Bahkan Jika Itu Menyakitkan

Bagaimana Kristus Menyatakan Diri-Nya dalam Penderitaan

Ayat: Yohanes 11:1-6

Berikut ini adalah catatan yang sedikit diedit.

Kita akan melihat beberapa hal yang luar biasa dalam Yohanes 11:1-6, tetapi saya akan kembali ke awal dan memberikan dasarnya.

"Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah." (Yohanes 1:1)

Itu adalah Tuhan kita dan Juru Selamat kita. Misteri Allah Tritunggal sudah dinyatakan.

Gambar: Salib Kristus

"Firman itu telah menjadi daging dan tinggal di antara kita. Kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan Anak Tunggal Bapa, penuh dengan anugerah dan kebenaran." (Yohanes 1:14)

Jadi inilah Tuhan kita Yesus – dengan Allah, sebagai Allah, selamanya sejak dari kekekalan. Dia sangat, sangat besar. Dan, karena Dia ada sejak semula dan karena Dia adalah Allah, karena itu, Dia adalah – dalam kuasa-Nya, dalam hikmat-Nya, dalam kebaikan-Nya – benar-benar berada di takhta, benar-benar bijaksana, dan benar-benar baik.

Pada peristiwa 9/11 tahun 2001, ketika 2.996 orang di Amerika meninggal pada waktu serangan teroris itu, Dia sepenuhnya mampu mengendalikan keadaan, sepenuhnya mampu menjelaskan keadaan, sepenuhnya mampu membereskan semua keadaan. Bukan hanya di sana, tetapi juga 30.000 orang di Bam, Iran, hanya beberapa tahun kemudian, musnah dalam satu malam akibat sebuah gempa bumi. Putra saya Benjamin keluar kampus untuk pergi ke sana dan tinggal dalam sebuah tenda selama enam bulan dan melayani orang-orang tersebut.

Dan, bukan hanya 30.000 atau 3.000, tetapi beberapa tahun kemudian, 2005, ada 230.000 orang meninggal dalam satu malam di Laut Selatan dekat pesisir India dalam peristiwa tsunami itu. Setiap hari di dunia, ada 150.000 orang meninggal. Dan, Yesus memerintah dari kekekalan sampai kekekalan – dalam semua kedaulatan-Nya, dalam semua hikmat-Nya, dan semua kebaikan-Nya. Dia mempu mengendalikan dan menjelaskan dan memulihkan rasa kehilangan Anda. Jumlah mungkin tidak terlalu memengaruhi kita. Kehilangan seorang ibu, anak laki-laki, atau anak perempuan memengaruhi kita.

Allah Peduli Pada Anda

Adalah suatu hal yang menggetarkan bagi saya untuk menyampaikan keyakinan ini pada Anda:

"Bukankah dua ekor burung pipit dijual untuk satu duit? Dan, tidak ada seekor pun dari mereka akan jatuh ke tanah di luar kehendak Bapamu. Bahkan, rambut kepalamu semuanya terhitung. Karena itu, jangan takut, kamu lebih bernilai daripada banyak burung pipit." (Matius 10:29–31)

Jadi, dari burung pipit yang paling kecil yang tidak berharga sampai ke rambut di kepala Anda, Anda memiliki pemeliharaan secara hukum, kekuasaan universal dan perhatian penuh. Kami mengadopsi bayi Afrika-Amerika 23 tahun yang lalu. Dia akan menikah September ini. Saya memerhatikan istri saya mendandani dia pada umur 3, 4, dan 5, mengepang rambutnya. Anda harus benar mengurus rambutnya. Jika Anda mengadopsi bayi Afrika-Amerika, Anda harus melakukannya dengan benar. Betapa penuh perhatiannya Allah itu. Istri saya tidak bisa menghitung rambutnya; Dia yang menghitungnya. Dia tahu jumlahnya saat istri saya mengepang rambutnya. Jadi, saya datang kepada Anda dalam sebuah dunia seperti itu dengan Allah seperti itu.

