Perayaan Paskah yang Berkesan

Perayaan Paskah yang berkesan mengantarkan saya kembali pada kenangan puluhan tahun silam, sebagai seorang kanak-kanak Sekolah Minggu, yang khusyuk mengikuti rangkaian prosesi Paskah di gereja kami (pada saat itu), di Kota Kupang, Timor-NTT. Di rumah kami, pagi-pagi buta, orang tua kami sudah membangunkan kakak dan saya agar kami segera bergegas menyiapkan obor-obor bambu. Adik saya yang masih kecil tetap tertidur pulas tidak ikut dalam "kehebohan" menjelang fajar itu. Rasa kantuk dan dingin segera lenyap, dan kami pun bergegas menyiapkan diri berbekalkan berbagai perlengkapan itu dengan penuh rasa antusias.

Tak lama kemudian, kami sudah bergabung dengan orang-orang dewasa dan kanak-kanak dalam iring-iringan pawai obor berjalan kaki. Pawai itu berakhir di halaman gereja GMIT Paulus, tempat ayah melayani sebagai anggota majelis. Berbagai acara berlanjut di sana, ada pagelaran drama Paskah, ada lomba menghias dan mencari telur Paskah yang disembunyikan di balik bebatuan karang (maklum Timor dikenal sebagai "Pulau Karang"). Pada saat itu, jiwa kanak-kanak saya sudah mulai merasakan keheningan suasana yang khusyuk itu. Apalagi seingat saya, khotbah pendeta kami (Pdt. A.B. Polii) juga begitu memukau saya.

Kenangan akan Paskah yang mengesankan dari era "tempo doeloe" dan sekarang tentu saja berbeda. Saya masih tetap berharap bahwa sekarang, sebagai seorang dewasa, yang sekarang juga sudah menjadi orang tua, saya dan istri bisa menolong anak-anak kami untuk menemukan makna Paskah yang sejati, di luar komersialisasi Paskah dan pemaknaannya, yang cenderung bias akibat pengaruh budaya pop.

Tuhan sudah memberikan Diri-Nya. Apakah persembahan terbaik kita kepada-Nya?

Selamat Paskah.

S. Heru Winoto