sesudah hari Natal kita dikejutkan oleh badai tsunami yang telah meluluh lantakkan Aceh dan sekitarnya, maka sehari sesudah hari Paskah (Kebangkitan Yesus Kristus) kita kembali dikejutkan. Kali ini Gempa berkekuatan 8.7 skala richter yang menggoncang pulau Nias dan pulau Simeulue. Lalu mulai banyak spekulasi di kalangan Kristen yang beredar. Apa yang akan terjadi sehari setelah hari kenaikan Tuhan Yesus ke surga? Akankah pulau Jawa dan benua Australia tinggal separuh saja? nggak usah panik. tinggal tunggu aja tanggal mainnya.
Apapun bencana yang masih terjadi, siapapun yang terkena bencana, firman Tuhan tetap sama, tidak berobah, dahulu, sekarang, sampai selama-lamanya. Ayat yang saya kutipkan ala hamburger juga sama dengan tulisan saya mengenai tsunami. Orang manapun tidak lebih besar dosanya, sehingga mereka tertimpa musibah/bencana. Tetapi orang yang tidak mau bertobat, siap-siaplah untuk terima bencana.
Beberapa hari ini saya banyak merenung dan bertanya pada Yesus, kalau Aceh terkena musibah, itu wajar aja. mereka kan tidak mengenal Tuhan yang benar. mereka menolak Yesus sebagai Tuhan, dan firman Tuhan katakan bahwa orang seperti itu sudah dibawah hukuman. Tetapi mengapa, orang nias yang kebanyakan kristen, juga ikut-ikutan tertimpa musibah? lewat berita kita bisa melihat, lebih dari 100 bangunan gereja roboh.
Alkitab mencatat bahwa ketika Yesus memasuki kota Yerusalem dengan naik keledai, semua orang memuji Dia. Hosana! Diberkatilah Raja yang datang dalam nama Tuhan! Tapi sehari kemudian, mereka pula yang berkata: Salibkan Dia! Salibkan Dia! Menjadi orang Kristen bukan jaminan bahwa orang itu mengakui Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat. Banyak dari kita (introspeksi diri sendiri yach) yang setelah menjadi Kristen, masih punya sesembahan dan jimat-jimat, masih terikat dengan tradisi dan adat istiadat suku yang sebenarnya diluar ajaran Yesus. Dan, setelah menjadi Kristen, cara hidup lama nggak berobah, masih tetap mencintai dosa.
Pertobatan bagi orang yang belum mengenal Yesus, cobalah untuk mengaca pada hukum Taurat. sudahkah kalian melakukannya? tidak bohong, tidak mencuri, tidak membunuh, tidak berzinah, hormati orang tua, jangan mengingini kepunyaan orang lain? kalau sadar bahwa kalian tidak bisa hidup secara demikian, artinya kalian adalah orang berdosa, dan orang berdosa tidak layak masuk surga, karena surga cuma untuk orang-orang yang kudus. Kalian butuh korban yang sempurna, yang darah-Nya mampu menyucikan kalian dari segala dosa.
Pertobatan bagi orang yang sudah percaya Yesus adalah menaati perintah-Nya. Yesus adalah Tuhan (Lord), artinya kita adalah hambaNya. Yesus memerintahkan supaya kita dibabtis (ditenggelamkan) air, ya kita taat aja. Yesus minta kita mengasihi dan mengampuni orang lain. Just do it (bukan iklan lho). Yesus mengajarkan bahwa kita harus mengutamakan perintah Allah ketimbang adat istiadat manusia.
Luk 19:40 berkata: Jawab-Nya: "Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak".
Ketika gempa terjadi, adakah orang yang berseru menyebut nama Tuhan? Yesus, Yesus, tolonglah aku! Adakah? atau hanya ketakutan dan lari kesana-kemari. Yah, kembali ke introspeksi diri. apa yang akan kita lakukan jika bencana itu datang kepada kita. Pesan Tuhan sudah jelas. Barangsiapa yang berseru menyebut nama Tuhan (Yesus) akan diselamatkan. Amien!
Tuhan Yesus memberkati.
"Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang yang diam di Yerusalem? Tidak! KataKu kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian." (Lukas 13:4-5)