Penyakit Menurut Allah

Saya akan mempersiapkan dasarnya. Saya akan membacakan Yohanes 11:1-6 dan menggambarkan sesuatu yang mungkin atau mungkin tidak pernah Anda lihat dalam ayat-ayat ini. Mereka telah membalikkan-hidup saya. Maria dan Marta dan Lazarus adalah teman-teman baik Yesus. Anda akan melihat itu saat kita membacanya lagi. Dan, Lazarus sakit. Maria dan Marta mengirim kabar kepada Yesus, "Tuhan, orang yang Engkau kasihi sedang sakit." Saat saya membacakan ayat-ayat ini, carilah kematian, carilah kasih, carilah kemuliaan. Tanyakanlah pada diri Anda sendiri bagaimana hal-hal itu saling berkaitan.

Ada seorang laki-laki yang sedang sakit, namanya Lazarus dari Betania, kampung Maria dan saudarinya Marta. Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi dan menyeka kaki-Nya dengan rambutnya, yang saudara laki-lakinya, Lazarus saat itu sakit. Sebab itu, kedua saudari ini mengirimkan kabar kepada-Nya dengan berkata, "Tuhan, orang yang Engkau kasihi sedang sakit." Namun, ketika Yesus mendengar kabar itu, Dia berkata, "Penyakit itu tidak akan menyebabkan kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah supaya Anak Allah dimuliakan melaluinya." Yesus memang mengasihi Marta, saudara perempuannya, dan Lazarus. Jadi, ketika Dia mendengar bahwa Lazarus sakit, Dia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat Dia berada. (Yohanes 11:1–6)

Ikatan yang Erat

Fokuslah pada ayat-ayat 1-2 sebentar. Hal yang menonjol dari ayat 2 adalah bahwa itu belum terjadi dalam Kitab Injil Yohanes. Nah, itu aneh. Maria hendak mengurapi kaki Tuhan dengan rambutnya dalam Yohanes 12:3. Dan, Yohanes berkata kepada pembacanya bahwa adalah Maria yang meminta Dia untuk datang, Maria yang mengurapi Yesus itu. Yohanes tidak memberitahu kita bahwa Maria belum melakukannya, tetapi dialah orang yang sedang dia bicarakan. Apa maksudnya?

Itu adalah contoh pertama dalam teks ini mengenai bagaimana Yesus hendak menggambarkan relasi yang mengasihi, istimewa, manis, dalam, berharga antara Yesus dan keluarga-Nya. Yohanes sedang meraih ke depan untuk mendapatkan momen luar biasa dalam kehidupan perempuan ini yang akan mengasihi Yesus seperti itu, dan menyebutkan dia seperti itu di sini. Jadi, kita bisa menyimpulkan setidaknya ini adalah spesial antara Yesus dan keluarga-Nya, terutama Maria.

Kemuliaan Melalui Kasih

"Sebab itu, kedua saudari ini mengirimkan kabar kepada-Nya dengan berkata, "Tuhan, orang yang Engkau kasihi sedang sakit." (Yohanes 11:3)

Sekarang inilah peristiwa kedua yang menggambarkan fakta bahwa Yesus mengasihi keluarga ini. Yohanes sedang menyebutkan Lazarus secara khusus. Laki-laki ini mengasihi keluarganya, dan Yesus sedang menekankan ini. Dia mengasihi mereka dan Dia menyatakannya dengan terang-terangan. Dia tidak sedang berhadapan dengan kenalan biasa dengan berkata, "Datanglah. Dia sakit."

"Namun, ketika Yesus mendengar kabar itu, Dia berkata, "Penyakit itu tidak akan menyebabkan kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah supaya Anak Allah dimuliakan melaluinya." (Yohanes 11:4)

Jadi, hal pertama yang Yesus lakukan adalah menghubungkan kabar tentang sakitnya Lazarus dengan kemuliaan Allah. Tidak banyak orang berpikir demikian – dan kita perlu begitu. Dia menaruhnya dalam hubungan dengan kemuliaan Allah. Itu adalah tentang kemuliaan Allah. Itu adalah tentang kemuliaan Anak Allah yang akan dimuliakan melaluinya. "Tenanglah, Maria dan Marta. Semua ini adalah tentang kemuliaan-Ku. Ini tidak akan terjadi seperti yang kalian pikirkan, dan tidak akan terjadi seperti yang kalian inginkan. Ini adalah tentang kemuliaan-Ku."

