Telingaku…bagiNya

Pernahkah Anda merasa sangat terkejut?
Sampai-sampai Anda bingung apa yang sedang terjadi?

Aku pernah…
Suatu peristiwa yang mengubahkan hidupku…

Aku adalah seorang hamba..
Aku melayani Kayafas, Imam Besar
Aku menjadi telinga, pesuruh dan informannya
Suatu posisi yang membanggakan…setidaknya menurutku saat itu

Beberapa tahun belakangan ini…
Aku diberi perintah untuk mengikuti seseorang
Orang itu berasal dari Nazareth

Kata tuanku, Dia berbahaya
Dia dapat mengancam posisinya sebagai imam besar
Dia dapat mempengaruhi orang-orang untuk menjadi pengikutNya

Kalau dipikir-pikir, ketakutan tuanku itu beralasan
Pria itu dapat menyembuhkan orang
Dia sering mengajar di Sinagoge
Banyak yang menjadi pengikutNya

Aku sering mengikuti-Nya
Mendengarkan ajaran-Nya
Dan menyampaikannya pada tuanku

“Janganlah melawan orang yang berbuat jahat padamu”

Ajaran yang aneh sekali,
Berbeda dengan yang diajarkan tuanku
Mata ganti mata dan gigi ganti gigi

“Barangsiapa ingin menjadi yang terbesar,
hendaklah ia menjadi pelayan”
Aku adalah pelayan…
bagaimana mungkin aku menjadi terbesar?

“Anak manusia datang bukan untuk dilayani,
tapi untuk melayani”
Jadi Dia menempatkan diriNya sebagai pelayan…
Seperti aku??

“Anak Manusia datang
untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang”

Siapa yang Dia maksud?

Ajaran-Nya begitu berbeda
Tak ada tanda-tanda bahwa Dia membenci kami
Lalu kenapa Kayafas begitu benci padaNya?

Aku mengenal murid-muridNya
Aku mengenal Yudas…
Dia bekerjasama dengan kami untuk menangkap Gurunya
Entah apa yang menyebabkan dia melakukannya

Malam itu, kami bersama-sama pergi ke sebuah taman
Kata Yudas, Gurunya ada di sana
Sedang berdoa..

Aku dengan serombongan besar orang pergi ke taman itu
Di sana, Yudas akan menunjukkan pada kami yang mana gurunya
Agar orang-orang berbadan besar itu dapat menangkapNya

Kejadian yang mengejutkanku itu terjadi begitu cepat
Petrus…ya dia, aku tidak mungkin salah….
Dia menghunus pedang dan menebas kepalaku
Hampir saja kepalaku melayang
Kepalaku selamat, tapi telingaku tidak

Aku kaget sekali melihat telingaku jatuh ke tanah
Aku tidak bisa berkata apa-apa
Darah bercucuran di bajuku
Mengalir dengan deras

Belum hilang rasa terkejutku
Tiba-tiba Dia…yang kami tangkap
Membungkukan badan-Nya
Mengambil telingaku

Dia melihat ke arahku
Dengan tatapanNya yang seolah berkata
“Tenanglah, tidak apa-apa”
Dan Dia memasangkan telingaku
Tepat di tempatnya

“Sarungkan pedangmu”

Kasihilah musuhmu
dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu

Dia melakukan apa yang diajarkanNya
Apakah Dia benar-benar….Tuhan??

Aku langsung berlari pulang
Aku tak mengerti apa yang baru saja terjadi
Aku menangkapNya…
Dia menyembuhkan aku…

Esoknya, di kaki salib
Aku memandangNya
Aku memegang telingaku
Aku sengaja tidak mengganti pakaianku
Untuk meyakinkan bahwa aku tidak bermimpi

Siapa yang kutaati selama ini?
Siapa yang kudengar selama ini?

Mereka yang karena iri, telah menyerahkan Orang Benar ini?

Di kaki salib itu aku mendengar
“Ampuni mereka Tuhan,
sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”

Dia… mengampuniku?

Sekali lagi aku memegang telingaku
Dan memandang pakaianku
Dan aku mengambil keputusan
Telingaku…adalah milikNya

Tidak…hidupku tak akan sama lagi…mulai sekarang

Note:

Ini adalah kisah tentang Malkus. Malkus adalah hamba Imam Besar Kayafas… Dia adalah orang kepercayaan Kayafas. Dia pastilah banyak memberikan informasi kepada Kayafas mengenai Yesus…

Nama Malkus dicatat dalam Alkitab…Menurutmu, apa yang dilakukan Malkus setelah telinganya disembuhkan oleh orang yang dibenci tuannya?

Baca kisahnya dalam Yohanes 18 ya…