Kristus Bangkit, Dialah Tuhan Saya!
Tab primer
"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup diantara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit." (Lukas 24:5)
Ada banyak orang, bahkan orang Kristen, yang mempertentangkan kebenaran kisah PASKAH. Ada yang berpendapat bahwa yang disalib bukan Tuhan Yesus, tapi seseorang yang berwajah mirip Yesus, ada pula yang mengatakan bahwa Yudas Iskariotlah yang disalib, ada pula yang mengatakan bahwa mayat Yesus disembunyikan, ada pula yang berpendapat bahwa Tuhan Yesus hanya mati suri, dan banyak pendapat-pendapat lain. Apakah Tuhan Yesus benar-benar disalibkan, mati, dan tiga hari kemudian bangkit dari kematian?
Bagaimana keyakinan anda sebagai guru-guru Sekolah Minggu yang akan memberitakan kebenaran Firman Tuhan kepada anak-anak yang anda didik? Untuk menguatkan iman dan memperluas pengetahuan guru-guru Sekolah Minggu, ikutilah sajian perenungan ini:
----------------------------------------------------------------------
ADA YANG MENGATAKAN
"Bukan Yesus yang tergantung di kayu salib, tetapi Yudas Iskariot."
ADA YANG MENGATAKAN
Bahwa yang tergantung di kayu salib memang tubuh Yesus, tetapi Ia belum sungguh-sungguh mati melainkan baru mati suri, kemudian Ia siuman kembali dan pergi ke kota lain.
ADA PULA YANG MENGATAKAN
Itu memang mayat Yesus, tapi kemudian mayat itu dicuri oleh murid-muridNya dan disimpan di tempat aman. Murid-murid Yesus lalu berbohong dengan mengatakan bahwa Yesus hidup lagi.
ADA YANG MENGANGGAP
Bahwa peristiwa kebangkitan adalah hasil khayalan/imajinasi para murid.
MANA YANG BENAR?
"Sungguhkah Tuhanku telah Bangkit?" Apakah buktinya sehingga saya benar-benar yakin bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang hidup, yang telah mengalahkan kuasa kematian?
MARI KITA MELIHAT FAKTA YANG SESUNGGUHNYA
----------------------------------------------------------------------
1. Kita dapat membuktikan bahwa yang tergantung di kayu salib sungguh-sungguh mayat Tuhan Yesus dan bukan mayat Yudas Iskariot. Yudas Iskariot mati menggantung diri. Mayatnya sudah disaksikan oleh seluruh penduduk kota Yerusalem. Jadi tidak mungkin Yudas Iskariot yang mati di kayu salib itu. Yesus benar-benar sudah mati sewaktu murid-murid datang untuk menurunkan mayatNya. Ini terbukti karena sewaktu seorang tentara menusuk perut Yesus dengan tombak, maka dari perut Yesus keluar darah dan air. Yesus sudah mati dan dikubur dengan tutup kubur yang diberi segel kuat-kuat, serta dijaga oleh sepasukan tentara.
2. Mari kita misalkan sejenak bahwa Yesus dikubur hidup-hidup (dalam keadaan pingsan atau mati suri). Dapatkah Ia bertahan selama tiga hari di dalam kubur yang lembab tanpa makan dan minum ataupun perawatan medis terhadap luka-lukaNya yang sangat parah dan mematikan? Belum lagi terpikirkan bagaimana caranya melepaskan diri dari kain kafan beserta rempah-rempah yang membalut seluruh tubuhNya. Bagaimana dengan batu penutup kubur yang sangat berat dan telah disegel itu? Kalaupun semuanya teratasi, masih ada serdadu Romawi yang berjaga di depan kubur. Mampukah seseorang yang "dianggap mati suri" tsb. mengatasi berbagai rintangan di atas?
3. Mayat Yesus tidak mungkin dicuri oleh murid-murid. Bagaimana mungkin mereka berani mencuri mayat itu, sedangkan mereka sudah lari terbirit-birit ketakutan dan sembunyi ketika Tuhan Yesus ditangkap di taman Getsemane? Seandainya murid-murid itu benar mencuri mayat Yesus (berarti Yesus benar-benar mati dan tidak bangkit), bagaimana mungkin sejarah bisa mencatat kesaksian iman yang luar biasa dari para murid yang "menyaksikan" Yesus telah bangkit. Manusia rela mati untuk sesuatu yang mereka PERCAYAI sebagai kebenaran (meskipun mungkin yang mereka percayai itu sesungguhnya bukan kebenaran). Tetapi, bagaimana pun juga manusia tidak rela mati untuk sesuatu yang mereka KETAHUI adalah bohong. Jadi, satu-satunya jawaban mengapa sikap murid-murid yang semula terlihat "pengecut" berubah menjadi saksi Kristus yang berani mati adalah karena mereka telah menyaksikan sendiri Yesus telah bangkit dari kematian!
4. Khayalan bersifat sangat subyektif dan pribadi, sehingga tidak mungkin dua orang memiliki khayalan yang sama persis, apalagi ratusan orang. Dalam peristiwa kebangkitan Yesus, yang menjadi "saksi mata" tidak hanya satu dua orang, melainkan ratusan orang yang terdiri dari berbagai golongan dan berada di berbagai lokasi yang berbeda. Kepada para perempuan, Petrus, Tomas, murid- murid, bahkan pada kelompok yang terdiri lebih dari 500 orang. Ada yang dilakukanNya di ruang tertutup, di jalan, di pantai, juga di bukit.
Kita percaya bahwa Yesus Kristus sudah bangkit. Hal ini membuktikan bahwa:
1. Dia adalah Tuhan.
2. Dia telah mengalahkan maut.
3. Dia berkuasa mengampuni dosa kita.
4. Dia berkuasa menyelamatkan kita.
Justru karena Yesus adalah Tuhan maka kematian tidak dapat menguasaiNya. Yesus mati untuk menebus dosa manusia. Tetapi Ia tidak mati untuk selamanya. Ia bangkit kembali di dalam kemenangan sehingga kematian ditertawakan. "Hai maut, dimana sengatmu?" (1 Korintus 15:55). Dengan kebangkitanNya nyatalah Tuhan Yesus berkuasa mengampuni dosa kita. Puji Tuhan Ia hidup kembali. Tuhan kita, TUHAN YANG MENANG!!!
Bahan ini dirangkum dari:
1. Judul Majalah: KITA
Edisi: 47 tahun 1997
Penerbit: LRII (Lembaga Reformed Injili Indonesia)
Halaman: 11
2. Judul Buku: Akal dan Kekristenan
Penulis: Paul E. Little
Penerbit: Penerbit Kalam Hidup, Bandung
Halaman: 35-44