"Penyakit itu tidak akan menyebabkan kematian" (Yohanes 11:4). Maksud dari penyakit ini bukanlah kematian; tetapi kemuliaan Allah supaya Anak Allah dimuliakan melaluinya. Itu adalah seperti orang buta di Yohanes 9:1-7. Murid-murid berkata, "Guru, siapakah yang berdosa, orang ini atau orang tuanya sehingga dia dilahirkan buta?" (Yohanes 9:2). Dan Yesus berkata, "Bukan dia ataupun orang tuanya berdosa, melainkan supaya pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalam dia" (Yohanes 9:3). Semua tahun-tahun kebutaan ini adalah tentang kemuliaan. Sama halnya dengan Lazarus. Lazarus akan mati, dan Yesus tahu dia akan mati. Dia akan membiarkan dia mati dengan sengaja. Dan, itu semua adalah tentang kemuliaan.

"Yesus memang mengasihi Marta, saudara perempuannya, dan Lazarus." (Yohanes 11:5)

Ini adalah ketiga kalinya teks menerangkan kasih Yesus. Yesus mengasihi Maria, Yesus mengasihi Lazarus, dan Yesus mengasihi Marta. Saat saya mengatakan semua ini adalah tentang kemuliaan, saya sedang terlalu menekankannya, atau tidak? Tidak. Tidak semuanya tentang kemuliaan. Ini secara luas adalah tentang kasih, dan itulah yang menghujami saya dalam teks ini. Ini adalah mengenai fakta bahwa Yesus mengasihi mereka. Akan tetapi, Dia membiarkan Lazarus mati. Itulah yang menarik.

Kasih Allah untuk Anda

Jadi, sudah pasti Yohanes si penulis sedang menuliskan ini untuk membantu kita sampai pada pemahaman dalam pengalaman kita dengan seperti apakah kasih Allah bagi Anda. Seperti apa dikasihi oleh Yesus itu? Kasih bukanlah tema minor dalam enam ayat ini. Itu adalah tema utama. Tiga kali dia berkata, "Dia mengasihi mereka, Dia mengasihi mereka, Dia mengasihi mereka." Dia tidak ingin Anda melewatkan itu, dan dia ingin Anda untuk menempatkan diri Anda sendiri pada keadaan itu.

Saya telah diberitahu hal itu sejak saya masih kecil, "Yesus mengasihi saya. Yesus mengasihi saya." Dan sekarang, seringkali saya tidak merasa begitu dikasihi. Dan, teks ini, satu ini khususnya dalam Alkitab untuk membantu menjungkirbalikkan dunia kita ketika berbicara mengenai pemahaman akan kasih Yesus, karena dunia tidak mengerti hal ini. Dunia tidak punya kategori untuk memahami jenis kasih ini yang kita akan lihat. Akan tetapi, Anda seharusnya melakukannya. Terpisah dari Roh Kudus, teks ini tidak dapat dipahami.

Nah, kata yang paling mengagumkan dalam teks adalah kata pertama di ayat 6. Ayat 5 hanya menekankan kepada kita kasih yang Yesus miliki untuk orang-orang ini. Dan, kemudian ayat 6 mulai dengan "jadi" atau "karena itu" – sebagai hasil dan konsekuensi dari kasih yang sangat besar itu.

"Jadi, ketika Dia mendengar bahwa Lazarus sakit, Dia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat Dia berada." (Yohanes 11:6)

Saya ingat ketika pertama kali melihat ini beberapa tahun yang lalu. Saya berpikir, "Baik, saya tidak mau berlebihan dengan itu. Saya tidak mau terlalu menafsirkan hubungan ini. Jadi, saya membuka tafsiran Don Carson tentang Kitab Injil Yohanes, dan dia menyerang para penafsir yang mengabaikan "karena itu" dalam teks ini. Saya tidak akan mengabaikannya juga. Itu benar-benar ada di sana. Itu bukanlah suatu kebetulan. Yesus tahu apa artinya penundaan ini. Dia tahu persis apa artinya itu.

