Tersalib dan Sengsara
Ditulis oleh admin pada Sen, 03/21/2016 - 13:28
- Tersalib dan sengsara
Kau, Yesus,
Tuhanku,
terkulai menderita
akibat salahku;
dengan hati yang
pilu,
sedih tak terperi kulihat
siksaanMu yang
dashyat dan keji
Kala ku melihat Salib-Mu, disitulah aku merasa malu
Aku malu karena dulu ku tak begitu tahu
Cinta Golgota
Wafatnya Yesus Kristus yang diperingati pada Jumat, 6 April 2007 ini, telah lama diparadigma dalam teologi Kristen sebagai ekspresi cinta kasih. Dalam pandangan Kristiani, kematian tokoh sentral yang dipercaya sebagai Tuhan dan Juru Selamat ini merupakan wujud bahwa Ia mengasihi umat-Nya sehingga rela menanggung hukuman menggantikan mereka (substitutional death) sekalipun menurut Alkitab Ia sama sekali tidak berbuat dosa/bersalah.
Tetapi aku berkali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. -- (Galatia 6:14)
Hal ini kelihatannya berlebihan. Bermegah hanya dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus! Benarkah demikian? Secara harafiah selain dalam (hanya karena) salib? Alkitab sendiri bicara mengenai hal-hal lain di mana kita bisa bermegah. Bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah (Roma 5:2). Bermegah juga dalam kesengsaraan kita (Roma 5:3). Bermegah atas kelemahan kita (2 Korintus 12:9). Bermegah atas umat Allah (1 Tesalonika 2:19). Apa arti kata "selain" atau "hanya" di sini?
"Kemudian sampailah Yesus bersama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya ... Tinggalah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku" (Matius 26:36,38).
Copyright © 2012-
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA). All Rights Reserved.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
WA: 0881-2979-100 | Email: ylsa@sabda.org | Situs: ylsa.org - sabda.org