Minggu-Minggu Pra-Paskah
Tab primer
Kenapa gereja kita mengadakan minggu-minggu persiapan sebelum memasuki hari raya Paskah?
Minggu-minggu persiapan itu sesungguhnya bertujuan untuk mengajak jemaat mempersiapkan hati dan diri sebelum memasuki masa raya Paskah. Beberapa gereja menyebutnya sebagai Minggu Sengsara, walaupun lebih tepat jika yang disebut Minggu Sengsara itu adalah minggu terakhir dari minggu-minggu pra-Paskah itu sendiri. Tidak disebut Minggu-minggu Sengsara karena-masa-masa persiapan/pra-Paskah tersebut tidak selalu diisi dengan dukacita dan pergumulan berat sebab di minggu-minggu pra-Paskah adalah waktu dan kesempatan bagi umat untuk lebih menghayat peristiwa salib Kristus. Masa pra-Paskah adalah kesempatan spiritual umat dan lembaga gereja untuk lebih mengenal kasih Allah di dalam Kristus melalui pertobatan yang sungguh. Pertobatan dari dosa selalu diikuti dengan anugerah pengampunan Allah.
Berapa lamakah masa-masa persiapan Paskah tersebut? Minggu-minggu pra-Paskah awalnya ditetapkan sejak abad ke-4 di kota Roma. Saat ini mereka menetapkan masa persiapan hari Paskah selama empat puluh hari. Masa empat puluh hari itu adalah masa untuk pelatihan spiritual. Di masa pra-Paskah tersebut, umat diajak untuk mempersiapkan diri dengan "membasuh nista" hari lepas hari. Masa ini diisi dengan berpantang dan berpuasa untuk mempersiapkan Paskah. Berpantang dan berpuasa dikenakan kepada imam dan umat.
Mengapakah harus selama 40 hari? Apakah diharuskan? Angka empat puluh diambil dari beberapa kisah Alkitab, angka tersebut hanya sebagai perlambangan masa pengujian dan persipan. Ingatlah empat puluh hari lamanya Musa berada di gunung Sinai untuk menerima Dekalog/Sepuluh Hukum Allah (Kel 34:28); empat puluh tahun bani Israel di padang gurun sebelum masuk ke dalam Tanah Perjanjian; empat puluh hari penduduk Niniwe berpuasa menyesali dosa (Yunus 3:1-10 ); dan empat puluh hari Yesus berpuasa sebelum memulai pelayanan-Nya kepada orang banyak (Mat 4:2). Berdasarkan kisah-kisah ujian dan pengajaran tersebut, gereja menetapkan masa persiapan itu selama empat puluh hari. Walaupun sampai sejauh ini sulit dibuktikan seberapa efektif peraturan tersebut. Dan perkembangan selanjutnya beberapa gereja ada yang menambahkan waktu persiapan tersebut hingga lima puluh hari.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin | : | Shining Star (Komisi Remaja, GKI GUNSA) |
Judul artikel | : | Minggu-Minggu Pra-Paskah |
Edisi | : | Tahun ke V/No.55/Februari 2004 |
Penulis | : | Tidak Dicantumkan |
Penerbit | : | GKI GUNSA |
Halaman | : | 12 |