Dalam ayat 14, Yesus memberitahu murid-murid-Nya dengan terus-terang, "Lazarus sudah mati." Jadi, Dia memilih untuk tidak bergegas dan pergi ke sana dan berbuat sesuatu berkaitan dengan itu. Dia menunggu. Dan, Dia tidak hanya menunggu sehari atau dua hari. Yesus memastikan bahwa Lazarus mati selama empat hari. Jika itu hanya sehari atau dua hari, mungkin seseorang bisa berkata bahwa Lazarus pingsan atau tertidur atau salah diagnosa. Akan tetapi, ini tidak bisa begitu dalam empat hari – tidak dalam kubur, tidak dibalut kain kafan, tidak bau. Dia benar-benar mati. Dan, itulah rencananya.

Semua Seputar Kematian

Nah, mungkin Anda berpikir itu tidak benar-benar buruk karena Yesus juga tahu Dia akan membangkitkannya. "Tidak seburuk itu. Tidak sesulit itu." Jika hal itu yang muncul dalam pikiran Anda seperti pikiran saya, maka saya akan memberitahu Anda dua hal yang muncul sebagai jawaban. Pertama, Lazarus benar-benar mati. Saya punya dua sepupu yang mengidap kanker. Mereka seusia dengan saya. David Powlison, yang saya kenal cukup baik, baru saja meninggal beberapa hari yang lalu.

Kematian ada di dekat saya. Saya menguburkan orang-orang lebih banyak daripada yang saya memberkati pernikahan dalam pelayanan saya. Kematian bukanlah indah. Tidaklah indah jika seseorang meninggal. Tidaklah indah bagi orang-orang yang mengasihi mereka. Terdapat banyak orang lebih tua di sini seperti saya, dan Anda berpikir tentang kematian. Anda tidak terlalu khawatir mungkin di gereja yang baik seperti ini. Anda cuma khawatir dengan sekarat. Saya ingat R.C. Sproul berkata, "Saya tidak takut mati. Saya hanya takut sekarat." Saya memahami itu. Tidak ada perawatan yang meredakan sakit sebelumnya. Lazarus mati. Dia benar-benar mati, dan saudari-saudarinya menderita. Jadi, itulah hal pertama yang perlu diingat. Mereka bahkan tidak tahu dia akan dibangkitkan. Yesus tidak datang. Itulah yang mereka ketahui. "Yesus tidak datang dan Lazarus mati dan dia dikuburkan dan kami mengasihi dia dan dia masih begitu muda."

Dibangkitkan untuk Kehidupan Baru

Berikut adalah hal kedua yang perlu diperhatikan. Saya berpikiran bahwa Yohanes, ketika menuliskan pasal 11, dengan sengaja mengajak kita untuk melihat kebangkitan kita sendiri dalam kaitannya dengan kebangkitan Lazarus – kematian kita dan kebangkitan kita sejajar dengan kematian dan kebangkitan Lazarus. Mengapa saya berpikir itu? Mungkin Anda ingin melihat ke ayat-ayat 23-26

"Yesus berkata kepadanya [Marta], 'Saudaramu akan bangkit.'" (Yohanes 11:23)

Jadi, ketika Dia sampai di sana, Dia memberi mereka harapan bahwa Lazarus akan bangkit lagi.

"Marta menjawab Dia, 'Aku tahu dia akan bangkit pada hari kebangkitan pada akhir zaman.'" (Yohanes 11:24)

Nah, inilah kaitannya. Yesus bisa saja berkata, "Ya, dan bukankah itu kabar yang indah?" Apa yang Dia katakan adalah,

"Yesus berkata kepadanya, 'Akulah kebangkitan dan kehidupan.'" (Yohanes 11:25)

Kebangkitan itu telah masuk ke dalam dunia. Kuasa itu, kendali itu, daya memberi-hidup itu adalah Aku dan Aku ada di sini, dan akan ditunjukkan saat ini juga apa yang akan terjadi. Karena Aku ingin kau, Marta, dan kalian semua untuk menghubungkan antara pengalaman Lazarus dengan apa yang akan kalian alami. Jadi, Dia melanjutkan,

