Sejarah Membagi Telur pada Hari Paskah

Gambar: Telur

"Mengapa gereja membagikan telur pada anak-anak Sekolah Minggu pada hari PASKAH?" Ternyata banyak orang Kristen bahkan Guru Sekolah Minggu yang kurang jelas tentang sejarah membagi telur ini. Untuk Edisi Khusus PASKAH ini Tips Mengajar akan diganti dengan penjelasan singkat tentang sejarah membagi Telur PASKAH.

Tradisi membagi telur sebenarnya bukan tradisi gereja/Kristen (juga jelas tidak disebutkan dalam Alkitab). Sebelum kekristenan muncul, di negara 4 musim (Eropa) ada tradisi untuk merayakan datangnya musim-musim. Dewa musim Semi, yang bernama "Eostre" adalah dewa yang disembah pada perayaan "vernal equinox". Nama dewa ini juga yang akhirnya dipakai untuk menyebut hari PASKAH, "Easter" (bhs Inggris).

Tradisi membagi telur sebenarnya bukan tradisi gereja/Kristen (juga jelas tidak disebutkan dalam Alkitab).

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Pada abad-abad pertama kekristenan, tradisi ini sulit dihapus karena hari PASKAH memang kebetulan jatuh pada setiap awal musim Semi. Perayaan musim Semi selalu dirayakan dengan meriah mengiringi kegembiraan meninggalkan musim dingin yang suram dan beku (mati). Tumbuh-tumbuhan dan bunga mulai tumbuh dan bermekaran, dan suasana keceriaan seperti ini menjadi saat yang tepat untuk membagi-bagikan hadiah. Membagi-bagikan telur pada hari PASKAH akhirnya diterima oleh gereja selain untuk merayakan datangnya musim Semi, juga karena telur memberikan gambaran/simbol akan adanya kehidupan.