Sengsara Tuhan Yesus

Judul asli : The Trial and Death of Jesus Christ
Penulis : James M. Stalker
Penerjemah : T.F. Foedikoa
Penerbit : Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Jakarta 2008
Ukuran : --
Tebal : 198 halaman
Sumber : Pub. e-Buku edisi 42/2009

Rasanya tak ada kesengsaraan atau penghinaan yang begitu berat, seperti yang sudah dialami oleh Kristus. Dia tak sedikit pun bersalah -– namun banyak orang, bahkan di antaranya rohaniwan, justru mempersalahkan Yesus dan bermaksud membunuh-Nya. Ada apakah gerangan? Ada apakah di balik kesengsaraan yang Yesus alami itu?

Hidup sengsara karena ulah kita yang tak terpuji, itu memang sudah seharusnya. Sedangkan hidup sengsara karena "dikondisikan" oleh lingkungan sosial politik dan kekuasaan yang membelenggu, itu juga banyak yang mengalaminya. Tapi sengsara menghadapi kematian dengan peluh darah dan mahkota duri, namun dilakukan untuk orang lain, itu baru luar biasa. Tak ada satu pun yang menyamainya. Itulah karya Yesus bagi kita, umat manusia, secara khusus bagi umat pilihan-Nya. Semua itu ditujukan untuk memberi satu penebusan dan pendamaian bagi umat dan Allah, sehingga tak ada lagi jarak (jurang) antara manusia dan Allah.

"Sengsara Tuhan Yesus", yang judul aslinya "The Trial and Death of Jesus Christ" karya James M. Stalker, menggambarkan sekaligus mengingatkan peristiwa salib dan apa saja makna di balik itu. Penderitaan Yesus di kayu salib itu menimbulkan kepiluan di hati umat. Siapakah orang yang tak sedih membayangkan peristiwa itu?

Buku ini berisi tentang kronologis peristiwa penyaliban dan apa saja makna di balik peristiwa itu. Dengan bahasa yang menarik, mirip buku cerita, buku ini niscaya mampu membawa pembaca dan mengarahkan mereka pada bayangan peristiwa yang sebenarnya. James menyusun setiap peristiwa berdasarkan kumpulan ayat-ayat dari kitab Injil yang kemudian dia satukan menjadi satu benang merah yang utuh yang dapat mengisahkan perjalanan panjang kesengsaraan Yesus. Mulai dari peristiwa penangkapan dan penghakiman (bab 1 sampai 8: lalu terselip bagaimana cerita Yudas Iskariot, si pengkhianat itu, menjual Yesus, sampai ia menyesal dan membuang uang hasil penjualan mantan gurunya itu (bab 9).Lalu dilanjutkan dengan Via Dolorosa, yang terus mengalir sampai tiba di Golgota, lalu Yesus disalib -– dan diulas dengan apik dan menggetirkan bagaimana setiap kata yang keluar dari mulut Yesus, serta tanda-tanda menjelang kematian-Nya (bab 10 –- 22); dilanjutkan dengan peristiwa penguburan Yesus. Klimaksnya terletak pada bagaimana Yesus bangkit, lalu mempersiapkan tempat bagi kita, umat pilihan-Nya (bab 23 -- 24).

Berbeda dari buku sejenis yang hanya merangkum ulang dan menyusun kembali ayat-ayat Alkitab menjadi buku baru, buku ini menguak lebih dalam dan mencoba memberikan wawasan dan informasi baru, serta makna yang tersembunyi di balik peristiwa penyaliban. Karena itu, buku ini layak dibaca oleh siapa saja yang ingin mengerti bagaimana besarnya pengorbanan Kristus bagi umat manusia.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama situs : Tabloid Reformata
Peresensi : Slamet W.
URL : http://www.reformata.com/