"Siapa pun yang percaya kepada-Ku, dia akan hidup walaupun dia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan percaya kepada-Ku tidak akan pernah mati. Apakah kamu percaya akan hal ini?" (Yohanes 11:25–26)

Dengan kata lain, Aku membangkitkan saudaramu dari antara orang mati akan terjadi padamu. Yang artinya bahwa cara berpikir tentang kematian Lazarus adalah sebagai perintis, sedikit pengenalan tentang kematian kita dan kebangkitan kita. Jadi, saat ini saat Anda berhenti sejenak dan memikirkan Lazarus yang akan mati, dan Yesus tidak datang dan membiarkan dia mati karena Dia mengasihinya, Anda tidak boleh menutupi itu, menghilangkan itu, atau mengurangi itu dengan berkata, "Oh, Dia akan membangkitkannya empat hari kemudian." Karena Dia juga akan membangkitkan Anda. Dan, perbedaan antara kematian dan kebangkitan Anda dengan kematian Lazarus dan bangkit empat hari kemudian sebenarnya sama – kecuali kematian dan kebangkitan Anda lebih baik. Anda tidak akan pernah mati lagi. Kasihan Lazarus, dia harus mengalami ini dua kali.

Jika Anda hendak menyepelekan pengalaman Lazarus, Anda sebaiknya menyepelekan pengalaman Anda sendiri. "Tidak penting mati. Saya toh akan bangkit dalam empat hari – maksud saya, kurang lebih." Dan, Anda tidak melakukan hal itu. Anda tahu Anda tidak melakukan hal itu. Anda tidak menyepelekan kematian Anda. Anda tidak menyepelekan kematian orang yang Anda kasihi. Anda menganggapnya serius. Anda merintih, berduka, Anda terluka – dan begitulah seharusnya kita merasakan ini.

Kasih Yang Tidak Menyelamatkan

Jadi, mari kita melihat lagi logika di ayat 5-6, karena hal ini merupakan poin utama yang saya ingin Anda rasakan. Itu menjungkirbalikkan dunia Anda. Kita melihat bahwa Yesus mengasihi Marta dan saudara perempuannya dan Lazarus. Dan, karena itu, karena kasih itu, Dia tinggal dua hari lebih lama di tempat Dia berada. Dan, itulah yang harus kita pahami. Bagaimana kasih itu? Bagaimana itu adalah kasih? Itulah yang seharusnya kita lihat.

Kemuliaan untuk Kematian

Yohanes menghendaki dan Yesus menghendaki agar semua orang yang membaca ini untuk menanyakan tentang pengalaman Anda. Dia mengasihi mereka, karena itu, Dia tidak menyembuhkan mereka. Dia mengasihi mereka, karena itu, Dia tidak menyelamatkannya dari kematian. Bagaimana kita dikasihi sementara kita sedang sekarat? Dia tidak menyembuhkannya. Dia membiarkannya mati. Bagaimana kasih itu?

Jawabannya diberikan, saya percaya, dalam ayat 4: "Penyakit itu tidak akan menyebabkan kematian." Dengan kata lain, dia akan mati, tetapi bukan itu maksudnya. Apa maksudnya? "Tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah supaya Anak Allah dimuliakan melaluinya." Jadi, maksud dari kematiannya bukanlah kematian. Maksud kematiannya adalah untuk menyatakan kemuliaan Allah, dan secara khusus, kemuliaan Anak Allah, Yesus Kristus.

Lebih Lagi tentang Allah

Jadi, sekarang Anda berhenti sejenak dan Anda berkata, "Baik, "jadi" dan "karena itu" yang ada di awal ayat 6 mengatakan bahwa arti penundaan dan kematian adalah kasih. Dan, ayat 4 mengatakan bahwa arti penundaan dan kematian adalah kemuliaan Allah." Lalu apa yang akan Anda lakukan? Bagaimana Anda akan mengkhotbahkan dari sini dan saat ini? Apa yang akan Anda gambarkan untuk hidup Anda? Berikut adalah apa yang akan saya gambarkan.

