Paskah

Pembuka Jalan bagi Kita dalam Melewati Badai Kematian

Pada abad ke-15, ujung selatan Afrika disebut "Tanjung Badai". Sepanjang tahun 1400-an, lusinan upaya untuk mengitari tanjung itu telah karam di bebatuan sekitarnya. Ribuan nyawa telah hilang, semuanya berusaha mencapai "tanah perjanjian" India melalui laut. Dengan daya tarik rempah-rempah dari Timur, banyak ekspedisi diluncurkan, tetapi semuanya ditelan oleh badai. Tanjung itu tampaknya merupakan penghalang mustahil yang tidak bisa dilintasi siapa pun.

Kematian Telah Mati, Kristus Telah Menaklukkannya

Steven Spielberg adalah sutradara film favorit saya. Film-film E.T., Raiders of the Lost Ark, dan Jaws membentuk trifecta yang sempurna (trifecta: istilah untuk taruhan pacuan kuda ketika tebakan pemenang tempat pertama, kedua, dan ketiga benar sesuai urutan - Red.). Mimpi dan ketakutan masa kecil dibangun di sekitar film-film itu. Tapi terlepas dari semua kecemerlangannya, pria itu tidak bisa membuat akhir cerita.

Oleh Roh, Kita Melihat Salib

Apakah Salib itu Sebuah Pertunjukan?

Dalam budaya okulersentris (mengistimewakan indra penglihatan lebih daripada indra yang lain - Red.) seperti budaya kita, apakah pantas untuk membawa salib yang tak terlihat ke dalam percakapan kita? Mungkinkah salib menjadi pertunjukan bagi kita pada zaman ini? Tak satu pun dari kita melihatnya. Sekarang kita hanya bisa membaca tentang itu.

Ada atau Tidak Ada Masa Pra-Paskah, Hidup Adalah Peperangan

Baik ada masa pra-Paskah atau tidak, tidak melakukan sesuatu yang rasanya ingin Anda lakukan adalah pola yang harus diikuti setiap hari oleh murid Yesus. Ya, setiap hari. "Jika seseorang ingin mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya sendiri, dan memikul salibnya setiap hari, dan mengikuti Aku." (Luk. 9:23)

Mengapa Yesus Harus Mati Disalib?

Penyaliban muncul dalam film-film berikut ini yang menggambarkan tentang Kristus atau orang-orang yang mengalami kematian mengerikan pada zaman Kristus: "The Robe", "King of Kings", "Quo Vadis?", "Spartacus", dan "Ben Hur". Film-film ini tidak pernah cukup dekat menggambarkan ngerinya penyaliban. Penggambaran modern terhadap hukuman mati tersebut tampak manusiawi, bahkan nyaris lembut, jika dibandingkan dengan yang sebenarnya.

Sudah Selesai (Bukan "Aku Sudah Tamat")

Sudah Selesai! "Sudah Selesai!" Tuhan Yesus mengucapkan kata-kata radikal yang mengubah kekekalan ini pada detik-detik terakhir-Nya di atas kayu salib (Yohanes 19:30). Darah-Nya yang berharga telah tertumpah. Harga penebusan manusia telah dibayar. Misi Yesus telah tercapai. Arti dan dampak dari kata-kata emas ini ("Sudah selesai") dengan kuat diringkas dalam ayat-ayat ini dari kitab Ibrani.

Halaman