Artikel

Maria Magdalena: Saksi Kebangkitan Kristus

Orang yang pertama kali diberi pesan adalah seorang wanita. Ia diberi pesan supaya pergi kepada para pria untuk menceritakan kesaksiannya dan juga untuk menyampaikan firman-Nya. Saya tahu ada beberapa orang yang akan menggambar sebuah garis dan berkata, "Saya dapat memberi kesaksian, tetapi saya tidak dapat memberitakan Kitab Suci." Akan tetapi, Yesus tidak membuat pembedaan. Ia memberikan dua pesan kepada Maria Magdalena: untuk menceritakan kesaksiannya dan untuk memberitahukan firman Allah.

Doa-Doa di atas Kayu Salib

Kedukaan salib Yesus sering begitu mendalam sehingga ketika kita merenungkannya, kita tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata. Kita menemukan bahwa kita berada dalam dunia yang sunyi saat Allah mengajar pikiran dan roh kita tentang nilai dari perkataan Kristus yang sedang sekarat. Karena di atas kayu salib itulah, kata-kata terakhir dari kehidupan manusia Yesus diucapkan. Seperti di setiap kata yang diucapkan oleh Yesus, ada banyak hal yang bisa dipelajari di sini. Kata-kata terakhir ini berupa doa-doa.

Tuhan Sudah Bangkit

Bacaan: Matius 28:2-4, 11-15

Malam pada hari pertama minggu itu berjalan dengan lambat. Masa paling gelap, sesaat sebelum pagi merekah, telah tiba. Kristus masih menjadi tahanan dalam kubur-Nya yang sempit. Batu besar masih tergeletak di tempatnya; segel Romawi masih utuh; para penjaga Romawi terus berjaga-jaga. Dan, ada beberapa pengawal yang tidak terlihat. Para pemimpin malaikat jahat dikumpulkan di sekitar tempat itu. Seolah-olah pangeran kegelapan dengan bala tentara pembelotnya akan tetap menyegel kubur yang menahan Putra Allah untuk selama-lamanya. Namun, bala tentara surgawi mengelilingi makam itu. Malaikat-malaikat yang terkuat menjaga kubur tersebut dan menanti-nanti untuk menyambut kedatangan Sang Pangeran Kehidupan.

Makna Penderitaan Yesus Kristus

Dirangkum oleh: S. Setyawati

Tuhan Yesus mengurbankan diri-Nya di kayu salib bukan karena Ia sedang menganggur atau ingin menerima pujian. Ia memiliki tujuan dan maksud yang jelas. Tuhan Yesus rela mati dan bangkit untuk menebus manusia dari dosa karena Ia sangat mengasihi manusia. Beberapa ayat Alkitab berikut menjelaskan tentang makna penderitaan Yesus melalui salib:

Latar Belakang Salib

Beruntunglah kita yang dapat melihat kembali peristiwa salib dan memandangnya dengan sudut pandang yang benar. Murid-murid Kristus yang pertama tidak mendapat kesempatan istimewa seperti ini. Bagi mereka, penyaliban merupakan suatu tragedi yang mengerikan dan menyayat hati. Pemimpin yang mereka kasihi telah tiada. Harapan mereka tentang Kerajaan Mesias pupus begitu saja. Musuh-musuh mereka bersorak-sorai. Mereka terpana oleh rentetan peristiwa yang tidak terduga tersebut. Baru ketika Kristus mengejutkan mereka dengan kehadiran-Nya setelah kebangkitan, para murid mulai mengerti bahwa Kerajaan yang dituturkan dalam Perjanjian Lama itu mengacu pada salib. Mereka mulai memahami bahwa Kristus harus memenuhi gambaran sebagai seorang Hamba yang menderita, sebelum Dia datang kembali sebagai Raja yang telah dijanjikan.

Ironi tentang Salib

Ironi dari penyaliban Yesus adalah bahwa sesuatu yang sangat hina seperti salib yang sangat menjijikkan, sehingga orang menolak Manusia terbaik yang pernah hidup itu -- sesungguhnya Dia merupakan satu-satunya harapan kita untuk diselamatkan dari ketidakberdayaan rohani. Itulah yang dikatakan di dalam Alkitab. Dan itulah yang ditegaskan oleh Kristus ketika Dia bangkit dari kematian dengan penuh kemenangan. Salib bukanlah suatu kesalahan. Salib juga bukan malapetaka yang tiba-tiba menimpa kehidupan yang damai. Ironi tentang salib itu adalah salib merupakan contoh terbaik tentang kasih Allah dan dalam kematian, Kristus juga menunjukkan bagaimana seharusnya kita hidup.

Dilema tentang Salib

Salib memecahkan dua dilema besar -- yang satu dari sudut pandang Allah dan satunya lagi dari sudut pandang manusia. Semua orang tua pasti pernah mengalami dilema ketika mereka mengetahui bahwa anak mereka tidak taat, apakah mereka mendisiplinnya dengan keras atau membiarkannya karena mereka mengasihi si anak.

Halaman