Mengapa Anda Percaya Yesus Bangkit dari Kematian?

Kubur Kosong

Hal yang aneh tentang pertanyaan ini adalah bahwa saya biasanya harus duduk dan merenung sejenak untuk mengingat beberapa jawaban yang mulai terdengar menarik bagi para pencari non-Kristen. Pada awalnya ini tampak palsu: Jika saya memercayainya, mengapa saya harus belajar untuk mendukung hal tersebut?

Namun, ketika Anda memikirkannya lebih lama, itu tidaklah palsu sama sekali. Jika saya tidak dapat mengingat bagaimana saya bertemu dengan istri saya, itu tidak berarti bahwa saya belum menikah. Dan, jika saya tidak dapat menemukan kata-kata untuk menjelaskan rasa sayang di hati saya, bukanlah berarti tidak ada hal seperti cinta di dalamnya. Kelambatan memori. Kegagalan kata-kata. Akan tetapi, tidak berarti saya tidak memiliki dasar untuk kasih.

Namun, tetap saja, bukankah kita seharusnya bisa memberikan jawaban spontan yang sederhana? Maksud saya, jika kita berurusan dengan Yesus dalam hidup setiap hari, bukankah seharusnya kita dapat mengatakan mengapa kita harus melakukannya? Ya, saya kira seharusnya kita dapat melakukannya.

Mengapa kita mempercayai seorang saksi daripada harus menunjukkan kebangkitan atau radiasi.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Jawaban seperti apa yang mungkin? Yah, kita mungkin berkata, “Saya percaya Yesus bangkit dari kematian karena Alkitab mengatakan demikian.” Seseorang akan keberatan: “Itu hanya berdasarkan pernyataan.” Begitulah. Akan tetapi, begitulah cara kebanyakan orang menjawab pertanyaan tentang mengapa mereka percaya hal-hal yang tidak dapat mereka lihat.

Tanyakan pada orang Amerika sekuler yang umum mengapa ia percaya pada virus atau radiasi atau pulsar atau evolusi. Hampir semua orang akan berkata sesuatu seperti ini: "Karena ilmu pengetahuan telah menunjukkan ..."

Faith

Yang mereka maksud adalah mereka tidak tahu bagaimana mendemonstrasikan mengapa realitas yang tidak terlihat nyata. Jadi, mereka bersedia mendasarkan keyakinan mereka pada pernyataan otoritas — dalam hal ini sekelompok ilmuwan. Ini terutama benar jika keyakinan tersebut terdengar masuk akal bagi dunia.

Alasan yang menyatakan, “Karena Alkitab menyatakannya demikian,” kedengarannya tidak dapat diterima, sementara “Karena para ilmuwan menyatakannya demikian” kedengarannya dapat diterima adalah karena lebih banyak orang percaya kepada otoritas ilmiah daripada otoritas alkitabiah. Dan, mayoritas terbesar selalu membuat pendapatnya terdengar normatif dan jelas. Akan tetapi, pada prinsipnya kedua kelompok melakukan hal yang sama.

Apakah orang-orang yang menulis Perjanjian Baru merupakan kesaksian yang baik pada kebangkitan Yesus? Apakah para ilmuwan yang menceritakan tentang virus yang tidak terlihat merupakan saksi yang baik? Pertanyaan itu harus dijawab. Namun, sekarang kita melihat bahwa kita bermain adil. Sebagian besar dari kita di rumah lebih banyak memberi tahu orang lain mengapa kita mempercayai seorang saksi daripada harus menunjukkan kebangkitan atau radiasi.

Setidaknya untuk diri saya sendiri, saya memandang Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Paulus, Petrus, Yakobus, dan Yudas menjadi jenis orang yang akan saya percayai dengan hidup saya lebih cepat daripada sejumlah penguasa sekuler. Dan, ketika itu harus menjadi masuk akal bagi dunia (rasa bersalah dan ketakutan dan rasa sakit), inkarnasi dan salib dan kebangkitan Kristus jauh melebihi virus.

Sembari merenungkan saksi-saksi yang setia saat Paskah,

Pastor John

Download Audio

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Desiring God
Alamat URL : https://www.desiringgod.org/articles/why-do-you-believe-jesus-rose-from-the-dead
Judul asli artikel : Why Do You Believe Jesus Rose From The Dead
Penulis artikel : John Piper