Lambang Salib

Dapatkah Anda membayangkan reaksi orang apabila ada sekelompok agama fundamentalis yang menggunakan kursi listrik sebagai simbol kelompoknya? Pikirkan, akan seperti apakah jadinya apabila gambar kursi listrik itu terpampang di ruang-ruang pertemuan atau dikenakan sebagai perhiasan yang dikalungkan di leher mereka!

Begitu juga dengan salib. Salib dipakai sebagai suatu sarana untuk menghukum mati. Penyaliban merupakan cara orang Romawi menghukum mati para pelaku tindak kejahatan yang paling buruk. Cara ini sangat mengerikan jauh lebih seram daripada ruang gas, regu tembak, atau bahkan seorang algojo.

Lalu, mengapa orang-orang Kristen membuat begitu banyak tanda salib yang merupakan lambang penghinaan dan penyiksaan ini? Mengapa banyak orang Kristen terobsesi dengan lambang kematian ini? Apakah mereka menyadari apa yang mereka lakukan?

Sering kali jawaban yang dilontarkan adalah tidak. Bahkan, orang-orang Kristen pun gagal untuk memahami implikasi dari salib. Salib telah digunakan secara luas sebagai perhiasan keagamaan, sebagai lambang kasih dan pengharapan, bahkan sebagai tanda nasib baik, yang sama sekali bertentangan dengan makna sesungguhnya. Lambang ini telah diterima secara umum sehingga banyak orang, dari para pengikut Kristus yang taat sampai pemusik rock, mengenakan lambang salib pada leher mereka.

Diambil dari:

Judul asli buku : Why Did Christ Have to Die?
Judul buku terjemahan : Mengapa Kristus Harus Mati?
Penulis : Staf Penulis RBC
Penerbit : Yayasan Gloria, Yogyakarta 1983
Halaman : 2