Dunia tidak memahami apa itu kasih. Apa itu kasih? Kasih adalah melakukan apa yang perlu Anda lakukan untuk menyatakan dengan paling penuh dan paling tahan lama kemuliaan Allah yang sangat memuaskan dalam Yesus. Untuk dikasihi adalah untuk ditunjukkan kemuliaan – kemuliaan Allah. Jika kita bukan orang-orang yang berpusat pada Allah yang melihat Allah sendiri dalam Anak-Nya sebagai harta terbesar, realitas yang paling indah, teman, pengalaman, Bapa yang sangat memuaskan, jika kita bukan seperti itu, maka itu tidak akan masuk akal.

Jika Anda keluar dan melakukan wawancara di jalan dengan orang yang tidak percaya di Belfast dan berkata, "Apa itu kasih?" mereka tidak akan mengarah ke sini. Mereka tidak akan pernah berkata, "Mengasihi berarti membiarkan segala sesuatu terjadi pada saya – kehidupan, kematian, penyakit, apa pun – yang akan menunjukkan yang lebih lagi tentang Allah kepada saya." Tidak akan ada seorang pun yang berkata itu.

Jika Allah adalah segalanya bagi Anda, itu adalah benar. Jika Allah itu minor, jika Allah itu kecil, jika hidup Anda adalah hal yang paling penting, jika anak-anak Anda adalah hal yang paling penting, jika pernikahan adalah yang paling penting, kesehatan Anda adalah yang paling penting, itu tidak akan masuk akal. Akan tetapi, jika Allah adalah segalanya, jika Allah itu indah, jika Allah adalah harta tertinggi di hidup Anda, maka memiliki yang lebih lagi tentang Dia adalah dikasihi. Itulah maksud dari "jadi" di awal ayat 6.

Mengasihi Apa pun Resikonya

Berikut adalah definisi saya tentang kasih berdasarkan teks ini: Kasih adalah melakukan apa pun yang harus Anda lakukan – atau apa pun yang Allah harus lakukan – apa pun resikonya, agar kemuliaan Allah ditunjukkan. Lihatlah ayat 14-15:

Yesus kemudian berkata dengan terus terang kepada mereka, "Lazarus sudah mati, dan Aku senang demi kepentinganmu, Aku tidak ada di sana supaya kamu bisa percaya. Jadi, mari kita pergi kepadanya."

Yesus senang Lazarus sudah mati supaya mereka bisa percaya. Nah, bagaimana itu berkaitan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan? Apa imbangan antara kemuliaan Allah yang akan dinyatakan dengan jawaban keyakinan manusia? Ada begitu banyak kali saat kita percaya dan sekadar berkata, "Oh, percaya," dan kita bahkan tidak memikirkan apa artinya percaya.

Lebih Baik daripada Kehidupan

Apa artinya percaya kemuliaan Allah dinyatakan? Itu artinya dipuaskan dengan kemuliaan Allah. Jadi, kemuliaan dinyatakan melalui kematian Lazarus dan dibangkitkan. Kemuliaan Allah dinyatakan sebagai sebuah demonstrasi kasih, karena dikasihi artinya melihat yang lebih lagi tentang Allah, bahkan melalui penderitaan. Dan, kepercayaan adalah menerima dan mengalami penyataan kemuliaan Allah sebagai harta Anda.

Kitab Injil Yohanes ditulis untuk ini, bukan? "Semua ini ditulis supaya kamu percaya" (Yohanes 20:31). Semua ini ditulis agar Anda bisa melihat kemuliaan Anak Allah – kemuliaan Allah dinyatakan. Saya menerimanya melalui iman, dan iman itu adalah pengalaman akan kemuliaan Allah sebagai harta tertinggi, yang lebih baik daripada kehidupan itu sendiri.

