Pendapat tentang Salib

Jadi, apa pendapat orang tentang salib? Lebih khusus lagi, apa pendapat mereka tentang salib jika dikaitkan dengan Kristus? Dari Dialah lambang itu berasal, dan diskusi yang sesungguhnya dimulai. Mengapa kehidupan yang indah pada awalnya harus berakhir secara mengenaskan? Apa yang ada dalam benak Kristus? Dan apa yang seharusnya ada dalam benak kita sekarang? Berikut ini adalah beberapa pendapat yang diberikan orang tentang kematian Kristus.

Salib merupakan teladan dari tindakan tanpa perlawanan. Sebagian orang merasa bahwa dengan mati di atas kayu salib Yesus memberikan teladan tentang bagaimana orang Kristen harus hidup dalam dunia yang keras dan jahat ini. Mereka mengatakan bahwa kematian-Nya menunjukkan kepada kita bagaimana kita dapat menggapai hidup sukses dengan menerima secara tabah segala perlakuan orang lain kepada kita.

Makna salib tergantung pada bagaimana Anda mengartikannya. Pada umumnya orang-orang yang mengikuti pandangan ini percaya bahwa sesungguhnya Kristus tidak mencapai apa-apa dengan kematian-Nya di atas kayu salib. Kemudian oleh kesadaran kita sendiri, salib dapat dipakai untuk melambangkan berbagai hal yang berbeda.

Salib tidak memiliki arti apa-apa. Sebagian orang lagi mengatakan bahwa arti penting dari keberadaan Kristus nyata ketika Dia masih hidup. Mereka yakin bahwa Dia datang untuk menjalani kehidupan yang tak bercacat cela di bumi ini, sehingga kita dapat melihat seperti apakah Allah itu. Itulah yang Allah kehendaki dengan mengutus Yesus ke dunia. Menurut mereka, kematian-Nya tidak berkaitan dengan misi-Nya di dunia.

Salib menunjukkan kegagalan. Orang-orang yang berpandangan demikian mengatakan bahwa Yesus memiliki rencana yang mulia dan utuh bagi dunia, tetapi Dia telah mati sebelum menyelesaikan rencana-Nya. Misi-Nya gagal ketika prajurit Romawi memakukan Dia di kayu salib, tak ubahnya seperti penjahat. Tatkala Kristus mati, orang-orang yang berpegang pada pandangan ini mengatakan bahwa Dia telah gagal.

Download Audio

Diambil dari:

Judul asli buku : Why Did Christ Have to Die?
Judul buku terjemahan : Mengapa Kristus Harus Mati?
Penulis : Staf Penulis RBC
Penerbit : Yayasan Gloria, Yogyakarta 1983
Halaman : 11 -- 15