Asal Muasal Kelinci Paskah dan Telur Paskah

Banyak Kristen mungkin bertanya-tanya darimana asal usul Kelinci Paskah dan Telur Paskah. Mengapa mereka tiba-tiba nongol dalam perayaan Paskah dan bahkan justru mungkin lebih terkenal ketimbang kebangkitan Kristus itu sendiri. Padahal dalam Kitab Suci tidak pernah disinggung-singgung tentang Telur Paskah dan Kelinci Paskah. Inilah asal usulnya:
Di Eropa, perayaan Paskah sebenarnya adalah hasil adopsi gereja dari sebuah festival milik suku Saxon, Eropa Utara. Perayaan ini untuk menghormati dewi Eastre, yaitu dewi musim semi. Itulah sebabnya, sampai saat ini, gereja-gereja yang berbahasa Inggris memakai istilah Easter untuk menyebut perayaan Paskah.
Pada awalnya, pada abad kedua para misionaris Kristen mendatangi suku Teutonic, Roma Utara untuk menyebarkan agama Kristen. Supaya ajaran Kristen diterima oleh penduduk lokal, maka mereka berusaha mentransformasi adat-istiadat suku lokal supaya selaras dengan doktrin Kristen. Salah satunya adalah dengan mengadopsi festival easter ini. Secara kebetulan, waktu pelaksanaan perayaan ini bertepatan dengan waktu perayaan Paskah. Maka klop-lah sudah.
Dari festival ini kita bisa menelusuri jejak-jejak asal mula Telur Paskah, Kelinci Paskah dan Bunga Bakung.

• Telur Paskah
Menurut buku Festivals and Celebrations, orang Mesir dan Persia kuno punya kebiasaan menghias telur yang kemudian ditukarkan dengan temannya. "Orang Kristen Mesopotamia yang mempelopori memberikan telur-telur kepada orang lain pada perayaan Paskah untuk mengingatkan kebangkitan Yesus," tulis Rowland Purton.
Bangsa Mesir menguburkan telur di kuburan mereka. Bangsa Yunani menempatkan telur di atas pekuburan. Sementara itu bangsa Romawi punya pepatah, "semua kehidupan berasal dari telur". Di kebanyakan kebudayaan dan masyarakat, telur merupakan perlambang dari kelahiran dan kebangkitan. Itulah sebabnya ketika gereja mulai merayakan kebangkitan Yesus pada abad kedua, telur menjadi simbol yang populer. Pada masa itu, orang-orang kaya menghias telur dengan daun dari emas, sementara orang yang kurang mampu, mereka merebus telur dengan bunga atau daun tertentu untuk menciptakan warna tertentu pada kulit telur itu.

• Kelinci Paskah
Kelinci adalah simbol kesuburan dan kehidupan baru. Mengapa begitu? Karena kelinci dikenal sebagai binatang yang memiliki anak yang banyak. Mirip dengan Sinterklas, Kelinci Paskah menjadi karakter yang ngetop bagi anak-anak.

• Bunga bakung
Pada tradisi di berbagai kebudayaan, bunga bakung adalah simbol suci yang berkaitan dengan organ reproduksi kaum pria.

• Kebaktian Subuh
Kebiasaan ini juga mengadopsi kebiasaan kaum pagan yang menyambut kedatangan dewa Matahari pada masa vernal equinox - yaitu ketika siang hari lebih panjang dari malam hari di wilayah Eropa. Pada saat itu dipercaya sebagai, "waktu yang tepat untuk merayakan kembalinya kehidupan dan musim untuk berkembang biak bagi binatang dan tanaman."
Dalam ajaran Kristen, menyembah matahari dengan tegas dilarang oleh Tuhan. "Kemudian dibawa-Nya aku ke pelataran dalam rumah TUHAN; sungguh, dekat jalan masuk ke bait TUHAN, di antara balai Bait Suci dan mezbah ada kira-kira dua puluh lima orang laki-laki, yang membelakangi bait TUHAN dan menghadap ke sebelah timur sambil sujud pada matahari di sebelah timur. Lalu firman-Nya kepadaku: "Kaulihatkah itu, hai anak manusia? Perkara kecilkah itu bagi kaum Yehuda untuk melakukan perbuatan-perbuatan kekejian yang mereka lakukan di sini, bahwa mereka memenuhi tanah ini dengan kekerasan dan dengan itu terus menyakiti hati-Ku? Sungguh, mereka berkelakuan tak senonoh di hadapan-Ku. Oleh karena itu Aku akan membalas di dalam kemurkaan-Ku. Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan. Dan kalaupun mereka berseru-seru kepada-Ku dengan suara yang nyaring, Aku tidak akan mendengarkan mereka."" (Yehezkiel 8:16-18)

• Perayaan Paskah di Berbagai Negara
Ada berbagai macam tradisi perayaan Paskah di berbagai negara. Di Amerika Serikat, perayaan Paskah dilakukan dengan mengadakan kebaktian fajar yang dilakukan di tempat terbuka. Di taman atau di dekat danau (biasanya disertai dengan pembaptisan sebagi simbol kelahiran baru.)
Orang Kristen Bulgaria tidak punya tradisi menyembunyikan telur Paskah. Tradisi mereka adalah mengadu telur paskah. Caranya dengan membenturkan telur rebus mereka dengan telur milik orang lain. Pemenangnya adalah telur yang masih utuh dan mereka percaya bahwa pemilik telur itu akan menjadi orang yang paling sukses di antara keluarga mereka pada tahun itu. Tradisi lainnya, wanita yang tertua di antara keluarga biasanya mengusapkan telur yang diwarnai dengan pewarna merah pada wajah anak-anak. Ini merupakan simbol harapan supaya anak-anak memiliki pipi yang kemerah-merahan sebagai pertanda tubuh yang sehat dan kuat.
Di Meksiko, anak-anak menepukkan telur di kepala anak yang lain. Untungnya, yang ditepukkan ini bukan telur mentah, tetapi telur mentah yang isinya sudah dikeluarkan dan diganti dengan potongan-potongan kertas berwarna-warni.
Perayaan Paskah di Jerman ditandai dengan telur-telur yang diwarnai hijau.
Perayaan Paskah di Yunani, diadakan prosesi umum. Partisipan perayaan membawa telur berwarna merah (warna merah sebagai simbol darah Kristus). Setiap orang dengan pelan-palan menepukkan telurnya dengan telur milik orang lain, sambil berucap: " Kristus telah bangkit" dan orang yang lain menjawab,"Ya betul. Dia telah bangkit."
Di Amerika dan di berbagai negara lain, ada kebiasaan mengadakan lomba menggelindingkan telur. Telur yang menggelinding dari tempat yang lebih tinggi melambangkan batu penutup kuburan Yesus yang menggelinding. Tradisi ini menjadi populer meskipun para pakar berpendapat bahwa batu penutup kuburan itu sebenarnya menggelinding ke atas (bukan menggelinding ke bawah)

***********
Artikel ini diutip dari buku saya "77 Permainan Asyik 3; Kiat Jitu untuk Memeriahkan Perayaan Natal, Paskah, Tahun Baru, Valentine dan Ulang Tahun", karya Purnawan Kristanto, terbitan Andi, Yogyakarta

Photobucket