Sukacita dan Kepuasan dalam Kasih

Seluruh hidup saya sejak sekitar tahun 1969 telah didedikasikan untuk berusaha memahami, menghidupi, dan menyederhanakan kalimat ini: Allah paling dimuliakan dalam diri Anda ketika Anda paling puas dalam Dia. Dan, jika Anda bertanya-tanya dari mana saya mendapatkan kalimat ini, saya mendapatkannya dari teks seperti ini. Yohanes 11:4 berkata ini bukanlah tentang kematian. Ini adalah tentang Anak Allah yang dimuliakan. Dan ayat 5-6 dalam kaitan logika mereka mengatakan ini adalah tentang dikasihi. Jadi, jika itu adalah tentang dikasihi dan Kristus dimuliakan, maka pastilah saya sedang diperlakukan dengan baik. Saya sedang diberi sukacita dan kepuasan saat ini dan selamanya oleh penyataan kemuliaan itu.

Dan karena itu, Allah dimuliakan. Kristus ditinggikan sampai ke tahap, di hadapan kematian, saya memiliki kepuasan terdalam dalam Dia. Dia tidak tampak baik jika kita berjalan menuju kematian dan tidak bersuka dalam Dia. Kita tidak membuat Dia terlihat bagus dengan cara itu. Akan tetapi, jika kita berjalan menuju kematian dengan kepuasan dalam penyataan kemuliaan-Nya, Dia terlihat bagus. Kasih adalah melakukan apa pun yang harus Anda lakukan, Allah atau manusia melakukan apa yang harus Anda lakukan melalui penderitaan – apa pun resikonya – untuk menyatakan kemuliaan paling besar untuk kenikmatan paling tinggi bagi umat Allah. Itulah pendapat saya tentang implikasi logika Yohanes 11:5-6

Kemuliaan Allah ada di Pusat

Kemuliaan Allah dalam Yesus adalah satu-satunya hal yang dapat memuaskan jiwa Anda.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Ini adalah kasih yang sangat aneh. Anda harus menghabiskan seluruh hidup Anda berusaha untuk memiliki orientasi yang benar karena kita dilahirkan terbalik. Kita dilahirkan dengan diri kita sendiri sebagai pusat. Dan teks ini mengatakan bahwa ini tidak akan masuk akal jika Anda tetap ada di pusat hidup Anda. Jika Anda adalah harta Anda, ini akan gila. Jika Allah adalah harta Anda, ini akan masuk akal. Anda akan memahami apa itu kasih karena Anda memahami kemuliaan. Kemuliaan-Nya adalah pusat hidup Anda.

Jadi, biarkan teks ini, keanehan kasih Yesus, menjungkirbalikkan dunia Anda. Kasih bukanlah apa yang dunia pikirkan. Itu bukanlah hilangnya penderitaan. Itu bukanlah hilangnya kematian. Anda dijadikan bagi kemuliaan Allah, bukan hanya hilangnya penderitaan. Jika Anda menjalani hidup dengan berpikir bahwa mengurangi penderitaan adalah esensi dari kasih, Alkitab akan menjadi sebuah kitab yang tertutup bagi Anda.

Itu bukanlah sebuah kitab yang tertutup. Teks ini adalah tentang menyatakan kemuliaan Allah, menyatakanya melalui suatu jenis kasih yang sangat aneh, yaitu, Yesus yang tinggal dua hari di tempat Dia berada dan membiarkan Lazarus mati. Kemuliaan Allah dalam Yesus adalah satu-satunya hal yang dapat memuaskan jiwa Anda. Allah mengetahui ini tentang Anda. Dia menjadikan Anda demikian.

Kemuliaan Allah dalam Yesus adalah satu-satunya hal yang dapat memuaskan jiwa Anda. Anda dijadikan untuk ini. Karena itulah, jika Dia harus mengambil kesehatan maka adalah supaya Anda bisa melihat itu, jika Allah mengambil istri maka adalah supaya Anda bisa melihat itu, jika Dia harus mengambil nyawa Anda maka adalah supaya Anda bisa melihat itu, itulah kasih. Yesus mengasihi Lazarus dan Maria dan Marta. Dia mengasihi mereka. Dan karena itu, Dia membiarkan Lazarus mati, supaya mereka bisa melihat kemuliaan Allah. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Desiring God
Alamat situs : https://www.desiringgod.org/messages/even-when-it-hurts
Judul asli artikel : Even When It Hurts
Penulis artikel : John Piper